KLHK Bantah Kepunahan Pari Jawa karena Ulah Manusia
![KLHK Bantah Kepunahan Pari Jawa karena Ulah Manusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/9087c1ed2e08f63831e7a3144e7f1a64.jpg)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantah infonrmasi yang menyebutkan ikan pari jawa (urolophus javanicus) punah karena ulah manusia. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam KLHK Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan ikan pari jawa kemungkinan besar sudah tergolong langka sejak lama.
“Memang diduga sebaran ini sangat terbatas di laut Jawa, dan kemungkinan populasinya sangat kecil sehingga risiko kepunahan sangat tinggi,” kata Satyawan kepada Media Indonesia, Rabu (20/12).
Menurut dia, ikan pari jawa hanya diketahui dari satu holotype yang dikoleksi sejak 1862, atau sekitar 161 ahun yang lalu. Sejak saat itu, spesies tersebut tidak ditemukan lagi dalam kegiatan survei. Satyawan pun menilai bahwa pernyataan ikan pari jawa yang merupakan kepunahan hewan laut pertama akibat ulah manusia adalah tidak benar.
Baca juga: Seekor Anak Badak Sumatra Lahir di Taman Nasional Way Kambas
“Faktanya, banyak jenis-jenis lain yang punah akibat ulah manusia, bisa karena over harvesting atau perusakan habitat,” imbuh dia.
KLHK sendiri senantiasa melindungi satwa-satwa yang memiliki jenis dan sebaran terbatas serta yang populasinya kecil.
“Tentu tidak boleh diburu dan habitatnya dijaga, baik luasannya maupun kualitasnya. Peningkatan kesadaran konservasi dan penegakan hukum harus dilakukan bersamaan dan terus-menerus,” tandas Satyawan.
Seperti diketahui, pari jawa (Urolophus javanicus) dinyatakan punah oleh tim penelitian internasional yang dipimpin oleh Charles Darwin University (UCD), Australia. Jenis pari ini dianggap sangat langka dan hanya tercatat sekali pada akhir abad ke-19.
Baca juga: Perburuan Satwa Langka Tinggi karena Rendahnya Hukuman bagi Pelaku
Para ilmuwan menyatakan bahwa sejumlah masalah menjadi penyebab hilangnya pari Jawa, salah satunya adalah aktivitas manusia. Informasi ini diungkap International Union for Conservation of Nature (IUCN) di Red List of Threatened Species terbaru.
Sejak 1964, Red List IUCN telah mengidentifikasi lebih dari 41.200 spesies yang menghadapi kepunahan secara global. Daftar ini memberikan informasi tentang jangkauan, habitat, dan tindakan konservasi yang menjadi dasar bagi pengambilan keputusan dan perubahan kebijakan yang diperlukan untuk melindungi spesies.
"Penangkapan ikan yang intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan besar merupakan ancaman utama yang menyebabkan penurunan populasi pari Jawa, dengan tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah mengalami penurunan pada tahun 1870-an," kata Julia Constance, peneliti utama tim.
Benaya Simeon, mahasiswa doktor di UCD yang mempelajari pari yang terancam punah di Indonesia, mengatakan bahwa meskipun survei sejak tahun 2001, tidak ada spesies tambahan yang ditemukan.
Dia menjelaskan bahwa ketiadaan spesies ini, yang ditandai dengan cakram sirip dada berbentuk oval lebih panjang daripada lebar, dan ekor dengan sirip dorsal di depan duri yang bisa menyengat dan sirip ekor, selama periode survei lebih lanjut mengkonfirmasi kepunahannya."Sejumlah lokasi pendaratan ikan di sepanjang pantai utara Jawa dan di seluruh Indonesia telah dimonitor secara ekstensif tetapi tidak ada laporan penampakan pari Jawa," kata Simeon. (Z-11)
Terkini Lainnya
Menelusuri Makna Filosofis Aksara Jawa, Bukan Sekadar Bahasa Biasa!
Ikan Pari Jawa Resmi Punah, Peringatan Kepunahan Pertama akibat Aktivitas Manusia
Hewan Purba yang Punah Muncul di Papua
Spesies Kura-Kura Terancam Punah Endemik Rote Mulai Bertelur
161 Labi-Labi Moncong Babi Dilepaskan di Hutan Adat Kampung Nayaro
Puti Malabin, Seekor Harimau Sumatra Kembali ke Habitatnya
Bandung Zoo Lepas Liarkan 5 Satwa di Karawang
Tersangka Penjual Sisik Trenggiling Diancam 5 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta
Lebih dari 600 Ribu Satwa Liar Lahir Sepanjang 2015 hingga 2024
Seekor Gajah Sumatra Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau
Tujuh Satwa Dilindungi dari Kandang di Rumah Bupati Langkat Jalani Rehabilitasi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap