visitaaponce.com

Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10, Arab, Latin, dan Terjemahan

Bacaan Surat Al-Kahfi Ayat 1-10, Arab, Latin, dan Terjemahan
Ilustrasi(Pexels)

SURAT Al-Kahfi dalam Al-Qur'an terutama ayat pertama hingga sepuluh mengandung keutamaan yang menginspirasi dan melibatkan umat muslim dalam merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah. Berikut bacaan surat Al-Kahfi dalam bahasa Arab, latin dan bahasa Indonesia.

Ayat 1-10 Surat Al Kahfi menawarkan suatu pandangan mendalam tentang keagungan Tuhan, merincikan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang membebaskan hati dan pikiran dari godaan fitnah Dajjal. 

Rasulullah SAW dengan tegas menyampaikan pentingnya menghafal sepuluh ayat awal tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Abu Darda' radhiyallahu 'anhu.

Baca juga : Surat Al-Mulk: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

"Siapa yang menghapal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal." (HR Muslim No 809)

Tidak sekadar penuturan kisah, Surat Al Kahfi juga menjadi tuntunan untuk menjaga keimanan dan ketakwaan. Mengamalkan sepuluh ayat pertama menjadi sebuah benteng spiritual, menolak dan menangkal godaan yang dapat merusak keyakinan umat.

Baca juga : Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah 

Lebih jauh, anjuran khusus untuk membaca Surat Al Kahfi, terutama pada hari Jumat, membawa umat pada pemahaman bahwa dalam hari tersebut tersimpan banyak peristiwa luar biasa yang telah ditetapkan oleh Allah. 

Karena itu, membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat menjadi suatu amalan yang lebih mendalam dan bermakna.

Berdasarkan hadist riwayat Ad Darimi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

 مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Artinya: Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah.

Berikut Surat Al Kahfi Ayat 1-10 dalam bahasa Arab, latin dan terjemahan

Ayat 1

لْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

Alhamdu lillahilladzi Anzala'ala'abdihilkitaba wa lam yaj'al lahu'iwaja

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

Ayat 2

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

Qayyimal liyunzira ba'san syadidam milladunhu wa yubasysyiral mu'minallazina ya'malunassalihati anna lahum ajran hasana.

Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,

Ayat 3

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

Makisiina fihi abadan

Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

Ayat 4

 وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

Wa yunzirallaina qaluttakhazallahu walada.

Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."

Ayat 5

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

Malahum bihi min'ilmiwwala li'aba'iihim kaburat kalimatan takhruju min afwahihim iyyaquluna illa kaziba.

Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

Ayat 6

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفً

Fala'allaka bakhi'un nafsaka 'alaasarihim il lam y'minu bihazal hadisi asafa.

Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

Ayat 7

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

Inna ja'alna ma'alal-ardi zinatal laha linabluwahum ayyuhum ahsanu 'amala.

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

Ayat 8

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

Wa inna laja'iluna ma'alaiha sa'idan juruza.

Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering

Ayat 9

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

Am hasibta anna as-habal-kahfi war-raqimi kanu minayatina'ajaba.

Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

Ayat 10

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Iz awalfityatu ilal kahfi fa qalu rabbana atina milladunka rahmataw wahayyi`lana min amrina rasyada.

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”

 

Keutamaan Surat Al Kahfi

Ilustrasi (Pexels)

 

1. Menggapai Cahaya di Hari Kiamat

Membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat atau hari Jumat memberikan janji Allah akan memancarkan cahaya untuk pembacanya di hari kiamat. Ini bukan sekadar amalan rutin, melainkan sebuah kunci untuk memperoleh keberkahan dan perlindungan di akhirat.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:


مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya:

“Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga baitul Atiq,” (HR Al Hakim, Al Baihaqi dan Ad Darimi).

2. Petunjuk dan Bimbingan di Dunia

Cahaya yang dijanjikan tidak hanya menanti di akhirat, melainkan juga turun ke dunia sebagai petunjuk dan bimbingan Allah. Setiap kata yang terkandung dalam ayat-ayat mulia tersebut membawa cahaya hingga Jumat berikutnya, membimbing langkah menuju kebenaran.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Artinya: “Sesungguhnya barang siapa membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya baginya antara dua Jumat,” (HR Hakim).

3. Ampunan Antara Dua Jumat

Keutamaan lainnya adalah pembaca surat Al Kahfi di hari Jumat akan mendapatkan ampunan dosa antara dua Jumat. Sebuah janji penuh kasih dan rahmat Allah yang membebaskan hati dan jiwa dari beban dosa.

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

Artinya:

“Siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jumat,” (HR Ibnu Umar).

4. Rasa Sakinah dalam Keluarga

Surat Al Kahfi bukan hanya memberikan ketenangan individu, tetapi juga membawa rasa sakit dalam kehidupan keluarga. Ayat-ayat suci ini mengalirkan kedamaian dan keharmonisan dalam hubungan keluarga.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:


اقْرَأْ فُلاَنُ ، فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ نَزَلَتْ لِلْقُرْآنِ ، أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ

Artinya:

“Bacalah terus hai Fulan. Sesungguhnya awan itu adalah ketenangan yang turun saat engkau membaca Al-Qur'an atau turun kepada Al-Qur'an,” (HR Bukhari dan Muslim).

5. Terhindar dari Fitnah Dajal

Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa membaca surat Al Kahfi secara rajin, tidak hanya pada hari Jumat, adalah benteng kuat untuk terhindar dari fitnah Dajal yang keji. Sebuah perlindungan spiritual yang sangat berharga.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al Kahfi ayat 102 berikut ini:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

Artinya:

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?
” (QS. Al-Kahfi: 102)

6. Rumah yang Terlindungi dari Setan

Surat Al Kahfi menjadi perisai yang kokoh, melindungi rumah dari godaan setan yang senantiasa berusaha merusak iman dan mengajak ke jalan kesesatan. Sebuah benteng yang mempertahankan ketakwaan.

Sebuah hadis oleh Ibnu Mardawaih dari Abdullah bin Mughaffal, bahwa:

“Sebuah rumah yang selalu dibacakan surah Al Khafi dan surat Al-Baqarah maka rumah itu tidak akan dimasuki setan sepanjang malam tersebut. Dengan demikian, bacalah surat Al Kahfi agar terhindar dari gangguan setan yang terkutuk

7. Mendapatkan Rida Allah dan Ketenangan Hati

Membaca surah Al Kahfi bukan hanya membawa berkah, tetapi juga memudahkan untuk meraih rida Allah SWT. Selain itu, momen ini membawa ketenangan hati, menjauhkan dari gelisah yang menghantui jiwa.

Sebagaimana diriwayatkan dalam HR Ahmad bahwa Rasullullah SAW bersabda:

“Siapa yang membaca surat Al Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi

8. Cahaya Kebaikan yang Disinari di Akhirat

Keutamaan membaca surat Al Kahfi membawa umat Islam dalam sinar cahaya kebaikan. Allah akan memberikan cahaya ini di hari kiamat, memancar dari kedua telapak kaki hingga mencapai langit.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Hadid ayat 12 yang berbunyi:


يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

Artinya:

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)

9. Mengingat Kebesaran Allah

Dengan membaca surat Al Kahfi, umat Islam senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT dan hari kiamat. Sebuah amalan yang membuka mata hati untuk selalu merenung pada kebesaran Sang Pencipta.

Dalam Al-Qur'an surat Al Kahfi ayat 47 pun dijelaskan :

“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar.

Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

10. Meninggal dalam Keadaan Syahid

Keutamaan terakhir adalah pembaca surat Al Kahfi memiliki potensi meninggal dunia dalam keadaan syahid. Al Imam Baqir menjelaskan bahwa membaca surat ini setiap malam Jumat menjadi jalan untuk meraih keberkahan ini, bahkan membantu bangkit bersama golongan syuhada di hari pembalasan.

Teks lengkap Surat Al Kahfi ayat 1-10 dalam bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya menjadi suatu sumber spiritual yang kaya makna. 

Dengan meresapi dan mendalaminya, umat Muslim dapat memperoleh bukan hanya perlindungan dari fitnah Dajjal, tetapi juga pencerahan dan hikmah yang mendalam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat