Ini Tiga Kelompok yang Perlu Skrining Kanker Paru
PAKAR Onkologi Toraks RSUP Persahabatan dan Ketua Indonesia Association Study of Thoraric Oncology Prof Elisna Syahruddin menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.
"Pertama usia 45 sampai 71 kita masukkan dalam program skrining," ujar Elisna, dikutip Minggu (21/1).
Dia mengatakan seseorang yang pernah menjadi perokok aktif atau bekas perokok dengan waktu berhenti kurang dari 15 tahun, termasuk perokok pasif, juga masuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Baca juga : Karena Rokok, Orang Indonesia Kena Kanker Paru 10 Tahun Lebih Dulu
Selain itu, individu yang memiliki riwayat kanker paru dalam keluarganya, meski individu tersebut tidak merokok, juga masuk dalam kategori kelompok berisiko tinggi.
"Ternyata dari data evidence base itu, kalau di keluarganya itu punya riwayat kanker paru, dia itu berisiko. Jadi kerentanan seseorang di keluarga yang ada kanker paru dia lebih rentan, makanya dia perlu menskrining dirinya," ujar Elisna.
"Tiga faktor itu yang disebut dengan faktor kelompok risiko tinggi, maka dari itu perlu dilakukan skrining," sambung dia.
Baca juga : Perokok Diingatkan Periksa Diri untuk Deteksi Dini Kanker Paru
Lebih lanjut Elisna menjelaskan perbedaan antara skrining dan deteksi dini. Skrining dilakukan pada individu dalam keadaan sehat tetapi memiliki faktor risiko. Adapun deteksi dini dilakukan terhadap individu yang telah bergejala.
Menurut data Kementerian Kesehatan 2022, kanker paru merupakan penyakit dengan prognosis paling buruk, yaitu rendahnya angka tahan hidup dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.
Untuk pasien yang menjalani terapi kemoterapi pada stadium 4, proyeksi harapan hidupnya dapat mencapai 10 bulan, sedangkan tanpa pengobatan, diperkirakan hanya bertahan selama tiga bulan.
Baca juga : YKI Dukung Pemerintah Naikan Cukai Rokok untuk Cegah Kanker
"Untuk meningkatkan angka harapan hidup ada tiga upaya, yang pertama skrining, kedua deteksi dini, yang ketiga pemberian terapi yang optimal," ucap Elisna.
Sementara itu, Kepala Pelayanan Medik RSUP Persahabatan Erlang Samoedro menambahkan faktor risiko kanker paru tidak hanya terkait dengan kebiasaan merokok.
Menurutnya, walaupun rokok tetap menjadi penyebab utama kanker paru, tidak benar mengabaikan risiko bagi mereka yang tidak merokok.
"Apakah ada kanker paru yang karena tidak merokok? Ada. Jadi banyak faktor, ada faktor genetik, ada faktor lingkungan. Itu sudah kodrat, bukan sesuatu yang mungkin bisa dicegah, ada nasib. Jadi memang faktor genetik ada di situ," ujar dia.
Dia mengatakan RSUP Persahabatan memiliki program skrining melalui medical check up untuk mendeteksi kanker paru pada individu yang sehat. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
7 Negara Lakukan Uji Coba Vaksin Kanker Paru-Paru Pertama di Dunia
Ini Gejala Kanker Paru yang Perlu Anda Waspadai
Tatalaksana Kanker Paru Harus Dilakukan untuk Perbaiki Kualitas Hidup
Mengenal Gejala Awal Kanker Paru, Mengapa Deteksi Dini Itu Vital?
Ini Gejala Kanker Paru yang Perlu Diwaspadai
Kenapa Pria Lebih Banyak Terkena Kanker Paru-Paru? Ini Penjelasan dari Ahli
Mpox Varian Clade 1b Miliki Tingkat Penularan lebih Cepat
Wamenkes Jelaskan Alur Skrining Mpox jelang IAF 2024
Skrining Mpox di Jalur Kedatangan Internasional Bandara Sudah Dimulai
DPR Minta Pemerintah Skrining Penumpang dari Negara dengan Kasus Mpox
Antisipasi Kekerasan, Lakukan Skrining pada Pengasuh Anak
Kemenkes Terapkan Skrining Suhu untuk Surveilans Kasus Mpox
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap