KPAI Situasi Sulit Pasca Pandemi Picu Tindakan Kekerasan
![KPAI: Situasi Sulit Pasca Pandemi Picu Tindakan Kekerasan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/38e7fb2a271f868599c48373bb2ee155.jpg)
AKHIR-akhir ini marak kasus bunuh diri yang dianggap dapat menjadi suicide epidemic. Hal ini berkaitan dengan kasus ayah membunuh empat orang anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan dan kasus terbaru satu keluarga melakukan bunuh diri di Malang, Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut,Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan bahwa pasca pandemi, kehidupan sosial di Indonesia saat ini sangat sensitif dan sangat mudah untuk memicu kekerasan.
“Artinya ada potensi tumpukan emosi yang tersimpan yang bila dipicu sedikit saja, menjadi perbuatan daya rusak yang dalam. Terutama yang menyerang diri sendiri dan berdampak ke orang disekitarnya,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (13/12).
Baca juga : Tingkat Kunjungan Mal di Palu Meningkat 50% Selepas Pandemi
Lebih lanjut, oleh karena itu, Jasra menilai saat ini sangat penting memiliki kehidupan yang lebih reflektif baik di sekolah, lingkungan kerja, rumah, dan bertetangga.
Baca juga : Penanganan Infeksi HIV/AIDS di Indonesia, Sebuah Catatan reflektif
Kasus di Malang menjadi contohnya, di mana Kepolisian sudah menyampaikan salah satu penyebab keluarga melakukan bunuh diri karena jeratan pinjol kepada keluarga.
“Sehingga menurut saya merupakan alarm bagi keluarga dan perlindungan anak terkait memampukan keluarga baik dari sisi ekonomi, pengasuhan dan gangguan lain yang bisa berpotensi menghambat tumbuh kembang anak,” tegas Jasra.
Menurut Jasra, kondisi kemajuan zaman yang tidak disertai sumber daya manusia yang siap menerima kemajuan hanya akan menimbulkan gap antara harapan dan kenyataan yang menjurang.
“Maka bayangkan, respon Itu akan ditentukan, kesiapan emosi dan daya tahan yang kita tahu di masa pandemi kesabaran itu sangat diuji. Dampak ikutannya belum selesai. Pentingnya asesmen kondisi kejiwaan, memperbanyak petugas layanan kejiwaan, dan mengajak masyarakat aktif peduli dalam kegiatan kesehatan jiwa,” tuturnya.
Dia menekankan bahwa saat ini diperlukan kesadaran bersama ada kebutuhan yang besar soal kejiwaan masyarakat Indonesia dan masih minimnya awareness pentingnya mengakses layanan kejiwaan yang layak, akses layanan, petugas kejiwaan yang layak yang mengerti psikologi pertumbuhan dan perkembangan manusia, dan belum adanya jaminan kesehatan yang menjamin pembiayaan pemulihan jiwa secara benar.
“Belum lagi cara pandang masyarakat kepada orang-orang yang distigma karena mengakses layanan kesehatan jiwa. Padahal sekarang hal itu penting. Di tengah gempuran kemudahan memperoleh sesuatu yang diibaratkan gizi fisik, namun tidak diimbangi dengan gizi jiwa. Akibat dampak kemajuan yang hanya bisa dinikmati di tekanan industri viral, tapi pada hidup nyata, orang kembali ke masalah yang sama. Di sini lah gizi jiwa berperan memaknai itu semua,” tandas Jasra. (Z-8)
Terkini Lainnya
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Belajar dari Covid-19, Akses Patogen Dibutuhkan Cegah Pandemi Baru
Pentingnya Solusi Berbasis Teknologi untuk Cegah Pandemi Baru
Traktat Pandemi WHO Dinilai tidak Adil untuk Negara Berkembang
Jaringan Keselamatan Kesehatan Global Dapat Dibangun Sepenuhnya Dengan Mengikutsertakan Taiwan.
KPAI: 18 Remaja di Padang Dipukul, Disundut Rokok, Disetrum, hingga Disuruh Guling-Guling
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Pascapenetapan UU KIA, KPAI Dorong Perusahaan dan Penyedia Gedung Siapkan Daycare
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat untuk Cegah Kekerasan pada Anak
KPAI Minta Negara Serius Berantas Judi Online dengan Libatkan Lembaga Perlindungan Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap