visitaaponce.com

Hingga Saat Ini, Ada 142 Investor Tertarik Berinvestasi di IKN Nusantara

Hingga Saat Ini, Ada 142 Investor Tertarik Berinvestasi di IKN Nusantara
Lokasi pembangunan Istana Kepresidenan di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur.(Antara)

KEPALA Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan sebanyak 142 investor tertarik untuk berinvestasi di wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Adapun dari 142 investor tersebut, 90 investor di antaranya telah menyatakan keseriusan.

"Kami laporkan, kami telah menerima cukup banyak pernyataan minat atau letter of interest," jelas Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (6/2).

"Hingga minggu lalu, jumlahnya 142 investor. Sekitar 90 investor kami kategorikan sebagai pihak yang serius," imbuhnya.

Baca juga: Harga Satu Rusun di IKN Capai Rp12 M Tuai Kritik

Para investor tersebut, kata dia, akan melanjutkan komitmennya dengan berbagai macam proses bisnis, termasuk skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Rinciannnya, 25 investor bergerak di bidang infrastruktur dan utilitas, serta 15 investor di bidang edukasi.Lalu, 14 investor di bidang jasa konsultan, 10 investor di bidang perumahan, 9 investor di bidang mixed use dan komersial, berikut 6 investor di bidang teknologi.

Baca juga: Investor IKN Diperlakukan Lebih Istimewa

Selanjutnya, 5 di bidang sektor kesehatan, 4 investor di sektor kantor BUMN dan swasta, serta 2 investor di sektor kantor pemerintahan. Untuk proyek KPBU untuk perumahan mencakup 184 towers.

Untuk nilainya, Summarecon dengan investasi sebesar Rp1,67 triliun atau US$109,26 miliar. Kemudian, Nusantara's Consortium dengan investasi sebesar Rp30,8 triliun atau US$2,01 miliar. Adapun Korea Land and Housing senilai Rp8,65 triliun atau US$ 566,01 miliar.

Bambang menyebut untuk pendanaan IKN, sekitar 20% dari APBN dan 80% sisanya berasal dari skema yang melibatkan swasta. "20% pendanaan akan dari APBN. Kemudian 80% sisanya akan menggunakan skema yang melibatkan swasta, seperti KPBU," tutupnya.(OL-11)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat