visitaaponce.com

Empat Bulan Hiatus, Gunung Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas

Empat Bulan Hiatus, Gunung Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas
Tangkapan kamera aktivitas vulkanik gunung Merapi.(Dok. BPPTKG)

GUNUNG Merapi kembali memuntahkan awan panas setelah terakhir terjadi beberapa bulan lalu. Catatan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terakhir kali awan panas meluncur dari Gunung Merapi terjadi Juli 2023 lalu.

Guguran awan panas terjadi dalam dua hari beruntun, yakni 30 November dan 1 Desember. Sebanyak 4 kali guguran awan panas itu meluncur di sisi selatan atau hulu Kali Boyong dan sisi barat daya (hulu Kali Bebeng).

"Awan panas guguran ke arah barat daya ini jarak luncurnya 2 kilometer dan ke arah selatan dengan jarak luncur 1,2 kilometer," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dihubungi, Sabtu, 2 Desember 2023.

BPPTKG juga melaporkan awan panas guguran juga mengakibatkan hujan abu tipis di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Laporan terjadi hujan abu tipis terjadi di wilayah Kecamatan Selo, meliputi Desa Jrakah, Lapangan Senet, Desa Sumber dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Lima Kali Guguran Lava Sejauh Satu Kilometer

Laporan hasil pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi juga mengalami peningkatan. Laporan BPPTKG periode 24–30 November dan 1 Desember 2023 menunjukkan guguran lava teramati sebanyak 124 kali ke arah selatan dan barat daya. Rincian luncuran material panas itu meliputi 26 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 m dan 98 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 m.

"Suara guguran terdengar 26 kali dari Pos Kaliurang dan Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.

Sementara, aktivitas kegempaan dalam periode pengamatan yang sama mencatat 4 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 8 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.795 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.135 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada periode itu disebut masih tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak.

Baca juga: Gempa Masih Mengguncang Ribuan Kali di Puncak Merapi

"Untuk morfologi kubah relatif tetap. Volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik," jelasnya.

BPPTKG menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.

Sementara catatan petugas Pos Pengamatan Gunungapi Merapi, Yulianto, selama 12 jam dari hari Jumat pukul 18.00 hingga pukul 06.00. Kegempaan di puncak Gunung Merapi tercatat gempa awan panas guguran sebanyak 2 kali, gempa guguran 83 kali dan gempa hybrid 101 kali.

Yulianto menambahkan, selama pengamatan 12 jam teramati pula 46 kali guguran lava pijar yang mengarah ke barat daya atau mengarah ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter serta 8 kali guguran lava ke arah selatan atau mengarah ke Sungai Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," katanya.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat