visitaaponce.com

Mengenal apa itu Kimia Hijau, 12 Prinsip dan Contoh Penerapan

Mengenal apa itu Kimia Hijau, 12 Prinsip dan Contoh Penerapan
Pupuk organik dari urine kelinci.(Dok MI.)

PRINSIP kimia hijau diperkenalkan Paul Anastas dan John C. Warner. Kimia hijau ialah suatu pandangan yang bertujuan mengurangi risiko dari bahan kimia, sambil tetap memungkinkan industri untuk menghasilkan barang dengan cara yang efisien dan efektif. 

Ingin mengetahui lebih jauh tentang kimia hijau? Simak penjelasan berikut.

Pengertian kimia hijau

Kimia hijau merupakan suatu pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan, dan pemanfaatan produk kimia dengan cara yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak berbahaya yang disebabkan oleh zat kimia terhadap lingkungan dan manusia. 

Baca juga: Heterogen Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contoh Campuran

Dikutip dari artikel ilmiah yang berjudul Penerapan Kimia Hijau untuk Menjamin Keamanan Pangan yang ditulis oleh Dina Mustafa, konsep kimia hijau juga dikenal sebagai kimia berkelanjutan. Hal ini  mencakup ide dan implementasi kimia serta teknologi yang berinteraksi dengan disiplin ilmu lain, seperti fisika dan biologi.

Tujuan kimia hijau

Tujuan utama dalam kimia hijau ialah menciptakan senyawa kimia yang lebih baik dan aman. Dikutip dari jurnal yang berjudul Kimia Hijau dan Pembangunan Kesehatan yang Berkelanjutan di Perkotaan oleh Dina Mustafa. Sementara itu, pendekatan ini juga berusaha secara selektif menentukan cara sintesis yang paling aman dan efisien untuk zat-zat tersebut. Tujuannya mengurangi limbah kimia yang dihasilkan.

Dalam konteks penghilangan dampak negatif, upaya tersebut dimulai sejak tahap perancangan. Pencegahan risiko pada proses pembuatan zat kimia diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. 

Baca juga: Perubahan Materi secara Fisika dan Kimia serta Ciri-Cirinya

Prinsip utama pendekatan kimia hijau tercermin dalam moto lebih baik, lebih mudah, dan lebih murah untuk merancang, dan mengembangkan proses-proses dan senyawa yang ramah lingkungan daripada mengatasi akibat buruk dari proses dan produk kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Moto tersebut menekankan pentingnya mencegah polusi lingkungan yang disebabkan oleh proses dan produk kimia berbahaya daripada mengatasi konsekuensi buruk setelahnya. 

Konsep kimia hijau berkembang sebagai tanggapan terhadap pengembangan dan penggunaan zat kimia tanpa kontrol yang dapat menjadi kontaminan di lingkungan. Zat-zat tersebut dapat meresap ke dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya melalui tanah, air, debu, dan udara.

12 prinsip kimia hijau

Dua belas prinsip kimia hijau menjadi dasar penting bagi perubahan paradigma dalam dunia kimia. Konsep ini telah menjadi pendorong revolusi dalam cara kita memahami, merencanakan, dan melaksanakan reaksi kimia serta proses industri. Di tengah tuntutan meningkatnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, prinsip-prinsip kimia hijau menjadi pedoman yang menggambarkan kita dapat mengembangkan teknologi kimia yang berpadu secara seimbang dengan ekosistem global.

Baca juga: Lima Cara Memisahkan Campuran: Penyaringan, Sentrifugasi, Sublimasi, Kromatografi, Distilasi

Menerapkan pendekatan kimia hijau berarti mengutamakan pencegahan daripada penanganan limbah dalam pengelolaan bahan kimia. Hal ini mencakup perancangan proses kimia dengan cermat untuk menghasilkan produk yang diinginkan tanpa menghasilkan limbah berlebihan. Selain itu, prinsip ini mendorong penggunaan reagen yang lebih aman dan pelarut yang ramah lingkungan serta mengurangi penggunaan energi dan bahan baku berbahaya.

Prinsip kimia hijau juga merangkul pergeseran ke arah sintesis yang lebih selektif, menghindari langkah-langkah derivatisasi yang tidak diperlukan, dan memanfaatkan katalis untuk meningkatkan efisiensi reaksi. Ini mendorong industri kimia merancang produk yang dapat diuraikan dengan lebih mudah setelah penggunaan, sehingga mengurangi beban limbah pada akhir siklus hidup produk.

Baca juga: Materi Zat Campuran Homogen Larutan Asam dan Basa

Inilah 12 Prinsip Kimia Hijau yang diajukan oleh Paul Anastas dan John Warner.

1. Pencegahan polusi atom. 

Mendesain proses kimia agar menghasilkan produk dengan limbah minimal, menghindari terbentuknya produk samping yang tidak diinginkan.

2. Efisiensi atom. 

Memaksimalkan penggunaan semua bahan dalam reaksi kimia dan mengurangi limbah yang dihasilkan.

3. Sintesis yang lebih aman. 

Menggunakan reagen dan bahan kimia yang kurang atau tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Baca juga: Unsur dan Senyawa sebagai Materi Zat Tunggal

4. Penggunaan pelarut yang aman dan toleran lingkungan. 

Memilih pelarut berbasis air atau pelarut ramah lingkungan daripada pelarut organik berbahaya.

5. Energi yang efisien. 

Menggunakan kondisi reaksi yang membutuhkan energi lebih sedikit dan mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.

6. Menghindari bahan baku yang berbahaya. 

Menghindari semua bahan baku yang beracun atau berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

7. Menggunakan katalis ramah lingkungan. 

Baca juga: Klasifikasi Materi Berdasarkan Wujud: Padat, Cair, Gas

Meningkatkan penggunaan katalis untuk mempercepat reaksi kimia, mengurangi suhu dan tekanan yang diperlukan, dan menghindari penggunaan bahan berbahaya.

8. Desain produk lebih ramah lingkungan. 

Mendesain produk kimia agar dapat diuraikan atau didaur ulang setelah digunakan.

9. Mengurangi derivatisasi. 

Menghindari penggunaan pengganti yang tidak perlu atau mengurangi langkah-langkah derivatisasi dalam proses sintesis.

10. Minimalisasi solvent.

Minimalkan penggunaan pelarut organik berbahaya dan mencari alternatif yang ramah lingkungan.

11. Analisis kimia secara seketika.

Menggunakan metode analisis cepat dan efisien untuk mengendalikan dan memonitor reaksi secara langsung.

12. Preventif dalam desain kimia. 

Memasukkan pertimbangan kimia hijau pada tahap awal perencanaan dan desain produk dan proses kimia.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip kimia hijau dalam proses kimia, kita tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, tetapi juga menciptakan peluang inovasi dan efisiensi baru di berbagai industri. Prinsip-prinsip ini mendorong para ilmuwan, insinyur, dan praktisi kimia untuk memikirkan kembali cara berinteraksi dengan materi dan energi, membuka jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan demikian, kimia hijau bukan hanya seperangkat pedoman, melainkan juga gerakan yang mengubah dasar pemikiran kita tentang kimia dan dampaknya terhadap dunia di sekitar kita.

Contoh penerapan kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui dalam berbagai aspek.

1. Pembersihan rumah tangga.

Menggantikan pembersih konvensional dengan pembersih alami seperti cuka dan baking soda.

2. Produk pribadi.

Penggunaan sabun dan sampo organik atau yang dibuat dengan bahan-bahan ramah lingkungan.

3. Pertanian organik.

Menanam tanaman di rumah dengan cara organik dan mengurangi penggunaan pestisida.

4. Pengelolaan limbah.

Mendaur ulang limbah rumah tangga seperti kertas, plastik, dan kaca, serta menggunakan produk yang dapat didaur ulang dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai.

5. Energi terbarukan.

Menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga.

6. Transportasi berkelanjutan.

Memilih transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum atau jika memungkinkan, menggunakan kendaraan bertenaga listrik atau bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

7. Pengolahan makanan.

Mencari bahan makanan organik dan lokal dan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai dalam pengemasan makanan.

8. Pertanian perkotaan.

Menanam tanaman dengan cara yang ramah lingkungan, semisal tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia sintetis.

9. Industri makanan dan minuman.

Memilih produk makanan dan minuman yang diproduksi dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku organik dan metode produksi yang lebih berkelanjutan.

10. Pendidikan dan kesadaran.

Mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya prinsip kimia hijau dan dampaknya terhadap lingkungan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat