visitaaponce.com

10 Rekomendasi Tangani stunting, Hari Gizi nasional dan Debat Paslon ke lima

10 Rekomendasi Tangani stunting, Hari Gizi nasional dan Debat Paslon ke lima
Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara(Dok Pribadi)

25 Januari 2024 hari ini adalah Hari Gizi Nasional, dan Indonesia masih menghadapi berbagai masalah gizi, baik berbagai jenis kekurangan maupun pada sebagian kasus juga terjadi obesitas. Salah satu jenis kekurangan gizi yang banyak dibicarakan adalah stunting, yaitu gangguan dimana tinggi badan tidak sesuai dengan umur. 

Stunting juga menjadi perhatian para pimpinan politik, dan hampir pasti akan disinggung juga pada Debat Pasangan Calon Presiden pada 4 Februari mendatang, debat terakhir pada pemilu kali ini dan hanya 10 hari sebelum hari pemungutan suara.

Baca juga: Pentingnya Konsumsi Protein Hewani dalam Pencegahan Stunting: Refleksi Hari Gizi Nasional ke-64

Baca juga: Kondisi Stunting Bisa Diperbaiki Asalkan...

Dari berbagai publikasi WHO dan UNICEF maka setidaknya ada 10 rekomendasi yang dapat dan perlu dilakukan oleh suatu negara dalam mengendalikan stunting di negaranya, termasuk juga tentunya di negara kita. Enam rekomendasi pertama adalah yang bersifat langsung di kesehatan di lapangan, sementara  rekomendasi-rekomendasi selanjutnya merupakan hal yang harus tersedia agar program kesehatan penanganan stunting berjalan baik.

Rekomendasi tersebut adalah: 

  1. Memperbaiki data dan pemahaman tentang stunting serta meningkatkan cakupan program pencegahannya.
  2. Menetapkan kebijakan serta memperkuat intervensi tentang kesehatan dan gizi maternal, mulai dari sejak remaja putri.
  3. Mengimplementasikan intervensi untuk penerapan ASI eksklusif dan kebijakan penyertanya.
  4. Memperkuat intervensi di masyarakat (community-based intervention), termasuk kegiatan higiene, sanitasi dan penyediaan air (water,  sanitation and hygiene – WASH), melindungi anak dari penyakit diare, malaria, kecacingan serta gangguan lingklungan yang menyebabkan infeksi subklinis.
  5. Memperbaiki dan memperluan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di seluruh pelosok negeri.
  6. Ketersediaan anggaran kesehatan yang memadai, tentu termasuk untuk penanggulangan stunting dari hulu ke hilir.
  7. Menjamin pasokan rantai pangan agar tersedia dan terjangkau oleh masyarakat di berbagai daerah, dari pertanian sampai ke piring masyarakat (from farm to plate).
  8. Meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga untuk membeli bahan makanan yang diperlukan (purchasing power).
  9. Menjamin tingkat pendidikan remaja putri dan kaum wanita.
  10. Komitmen dan kepemimpinan politik (political leadership) yang berpihak pada kesehatan, khususnya pada kegiatan promotif dan preventif tanpa meninggalkan kegiatan kuratif rehabilitatif.

Semua langkah ini tentu perlu juga didukung oleh peran serta aktif seluruh masyarakat madani. (H-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat