Pelestarian Badak Sumatra di Kalimantan Dilakukan Lewat Bayi Tabung
![Pelestarian Badak Sumatra di Kalimantan Dilakukan Lewat Bayi Tabung](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/2faba3b3e87a3fc66159e4e41b63fb9f.jpg)
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupaya untuk tetap melestarikan badak sumatra yang berada di Kalimantan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) alias bayi tabung.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan, proses pengambilan sel telur telah dilakukan terhadap salah satu badak betina, bernama Pahu yang berada di Sanctuary Badak Kalimantan di Kelian Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada Selasa 31 Oktober 2023 yang selanjutnya akan dibawa ke Laboratorium IPB University, di Bogor, Jawa Barat.
Satyawan menyatakan bahwa pengembangbiakan buatan harus dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian badak sumatra di Kalimantan yang hanya tersisa dua ekor di dunia.
Baca juga: Seekor Anak Badak Jawa Terekam di TN Ujung Kulon
“Badak sumatra yang berada di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, yang terpantau hanya berjumlah dua ekor dan itu pun betina semua. Oleh karena itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelestarian badak sumatra yang berada di Kalimantan, salah satunya dengan teknologi reproduksi berbantu seperti fertilisasi in-vitro dengan sperma dari badak sumatra yang ada di Taman Nasional Way Kambas, stem cell , dan cloning,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Kalimantan Timur, M. Ari Wibawanto, menyampaikan bahwa upaya pengambilan sel telur badak Pahu dilakukan untuk mempertahankan kelestarian badak sumatra yang berada di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.
"Kita mengejar waktu, karena dalam kurun waktu 24 jam sel telur badak Pahu harus dapat diterima di Laboratorium IPB University dari sanctuary badak kami di Kelian Kutai Barat, Kaltim," ujarnya.
Baca juga: Ratu dan Andalas, Sukses Hasilkan Tiga Anak Badak di TN Way Kambas
Proses fertilisasi in-vitro sel telur menggunakan teknik Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) sepenuhnya akan dilakukan oleh Tim ART Badak SKHB IPB University atas penugasan dari KLHK.
“Selain pengambilan sel telur, badak Pahu kami pun mengkoleksi sampel material biologi dan genetik lainnya dari Pahu, seperti fibroblas (jaringan kulit) dan darah, yang akan kita proses di laboratorium ART dan Biobank kami di Bogor, Jawa Barat,” ujar Dr. drh. Muhammad Agil, selaku ketua tim ART IPB University.
“Jika proses pembuatan embrio badak Pahu ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, kita akan titipkan embrio tersebut ke rahim salah satu badak betina yang berada di sumatra sebagai induk titip atau induk pengganti (surrogate mother),” tambah Muhammad Agil.
Proses ini dibantu oleh tim IPB University dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (IZW) Jerman, serta tim dokter hewan dari Taman Nasional Way Kambas, ALERT Indonesia, dan Yayasan Badak Indonesia (YABI).
Indonesia Rumah Badak Jawa dan Sumatra
Sebagai informasi, Indonesia merupakan rumah bagi dua badak paling langka di dunia, badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang hanya tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang secara terisolir mendiami Kawasan Ekosistem Leuser - Aceh, Taman Nasional Way Kambas dan satu kawasan hutan di wilayah kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Pahu merupakan badak kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis)berjenis kelamin betina yang telah berhasil dipindahkan dari hábitatnya ke Suaka Badak Kelian (SBK) di Hutan Lindung Kelian PT. Hutan Lindung Kelian Lestari pada tahun 2018.
Pahu mempunyai panjang badan 200 cm dan tinggi 107 cm, relatif lebih kecil jika dibandingkan badak yang ada di sumatra. Berdasarkan struktur giginya, umur Pahu diperkirakan 30 tahun. Berat badan Pahu saat pertama masuk karantina adalah 320 kg, dan terus meningkat sejalan dengan tercukupinya nutrisi melalui asupan pakan yang yang diberikan tiap harinya. Saat ini berat badan Pahu sudah mencapai 366 kg, cukup ideal jika dibandingkan dengan ukurannya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Indonesia Rumah Badak Jawa dan Sumatra
Puti Malabin, Seekor Harimau Sumatra Kembali ke Habitatnya
Bandung Zoo Lepas Liarkan 5 Satwa di Karawang
Tersangka Penjual Sisik Trenggiling Diancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta
Lebih dari 600 Ribu Satwa Liar Lahir Sepanjang 2015 hingga 2024
Seekor Gajah Sumatra Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau
Tujuh Satwa Dilindungi dari Kandang di Rumah Bupati Langkat Jalani Rehabilitasi
Sukses Kembang Biakkan Komodo, Kebun Binatang Surabaya Jadi Kebanggaan Warga Jatim
Melihat dari Dekat Burung-Burung Langka di Pulau Morotai
Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Gelar Seminar Peringati Hari Maleo Sedunia
BKSDA Sumsel Amankan 3.306 Individu Satwa Burung Tidak Dilindungi Tanpa Dokumen
Butuh Pemanfaatan Teknologi dalam Upaya Pelestarian Satwa Liar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap