visitaaponce.com

Memperingati Hari Gunung Internasional, Sejarah dan Daftar Gunung Berapi Indonesia

Memperingati Hari Gunung Internasional, Sejarah dan Daftar Gunung Berapi Indonesia
Tahun ini PBB mengusung tema Restoring Mountain Ecosystems sebagai upaya upaya untuk memulihkan ekosistem gunung yang ada di seluruh dunia. (MI/Sumaryanto Bronto)

HARI gunung internasional jatuh pada tanggal 11 Desember. International Mountain Day atau Hari Gunung Internasional berlaku sejak 2003 yang ditetapkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). 

Untuk merayakannya tahun ini PBB mengusung tema “Restoring Mountain Ecosystems” atau yang berarti memulihkan ekosistem pegunungan. Tema ini akan berfokus pada upaya untuk memulihkan ekosistem gunung yang ada di seluruh dunia. 

Dikutip dari situs resmi PBB, terdapat data populasi dunia dan sekitar setengah dari keanekaragaman hayati dunia yang tinggal di gunung sekitar 15%. Gunung juga menyediakan air tawar untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia, juga membantu agrikultur dan pemasok energi bersih juga obat-obatan. 

Baca juga: Erupsi, Gunung Anak Krakatau di Lampung Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

Namun, karena perubahan iklim yang ada membuat hampir seluruh gunung berada di bawah ancaman. Terdapat eksploitasi dan kontaminasi yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko bagi seluruh manusia di bumi. Dengan hal itu, seluruh manusia diharuskan untuk mengurangi jejak karbon dan menjaga kekayaan alam. 

Dengan adanya peringatan hari gunung internasional dan juga tema yang digunakan pada tahun ini adalah kesempatan yang baik untuk dapat meningkatkan kesadaran terkait relevansi ekosistem gunung dan juga untuk menyerukan solusi berbasis alam, praktik serta investasi yang dapat membangun ketahanan, mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuan gunung untuk beradaptasi dengan cuaca ekstrim. 

Baca juga: Empat Bulan Hiatus, Gunung Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas

Sejarah ditetapkannya Hari Gunung Internasional 

Dikutip dari laman PBB, sejarah dibentuknya hari gunung ini bermula sejak 1992. Saat itu, PBB sedang mengikuti agenda yang berkaitan tentang lingkungan dan pembangunan. Saat itu, PBB melihat adanya perhatian masyarakat kepada gunung kerap kali meningkat. Konferensi ini adalah bagian dari Agenda 21 Konferensi Lingkungan dan Pembangunan. 

Agenda itu menjadi program PBB untuk menangani kasus lingkungan dan pembangunan di seluruh dunia. Tak heran PBB menaruh perhatian pada kelestarian gunung dan pegunungan yang ada di bawah ancaman perubahan iklim serta eksploitasi alam yang berlebihan.  

Sehingga tahun 2002 dalam sidang Umum PBB mendeklarasikan adanya Hari Pegunungan Internasional. Lalu pada 2003 setiap tanggal 11 Desember menjadi tanggal resmi untuk memperingati Hari Gunung Internasional dengan The Food and Agricultural Organization of the United Nations (FAO) sebagai organisasi yang bertanggung jawab dan memimpin perayaan ini. Dan setiap tahunnya selalu menggunakan tema yang berbeda-beda. 

Cara untuk menjaga pelestarian gunung:

Penanaman kembali hutan yang gundul

Reboisasi dilakukan untuk menjaga kualitas air, pencegahan banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Dengan reboisasi ini air hujan nantinya tidak langsung mencapai tanah. 

Membuat sengkedan 

Sengkedan atau yang biasa disebut terasering adalah tanah bertingkat. Sengkedan ini dibuat untuk menahan pengikisan tanah yang membatasi gerak air yang deras agar menjadi kurang. Hal ini akan membuat tidak akan terjadi erosi. 

Menjaga kebersihan lingkungan

Dengan menjaga kebersihan lingkungan otomatis akan membantu tidak terjadi banjir. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat sampah ke tempatnya, menjaga kebersihan parit dan membuat resapan air. 

Daftar 6 Gunung yang masih aktif dan kembali aktif di Indonesia

Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak gunung api. Terdapat sekitar 500 gunung api yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam sejarah, gunung api di Indonesia mempunyai sejarah letusan paling parah, yaitu Gunung Tambora yang meletus pada 1815. Letusan ini dirasakan oleh negara sekitar hingga ke Amerika Serikat dan suhu bumi mengalami penurunan drastis mencapai 0.7 derajat yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. 

Oleh karena itu, Anda harus memiliki kewaspadaan yang tinggi, karena di Indonesia masih memiliki banyak gunung api yang berstatus aktif.

Gunung semeru 

Mempunyai ketinggian 3.676 meter diatas permukaan laut (MDPL), gunung ini adalah yang tertinggi di pulau Jawa. pada Desember 2022 gunung semeru mengalami erupsi yang meluncurkan awan panas dari puncak kawah dengan intensitas 1,5 kilometer. 

Gunung Merapi 

Memiliki ketinggian 2968 mdpl, gunung ini terletak di dua provinsi antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung merapi memiliki potensi bencana alam yang tinggi karena bisa mengalami erupsi setiap dua hingga lima tahun sekali. 

Gunung krakatau 

Gunung ini pernah meletus pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter. Berdasarkan data Magma.esdm.go.id gunung ini masuk kedalam level siaga (3). 

Gunung karangetang

Gunung ini mempunyai nama lain yaitu Api Siau yang terletak di Utara Sulawesi, tepatnya pada Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Memiliki ketinggian 1748 mdpl yang sudah mengalami 40 kali letusan sejak tahun 1675. Gunung ini juga masuk kedalam level siaga karena sejak awal februari 2023 terus terjadi gempa guguran setiap harinya. 

Gunung bromo 

Memiliki ketinggian 2329 mdpl yang berada di empat wilayah yakni, Kabupaten Probolinggo, kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Meskipun berada di kawasan Taman Nasional Bromo tengger Semeru dan menjadi tempat wisata, Gunung ini masih berstatus aktif. Gunung ini berada pada level waspada. 

Gunung kerinci 

Gunung ini adalah gunung tertinggi di wilayah Sumatera yang terletak pada perbatasan kabupaten Kerinci, jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang memiliki ketinggian 3805 mdpl. Gunung ini berstatus level waspada karena hasil pengamatan yang ada, telah terjadi 45 kali gempa hembusan dengan amplitudo 0.5-4 mm dengan durasi gempa 8-39 detik. 

Gunung tertinggi di dunia

Gunung Everest 

Memiliki ketinggian 8.848 mdpl. Gunung ini merupakan puncak tertinggi di Benua Asia dan puncak tertinggi di seluruh dunia. Diselimuti dengan lapisan salju di seluruh permukaan gunung. Gunung ini terletak di pegunungan Himalaya dan mempunyai lipatan terbesar lempeng tektonik India dan Eurasia. 

Gunung Aconcagua 

Memiliki ketinggian 6.961 mdpl terletak di Argentina. Gunung ini berada di jajaran Pegunungan Andes yang terkenal dengan cuaca dingin yang ekstrim dan badai angin. Disarankan saat musim panas untuk mendaki gunung ini. 

Gunung Denali 

Memiliki ketinggian 6.194 mdpl terletak di kawasan Amerika Utara tepatnya di Pegunungan Alaska. Gunung Denali memiliki nama lain yaitu Gunung McKinley. Lokasi ini membentang seluas 2,5 juta hektar dan dihuni dengan beragam satwa liar. Hewan yang ada seperti 40 jenis mamalia dan 172 jenis spesies burung. Disarankan untuk mendaki gunung ini pada bulan Mei hingga Juli. 

Gunung Kilimanjaro

Memiliki tinggi 5.895 mdpl yang terletak di Tanzania Utara. Memiliki rute yang berkelok-kelok melalui berbagai zona ekologi seperti hutan tropis, padang rumput, moorland, gunung alpine dan banyak lagi. Disarankan mendaki pada periode Juni hingga Oktober. 

Gunung Elbrus 

Memiliki ketinggian 5.642 mdpl yang terletak di Pegunungan Kaukasus. Gunung ini dikenal dengan puncak kembarnya, gunung ini juga merupakan gunung tertinggi dan terbesar di Rusia. Periode terbaik untuk mendaki adalah bulan Juni hingga Agustus. 

Gunung vinson Massif

Memiliki ketinggian 4.892 yang terletak di Antartika, Kutub Selatan. Gunung ini tergolong mudah untuk didaki namun memiliki cuaca yang ekstrim. Periode terbaik untuk mendaki pada desember hingga Februari karena Antartika disinari matahari selama 24 jam. 

Gunung Jayawijaya 

Gunung yang memiliki ketinggian 4.884 mdpl ini terletak di Papua, Indonesia. Gunung ini terkenal dengan salju abadinya, namun sayangnya akan terancam hilang karena perubahan iklim yang ekstrim. Jalur pendakian ini dinilai menjadi jalur dakian yang paling ideal karena biasanya para pendaki bisa memanfaatkan moda transportasi milik PT Freeport Indonesia. Periode terbaiknya ada di bulan Oktober hingga Maret. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat