visitaaponce.com

BMKG Prediksi Gangguan Iklim Tahun Ini Berada pada Fase Netral

BMKG Prediksi Gangguan Iklim Tahun Ini Berada pada Fase Netral
Ilustrasi.(AFP/MARIO TAMA)

BERDASARKAN Climate Outlook 2024 atau Pandangan Iklim 2024 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprakirakan kondisi gangguan iklim pada 2024 akan lebih terkendali jika dibandingkan dengan 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa sepanjang 2024, gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO diprakirakan akan berada pada fase El Nino Lemah-Moderat di awal 2024 kemudian selanjutnya hingga akhir 2024 diprediksikan berada pada fase Netral.

“Terdapat peluang namun kecil untuk berkembang menjadi fenomena La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah. Demikian juga dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia, diprediksikan akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir 2024,” ungkapnya, Selasa (2/1).

Baca juga: Gempa Sumedang Akibat Sesar yang Belum Terpetakan

Berdasarkan dinamika atmosfer tersebut, lanjut Dwikorita, maka jumlah curah hujan tahunan pada 2024 diprediksikan umumnya berkisar pada kondisi normal.

Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di atas normal yaitu meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatra Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara.

Baca juga: Angin Kencang dan Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bandung, 102 Rumah Rusak dan Enam Warga Luka-Luka

Selain itu, terdapat juga daerah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

"Meskipun kemarau 2024 diprediksi berlangsung dengan normal, namun terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan karena secara iklim memang memiliki curah hujan yang rendah, yaitu meliputi sebagian Lampung, sebagian Jawa, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian selatan," paparnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat