visitaaponce.com

Presiden Hadiri Peletakan Batu Pertama Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Presiden Hadiri Peletakan Batu Pertama Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Presiden Joko Widodo saat peresmian peletakan batu pertama Univetsitan Muhammadiyah Purwokerto.(Youtube Setpres)

Presiden Joko Widodo menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Rabu (3/1). Gedung baru itu rencananya akan dibangun setinggi 14 lantai dengan anggaran mencapai Rp200 miliar.

"Alhamdulillah hari ini kita akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tadi Pak Rektor menyampaikan semua mahasiswanya sudah berjumlah 17 ribu orang. Fakultas ada 11 fakultas. Bisik-bisik memang ruang kuliahnya kurang sehingga perlu dibangun gedung baru," ujar Jokowi usai peresmian peletakan batu pertama.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara kembali menyinggung soal bonus demografi yang diperkirakan bakal terjadi pada 2030. Bonus itu, menurutnya harus dimanfaatkan dengan baik agar Indonesia bisa menjadi negara maju.

Baca juga: Di Hadapan Petani Jateng, Presiden Ungkap Penyebab Sulitnya Mendapat Pupuk

"Biasanya sebuah negara kalau dapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak. Diberikan kesempatan untuk melompat jadi negara maju atau tidak," sambungnya.

Beberapa negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi adalah negara-negara di kawasan Amerika Selatan. Jokowi mengatakan negara-negara itu sejak tahun 1970-an sudah menjadi negara berkembang. Namun, hingga saat ini mereka tetap jadi negara berkembang karena tidak bisa memanfaatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Baca juga: Jokowi Ajak Masyarakat Awali 2024 dengan Optimisme

"Kenapa? karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi pada saat itu," tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia ke depan butuh pemimpin yang memiliki visi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini maju ke arah apa. Dia harus mengerti sehingga saya sampaikan berhati-hati kita semuanya harus hati-hati karena ini kesempatan yang diberikan sekali dalam peradaban sebuah negara. Gerbangnya sudah keliatan. Tinggal buka dan ngisinya. Kalau buka dan ngisinya bener, tepat itulah negara maju indonesia yang kita impikan," tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat