visitaaponce.com

Pengertian Spora, Ciri, dan 3 Contoh Tumbuhannya

Pengertian Spora, Ciri, dan 3 Contoh Tumbuhannya
Pengertian spora dan jenis tumbuhannya(Ist)

SPORA dalam KBBI merupakan alat memperbanyak diri pada tumbuhan dengan berbagai cara. Spora memiliki bentuk bermacam-macam dari berbagai spesiesnya dengan sebagian besar berbentuk elips, bilateral, isobilateral, dan tetrahedral.

Spora terkecil memiliki ukuran <10μm, ukuran sedang sebesar 25-50μm. 

Spora dengan ukuran 50-100μm merupakan golongan spora besar. Spora dengan ukuran sangat besar berukuran 100-200μm, jika ukuran spora >200μm termasuk kedalam spora raksasa. Selain ukuran spora juga memliki banyak jenis dan memiliki fungsinya masing-masing. Berikut jenis spora dan fungsinya:

Diaspora merupakan salah satu jenis spora yang berperan sebagai alat penyebaran tumbuhan berpembuluh tanpa biji seperti lumut dan jamur.

Endospora merupakan spora dengan pertumbuhan lambar sementara waktu walau memiliki lingkugan dengan air dan cahaya yang baik.

Eksospora adalah spora yang dihasilkan oleh bakteri tertentu dan digunakan sebagai alat pertahanan diri pada kondisi cuaca ekstrim.

Spora klamidia berfungsi sebagai alat untuk bertahan hidup, tetapi hanya dapat diproduksi berdasarkan fungsinya.

Zygospora berfungsi sebagai alat pendispersi haploid (individu dengan separuh genom sel normal) yang dihasilkan oleh jamur. Spora jenis ini memiliki dinding yang tebal sehingga memungkinkannya menjadi konidium.

Dari fungsinya spora memiliki fungsinya masing-masing, pembentukan spora juga memiliki berbagai jenis. Berikut spora berdasarkan sistem pembentukannya.

Meiospora merupakan spora penghasil meiosis. Spora jenis ini dapat menumbuhkan organisme haploid (lumut, pakis air) yang menghasilkan spermatozoid dan sel telur. Contohnya termasuk pakis air, semanggi, dan lumut.

Mitospora merupakan jenis spora penghasil mitosis. Spora jenis ini tumbuh menjadi protalus, yang menjadi protalus setelah dewasa akan menjadi protalium. Contohnya termasuk pakis dan jamur.

Struktur spora terdiri dari lapiran luar, lapisan dalam, korteks, dinding, korestasi pusat.

1. Lapisan luar (eksin)

Lapisan luar atau eksin bisa dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, dan susunan elemen dekoratifnya. Misalnya, spesies tumbuhan Asplenium Robustum mempunyai hiasan tipe eksin psilate, dimana permukaannya halus, rata, dan licin. Ada pula eksin yang berupa pola jala bahkan duri.

Lapisan luar ini dapat dijumpai pada daerah terbuka dan tipis yang disebut apertura.

Apertura merupakan zona germinal yang berfungsi sebagai organ pengatur mekanisme perubahan volume cairan sel.

Apertura adalah bagian khusus sporoderm yang biasanya lebih tipis dari bagian sporoderm lainnya serta mempunyai hiasan dan struktur yang berbeda.
Bukaan dibagi menjadi dua kategori berdasarkan bentuknya: apertura tunggal dan apertura majemuk.

2. Lapisan dalam (intin)

Lapisan dalam spora mengandung struktur utama yang mengaktifkan spora selama proses reproduksi pada pakis, jamur, dan tumbuhan lainnya.
Protein hadir dalam lapisan ini, yang memungkinkannya menahan keberadaan zat kimia dan enzimatik, atau aksi spora itu sendiri.

3. Korteks

Korteks dapat melindungi tumbuhan dari dehidrasi dan suhu tinggi pada suatu lingkungan.

4. Dinding

Dinding spora menjadi pelindung inti spora dari bahan kimia yang bisa merusak tumbuhan.

5. Korestasi pusat spora

Memiliki struktur berupa DNA, RNA dengan jumlah kecil dan asam dipiclonic (DPA) 40%.

Spora menjadi bagian penting dari tumbunan karena digunakan sebagai alat pengembangbiakkan tanaman, seperti alga, jamur, lumut, dan paku. Perkembangbiakan tumbuhan dengan spora termasuk ke dalam vegetatif alami. Proses perkawinan dengan vegetatif alami ini merupakan proses perkembangbiakan tanpa adanya perkawinan bagi tanaman.

Perkembangbiakkan secara vegetatif alami, tanaman tidak memerlukan sel kelamin seperti putik dan bunga sari, tetapi secara alami. Tidak juga dengan campur tangan manusia.

Spora memiliki bentuk seperti biji, namun dengan bentuk yang lebih kecil lagi. Spora tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, melihatnya diperlukan mikroskop.

Sporangium merupakan sebuah kotak di mana spora terbentuk. Banyaknya spongarium dapat membentuk adanya sorus yang berada di bawah permukaan daun. Spongarium terdiri dari satu sel atau multisel.

Terdapat tanaman yang berkembang biak dengan Spora, berikut beberapa tanaman berkembang biak dengan Spora:

1. Jamur

Pada jamur atau fungi ini tidak memiliki klorofil, serta tidak berbunga, berbuah atuapun berbiji. Jamur dapat tumbuh pada daerah lembab, seperti tumbuhan lain, hewan yang telah mati, dan makanan basi.

Dalam pembuatan tempe menggunakan spongarium yang terletak di ujing hifa. Hifa adlaah benang yang menyusun tubuh jamur, pada tempe biasanya berwarna putih.

2. Ganggang

Ganggang merupakan tanaman yang tidak memiliki akar, batang, dan daun. Uniknya, tanaman ganggang memiliki klorofil dan bersifat autotrof. Spora terdapat di spongarium yang berada di tubuh ganggang. Ciri spora ini memiliki bulu cambuk yang getak dapat digunakan sebagai alat gerak di dalam air.

Spora ganggang disebut sebagai zoospora, mereka akan mencari tempat yang cocok dan akan menempel serta berkembang menjadi ganggang baru.

3. Paku

Paku disini bukanlah paku yang digunakan dalam membangun rumah, melainkan tanaman paku. Tanaman paku memiliki daun sejati, batang, dan akar atau biasa disebut dengan kormus. Menempel pada tanaman lain sebagai media tempat tinggal mereka. Memiliki ukuran daun yang kecil dan berbentuk rapat.

Tanaman paku tidak memiliki biji, perkembangbiakan utama tanaman paku adalah spora. Spongarium tanaman paku terletak di bawah daun, dapat dilihat dengan membalikkan daun dan akan terlihat di bagian tepi daun tanaman paku.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat