Walau Alami Nyeri Tulang Belakang, Warga Diingatkan Tetap Aktif
![Walau Alami Nyeri Tulang Belakang, Warga Diingatkan Tetap Aktif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/9a059dae36ec9fb79984e4601194cb01.jpg)
DOKTER spesialis bedah saraf RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Mohamad Saekhu mengatakan individu yang mengalami nyeri tulang belakang patutnya beraktivitas seperti biasa supaya tubuh tidak melemah, apalagi jika nyeri hanya sementara.
"Kalau mengalami nyeri tulang belakang, usahakan tetap aktif dan jangan istirahat; nyerinya bisa dikurangi dengan obat-obatan," kata Saekhu, dikutip Senin (20/11).
Nyeri pada tulang belakang pasti pernah dialami semua orang setelah melakukan kegiatan yang menguras tenaga atau karena kejadian tertentu, dan dalam sebagian besar kasus reda dengan sendirinya atau dengan obat parasetamol.
Baca juga: Deteksi Dini, Kunci Keberhasilan Penanganan Skoliosis
Saekhu mengatakan nyeri terjadi karena tulang belakang tidak mampu menopang tubuh. Namun, karena otot dalam tubuh juga berperan dalam menopang tubuh, nyeri tidak akan muncul apabila otot kuat.
Nyeri tulang belakang bisa pula muncul karena penyebab yang lebih parah, seperti kecelakaan, penyakit penuaan atau degenerasi, infeksi, ataupun tumor yang akan ditentukan oleh diagnosis medis.
Ia mengatakan, pertolongan medis baru diperlukan apabila nyeri tersebut tidak kunjung hilang bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan. Tenaga medis kemudian akan memeriksa apakah nyeri tersebut adalah karena masalah otot, tulang, atau justru merupakan gejala penyakit.
Baca juga: Kesemutan, Mati Rasa, dan Gangguan BAB Bisa Jadi Gejala Saraf Kejepit
Selain itu, ia berkata tidak ada pantangan aktivitas, termasuk aktivitas olahraga, bagi individu yang mengalami nyeri tulang belakang karena aktivitas sehari-hari justru harus diupayakan dijalani seperti biasa.
Aktivitas secara normal itu bahkan juga harus diupayakan bagi individu yang akan dan sudah menjalani operasi tulang belakang untuk mempertahankan kekuatan otot dan tulang.
"Tidak ada (aktivitas) yang harus dihindari, yang harus dihindari justru tidur-tiduran terus," kata ,Saekhu yang meraih gelar doktornya di Universitas Indonesia itu.
Meski tidak ada pantangan olahraga, Saekhu mengatakan, harus dipastikan olahraga tersebut adalah yang membuat otot kuat dan tidak menimbulkan beban hentakan yang terlalu besar pada tulang belakang. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Dukungan Lingkungan Kerja Penting bagi Penderita Migrain
Jangan Disepelekan, Pada Anak Radang Usus Buntu Bisa Mematikan
Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Antinyeri, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis
Waspada, Nyeri Ulu Hati Bisa Jadi Tanda Kanker Pankreas
Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Catat! Ini 5 Cara Mengatasi Nyeri saat Menstruasi
Cegah Nyeri Punggung dengan Olahraga dan Jalan Kaki yang Rutin
85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
Cegah Saraf Kejepit dengan Olahraga
Scoliosis Remaja Lebih Dipengaruhi Faktor Otak daripada Postur
Persetujuan Penerapan Prosedur Discseel Bawa Inovasi Pengobatan Regeneratif Tulang Belakang
Primaya Hospital Depok Jadi RS Pertama di ASEAN Sukses Lakukan Tindakan Differential Target Multiplexed Spinal Cord Stimulation
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap