Pasangan yang belum Siap Diminta Menunda Pernikahan Agar tidak Alami Baby Blues
![Pasangan yang belum Siap Diminta Menunda Pernikahan Agar tidak Alami Baby Blues](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/edcfff87a2c5e5e381346d097f4c7dd0.jpg)
PSIKOLOG dari Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Naftalia Kusumawardhani menyarankan pasangan yang belum siap untuk menunda pernikahan demi mencegah baby blues atau depresi pascamelahirkan.
Baby blues atau postpartum distress syndrome adalah kondisi terganggunya suasana hati yang terjadi pascamelahirkan dan dapat dialami sekitar 50%-80% perempuan yang melahirkan, khususnya kelahiran anak pertama, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami pada kelahiran anak kedua dan seterusnya.
Gejala baby blues yang kerap terjadi yaitu mudah sedih dan menangis, sensitif, cemas, takut, tidak percaya diri, merasa kehabisan tenaga, tidak tertarik merawat bayi, merasa gagal, tidak berharga, tidak nyaman, bingung tanpa sebab, dan tidak sabar.
Baca juga: Ini Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
"Apabila gejala tersebut berlangsung selama dua pekan, maka ibu harus berani ambil keputusan untuk mencari bantuan ke psikolog. Pengalaman melahirkan itu unik, tidak universal, maka sebaiknya ibu tetap berobat dan tidak terpengaruh anggapan orang yang memandang negatif. Justru ibu hebatlah yang tahu cara antisipasinya," papar Naftalia.
Menurutnya, baby blues dapat dialami karena perubahan kehidupan setelah menjadi orangtua tidak hanya tentang mengasuh anak, tetapi juga hubungan dengan anggota keluarga, mertua, dan ipar yang mengalami transisi.
Ia juga menjelaskan, ibu yang kelelahan dan memiliki beban dapat menyebabkan kurang optimalnya pengasuhan di masa emas anak yakni di 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun.
Baca juga: Ini Bahaya Depresi Pascamelahirkan yang Perlu Diketahui Calon Ibu
Ibu yang terlalu capek dan memiliki beban tambahan dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi.
"Ibu stres menyebabkan ASI tidak keluar, kelelahan sampai tidak sempat memperhatikan gizi dalam menu makanan bayi, akibatnya pengasuhan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan kurang optimal," paparnya.
Untuk itu, ia menekankan kepada para calon orangtua pentingnya memiliki pengetahuan tentang kehamilan hingga pascamelahirkan.
"Menambah wawasan ini akan membentuk kesiapan dan mengoptimalkan persiapan calon orang tua, serta mintalah dukungan keluarga. Persiapan dalam segala aspek juga perlu, tidak hanya finansial, tetapi juga secara fisik dan psikologis," ujar dia.
Naftalia menambahkan, masa nifas (40 hari pascamelahirkan) merupakan periode kritis untuk ibu, karena itu adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan secara fisik dan psikologis.
"Perlu diketahui para calon orangtua, apa saja yang terjadi di tiga periode penting selama nifas, yaitu pada hari pertama sampai hari ketiga, taking in, kemudian hari ketiga sampai ke-10, taking hold, sampai letting go di hari ke-10 hingga kurang lebih minggu keenam," tuturnya.
Menurutnya, penting juga bagi orang sekitar untuk tidak menghakimi pilihan ibu dalam melahirkan, baik itu normal maupun operasi sesar.
"Penghakiman dari orang lain seperti anggapan ibu sejati adalah yang melahirkan secara normal, sedangkan operasi sesar dianggap ibu takut kesakitan, takut bentuk fisik berubah, atau terkesan hanya ingin proses yang mudah saja. Penghakiman itu dapat membuat ibu semakin terbebani," ucap Naftalia.
Setelah melahirkan, kondisi fisik ibu mengalami perubahan. Rasa lelah luar biasa dirasakan ibu apalagi jika tanpa bantuan dari keluarga di sekitarnya, untuk itu penting memberi dukungan pada ibu pascamelahirkan.
"Ibu bahagia, maka bayi sehat, tidak ada ibu yang sempurna. Hanya ibu yang mau menjalani semua proses kehamilan hingga kelahiran," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Jangan Tunggu Masalah Besar untuk Pergi ke Psikolog, 7 Ciri Kamu Bermasalah
5 Fakta Terkait Pembunuhan Balita oleh Ayah Kandung di Serang
Ini Bahaya Terlalu Sering Mendengarkan Lagu Galau Bagi Kesehatan Mental
Hobi Menimbun Barang Lama? Waspada, Bisa jadi Hoarding Disorder
Hari Pertama Kembali Sekolah? Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Stres Anak
Ini Gejala Gangguan Mental pada Ibu Usai Melahirkan
PKJN RS Marzoeki Mahdi Buka Layanan Perinatal Cegah Ibu Baby Blues
Baby Blues Disebut Terjadi karena Ibu Kurang Dapat Dukungan
Ini Beda Baby Blues dan Depresi Pascamelahirkan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap