Lansia dan Balita Diminta tetap di Rumah saat Polusi Udara Tinggi
![Lansia dan Balita Diminta tetap di Rumah saat Polusi Udara Tinggi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/1ed9a572c5459671e9ffb9d084aa3255.jpg)
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Herikurniawan, menyarankan kelompok rentan tidak keluar dari rumah ketika polusi udara di lingkungan sekitar berada di level buruk atau membahayakan. Kelompok rentan yang dimaksud meliputi lansia dan balita.
"Semua orang sebenarnya punya risiko terhadap polusi udara, tapi ada kelompok tertentu yang memang risikonya lebih tinggi," ujar Herikurniawan di Jakarta, Senin (30/10).
Ia menjelaskan dua kelompok tersebut memiliki risiko lebih tinggi terhadap polusi udara lantaran sistem kekebalan tubuh yang dimiliki tidak maksimal. "Sistem mukosiliarnya juga mungkin tidak sebaik orang di usia muda," tuturnya.
Baca juga: 167 Water Mist Siap Tekan Polusi Udara di Ibu Kota
Oleh karena itu, ia mengimbau kelompok-kelompok tersebut tidak melakukan aktivitas di luar rumah kecuali dalam situasi mendesak.
"Kalau mau beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya cek dulu kualitas udaranya. Kalau memang kualitas udaranya tidak terlalu baik, sebaiknya jangan dulu," ucapnya.
Baca juga: Penanganan Kualitas Udara Jakarta Membutuhkan Peran Seluruh Masyarakat
Selain lansia dan balita, penderita komorbid dan ibu hamil juga masuk ke dalam kelompok rentan.
"Penderita imunokompromais, HIV, diabetes, dan pengidap penyakit paru-paru kronik, asma, penyakit jantung, serta kanker dan juga ibu hamil itu kelompok yang berisiko. Hati-hati sekali kalau mau keluar dengan kondisi polusi yang berbahaya," imbuh Herikurniawan.
Adapun, jika memang terpaksa beraktiviaas di luar ruangan karena harus bekerja, dia menyarankan untuk memakai masker medis, menjaga daya tahan tubuh dengan baik melalui pola makan teratur dan kecukupan gizi, sehingga tidak rentan terhadap infeksi.
"Kalau di dalam rumah, salah satu usaha yang bisa dilakukan dengan menghadirkan air purifier untuk menyerap udara," tandasnya. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Keempat di Dunia
Atasi Pencemaran Udara, DLH DKI Lakukan Pemeriksaan 68 Cerobong Asap Pabrik
Berulang Tahun ke-497, DKI Dibayangi Buruknya Kualitas Udara, Ini Pendapat Ahli
Perbaikan Emisi Truk Lebih Hemat Biaya untuk Kurangi Polusi Udara DKI Jakarta
Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Katarak Penyebab Utama Kebutaan, bisa Dialami Bayi Hingga Lansia
Wisuda Sekolah Lansia Pancasila: Semangat Belajar di Usia Senja
Komunikasi Bisa Cegah Lansia Alami Depresi
Ini yang Dibutuhkan Lansia untuk Menjaga Kualitas Hidup
300 Jemaah Haji Safari Wukuf Lansia kembali ke Kloter
Penyakit Jantung Koroner Jadi Ancaman Serius bagi Lansia, Begini Langkah Pertolongan Daruratnya!
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap