SaatnyaPengusaha Lokal Investasi di Bidang Kimia Konstruksi
![Saatnya Pengusaha Lokal Investasi di Bidang Kimia Konstruksi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/0fc09d4a706806419be832f0a17008f2.jpg)
PEMBANGUNAN di bidang konstruksi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat yang dilakukan pemerintah seperti jalan Tol Tran Sumatra, IKN dan proyek strategis Nasional dan pihak swasta.
Maraknya pekerjaan konstruksi seperti gedung bertingkat, pabrik, pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan.
Di dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi tersebut diperlukan teknologi, metode kerja dan material.
Baca juga : Infrastructure Connect 2022 Sukses Gaet Ribuan Pengunjung di JIExpo Jakarta
Material konstruksi sebagai salah satu komponen yang sangat penting agar pekerjaan konstruksi yang dihasilkan berkualitas baik.
Menurut Prof. Dr. Ir. Jonbi, MT, MM. MSi, Owner CV John hi-tech Contrindo (JHC) , sejak 10 tahun terakhir untuk pekerjaan konstruksi terkait dengan pekerjaan beton telah menggunakan material maju yang dikenal dengan kimia konstruksi seperti admixture, waterproofing, concrete repair, epoxy dan sebagainya.
"Penggunaan material tersebut terbukti sangat membantu mutu bangunan Gedung dan infrastruktur yang menjadi lebih berkualitas," kata Prof.Jonbi dalam keterangan pers, Jumat (10/2).
Baca juga : Pembangkit Listrik Tak Sesuai Harapan, Hubungan Tiongkok-Yordania Tak Harmonis
Namun, sayangnya produsen material kimia konstruksi tersebut masih dikuasai oleh pihak asing.
"Beberapa perusahaan asing yang menguasai pasar material kimia konstruksi di Indonesia diantaranya adalah PT Sika Indonesia, PT Fosroc Indonesia, dan PT BASF," jelasnya.
Ketika perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar material kimia konstruksi di Indonesia sehingga Indonesia terkesan hanya sebagai pasar saja.
Baca juga : Wujudkan Infrastruktur Berkualitas, Citra Mandiri Ciptakarya Fokus Pada Efisiensi Waktu Pembangunan
"Karena masih sedikitnya produsen lokal produk material kimia konstruksi. Sehingga Indonesia masih tergantung dari pihak luar untuk pengadaan material dan penetapan harga produk material kimia konstruksi," papar Prof. Jonbi.
"Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penyelesaian proyek-proyek yang ada di Indonesia," ucapnya.
Indonesia sejatinya memiliki banyak peluang untuk mengembangkan dan memproduksi material kimia konstruksi tersebut karena memiliki sumber daya alam berupa pasir silika dan semen yang merupakan bahan utama material kimia.
Baca juga : Menkeu: 50% Alokasi Pembiayaan Investasi untuk Pembangunan Infrastruktur
Menurut Prof. Dr Ir Jonbi MT MM MSi, beberapa daerah seperti di Bangka, Lampung, Kalimantan, dan Papua memiliki potensi sumber pasir silika yang sangat besar namun belum dimanfaatkan menjadi material yang bernilai.
Berdasarkan data hingga akhir tahun 2021 penjualan kimia konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 3 triliun.
“Sayangnya hingga kini untuk menjadi produsen material kimia konstruksi, masih terkendala memiliki pemahaman yang keliru antara lain selalu ditanamkan pemikiran oleh pihak asing kepada para pelaku konstruksi di Indonesia," jelas Prof.Jonbi.
Baca juga : Hingga Saat Ini, Ada 142 Investor Tertarik Berinvestasi di IKN Nusantara
Kendalannya bahwa untuk membuat material kimia konstruksi harus berteknologi tinggi (Hi-Tech), harus modal besar sehingga dikesankan bahwa bangsa Indonesia tidak akan mampu untuk memproduksi material kimia konstruksi tersebut.
Di berbagai kesempatan pemerintah terus-menerus mengkampanyekan tentang penggunaan material produk dalam negeri walaupun hasilnya hingga kini masih jauh dari harapan.
"John hi-tech Contrindo sebagai produsen lokal yang telah berpengalaman 30 tahun sebagai produsen kimia konstruksi dengan produknya Waterproofing, Grouting, Epoxy dan Material Repair, membuka peluang untuk para pengusaha di berbagai daerah untuk menjadi produsen kimia konstruksi melalui program franchise," jelasnya.
“Mari bersama kita menjadi produsen material kimia konstruksi sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya akan menuju kemandirian bangsa Indonesia,” kata Prof.Jonbi yang memiliki situs www.jhonhitech-center.com. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Hunian Vertikal Diprediksi Baru Bangkit 2 Tahun Lagi
Underpass Penghubung di Sekitar Stasiun Cicayur Selesai Akhir 2024
Jalan Kebudayaan, Perayaan Tujuh Tahun UU Pemajuan Kebudayaan
Jokowi akan Berkantor di IKN Juli 2024, Progres Kantor Presiden Capai 84%
Perbaikan Fasyankes di Indonesia Timur Harus segera Dilakukan
Program tak Sesuai Rencana, bukan Kesalahan Satu Pihak
Peretasan PDN Buah dari Obsesi Pemerintah Lakukan Sentralisasi Data
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pelaku Perikanan Tangkap di Timika Diimbau Perhatikan Rute Kabel Laut
Daftar 32 Jalan Tol yang Akan Diwariskan pada Prabowo
25 Kabupaten Diperkirakan Lepas dari Status Daerah Tertinggal karena Komoditi Lokal Unggulan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap