visitaaponce.com

Di COP 28, Jokowi Tagih Janji Pendanaan Pengendalian Perubahan Iklim

Di COP 28, Jokowi Tagih Janji Pendanaan Pengendalian Perubahan Iklim
Presiden Joko Widodo saat berbicara di COP 28, Dubai.(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo memberikan national statement di agenda Conference of The Parties COP 28 Dubai. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa Indonesia sudah menempatkan posisi sebagai negara yang terus membangun ketahanan, keberlanjutan dan ekonomi inklusif.

Hal itu dilakukan Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih awal, sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menurunkan kemiskinan dan ketimpangan serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Dengan segala keterbatasan, Indonesia terus menurunkan emisi karbon. Antara tahun 2020 dan 2022 Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 42% dibandingkan dengan perencanaan business as usual,” kata Jokowi di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12) malam.

Baca juga: COP28 Dubai Serukan Percepatan Aksi Nyata Perubahan Iklim Global

Namun, Jokowi menekankan, segala upaya yang dilakukan negara berkembang termasuk Indonesia membutuhkan pembiayaan yang besar. Pasalnya, negara-negara berkembang tidak mungkin mampu melakukannya sendiri.

Ia menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari US$1 triliun untuk Net Zero Emission di tahun 2060. “Indonesia mengundang kolaborasi dari mitra bilateral, investasi swasta, dukungan filantropi dan dukungan negara-negara sahabat,” tegas dia.

Indonesia sendiri telah memiliki platform pembiayaan inovatif yang kredibel, bursa karbon, mekanisme transisi energi, sukuk dan obligasi hijau, pengelolaan dana lingkungan hidup dari result based payment (RBP).

Baca juga: Jokowi Bakal Sampaikan National Statement hingga Jajaki Kerja Sama di COP28

“Bank-bank pembangunan dunia mdps, harus meningkatkan kapasitas pendanaan transisi energi dengan bunga rendah. Target Paris Agreement dan Net Zero Emission hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah pendanaan transisi energi ini, dari situlah masalah dunia bisa terselesaikan,” beber Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa Indonesia telah bekerja keras memperbaiki pengelolaan forest and land use (FOLU) serta mempercepat transisi energi baru terbarukan. Dalam pengelolaan FOLU, Indonesia terus menjaga dan memperluas hutan mangrove serta merehabilitasi hutan dan lahan.

Jokowi juga menekankan kepada negara-negara bahwa Indonesia berhasil menurunkan deforestasi pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Di samping itu, upaya pembangunan persemaian juga dilakukan dalam skala besar dengan kapasitas total sekitar 75 juta bibit per tahun.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia terus berupaya mempercepat pengembangan energi baru terbarukan serta menurunkan penggunaan batu bara.

“Pengembangan energi baru terbarukan terutama energi surya, air, angin, panas bumi dan arus laut serta pengembangan biodiesel, bioetanol dan bioavtur juga semakin meluas,” bebernya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat