Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Ditentukan Generasi Muda
![Eksistensi Kesenian Wayang Kulit Ditentukan Generasi Muda](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/ab8a52a032fd874c146ba9aade40998c.jpg)
KETUA Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Itje Chodidjah mengungkapkan bahwa pegiat budaya internasional mengharapkan adanya keterlibatan generasi muda di dalam negeri yang intens untuk melestarikan eksistensi kesenian wayang kulit.
"Itu yang mereka sebut sebagai bentuk nyata pelestarian budaya (keterlibatan generasi muda)," kata Itje seperti dilansir dari Antara.
Itje menjelaskan bahwa pertunjukan wayang kulit Indonesia tidak hanya ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tapi juga dunia melalui Intangible Cultural Heritage (ICH) dari UNESCO. Dia mengharapkan pengakuan internasional dari UNESCO tersebut harus dijaga karena berpotensi baik untuk meningkatkan reputasi dan martabat wayang Indonesia.
Ia menyebutkan hal ini dikarenakan meskipun pertunjukan wayang masih dinikmati sebagian besar masyarakat Indonesia, tetapi di saat yang bersama juga sedang berjuang mempertahankan eksistensinya di tengah determinasi kemajuan teknologi informasi yang menjadi alternatif kawula muda.
"Untuk itu bisa di mulai dari mengedepankan seniman senior untuk berperan aktif berkolaborasi dengan generasi muda untuk mendorong eksistensi wayang kulit," kata dia.
Baca juga:
> Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Apresiasi Pergelaran Wayang Kulit
> Pertunjukan Wayang Kulit di RSPD Klaten Dibanjiri Penonton
Menurutnya, hal ini seperti yang dilakukan oleh Sanggar Seni Budaya Bumi Manunggal Sri Sidomulyo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Kamis (2/11) yang menggelar pertunjukan wayang kulit melibatkan anak muda.
Pertunjukan yang mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi itu digelar dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan momen memperingati The Wayang Puppet Theatre dari UNESCO.
Pagelaran wayang kulit tersebut menampilkan lakon Wahyu Tirta Suci yang dimainkan secara apik oleh Dalang Ki Gatot Tomo Pandoyo. Ratusan warga tampak antusias menyaksikan pertunjukan yang berlangsung selama sekitar 12 jam tersebut.
Lakon Wahyu Tirta Suci merupakan karya Ki Gatot Purwo Pandoyo yang berbicara tentang berbagai aspek meliputi pendidikan dan budaya Indonesia, menekankan pentingnya Pancasila dan integritas pribadi.
Lakon tersebut juga menyinggung peran pemerintah dalam mengatasi perundungan sekolah dan mempromosikan lingkungan belajar yang nyaman dan inklusif. "Kerja sama antargenerasi penting dipertahankan. Eksistensi kesenian wayang kulit ditentukan generasi muda," kata dia. (Z-6)
Terkini Lainnya
Inovator Muda Didorong Ikut Cegah dan Kendalikan DBD
Populasi Terbesar di Indonesia, Anak Muda Juga Perlu Asuransi Kesehatan
Shin Tae-yong: Relasi Indonesia-Korea Harus Ditingkatkan
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
Generasi Muda Lebih Pilih Konten Video ketimbang Teks di Media Sosial
Tiga Museum dan Cagar Budaya Favorit untuk Ajak Anak Liburan
Seventeen Ditunjuk Jadi Duta Pemuda UNESCO
Anggun Gelar Konser di Situs Warisan Dunia UNESCO
Pamor Meningkat, Tempe Resmi Diajukan ke UNESCO
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
UNESCO Harap Indonesia Tuan Rumah Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence pada 2025
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap