visitaaponce.com

Media Indonesia Cerdaskan Publik Lewat Kuliah Umum Transformasi Ekonomi Lingkungan Bersama KLHK

Media Indonesia Cerdaskan Publik Lewat Kuliah Umum Transformasi Ekonomi Lingkungan Bersama KLHK
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar (kiri) dalam kuliah umum Media Indonesia bertajuk Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia.(Dok. MI)

HARIAN Media Indonesia yang baru saja merayakan hari jadinya ke-54 tahun, turut mengambil peran dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kecerdasan publik mengenai isu lingkungan hidup melalui acara kuliah umum bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya. Kuliah umum tersebut bertajuk “Transformasi Ekonomi Lingkungan Indonesia”.

Pemilihan tema tersebut bukan tanpa alasan. Transformasi ekonomi lingkungan adalah hal yang mutlak dilakukan mengingat saat ini dunia sedang dihadapkan pada persoalan krusial berkaitan dengan isu perubahan iklim yang telah memasuki masa kritis. Cuaca ekstrem, pemanasan global, kekeringan, kebakaran hutan dan hujan yang tidak menentu disertai dengan angin yang kencang, serta banjir menandakan bumi semakin mengalami penurunan.

Untuk itu, dibutuhkan kepekaan sosial dan lingkungan dalam rangka menyelamatkan sumber daya alam dan manusia di Indonesia.

Baca juga : Siti Nurbaya: Tidak Mungkin Hapus Penggunaan Batu Bara sampai Nol

Direktur Utama Media Indonesia, Gaudensius Suhardi mengungkapkan bahwa media memiliki fungsi sebagai sarana edukasi, sudah sepatutnya turut mengasah dan mencerdaskan kehidupan bangsa mengenai berbagai isu publik, terutama isu yang saat ini amat genting untuk diperhatikan seperti pelestarian alam dan lingkungan hidup. Dalam hal ini, Media Indonesia turut mengambil perannya.

“Media Indonesia berulang tahun tepat pada 19 Januari 2024 yang ke 54, usia yang tidak muda lagi tapi tidak tua. Dalam hal itu, Media Indonesia selalu mengasah dirinya untuk bisa memenuhi tugas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Supaya kami cerdas, maka dari itu turut mengundang Menteri KLHK untuk memberikan kuliah umum,” ujar Gaudensius dalam sambutan pembuka di Jakarta, Kamis (1/2).

Gaudensius lebih lanjut menjelaskan peran konstitusionalisme lingkungan terhadap hak dan kewajiban warga negara. Dikatakan bahwa seluruh komponen masyarakat Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan atas lingkungan hidup yang layak namun juga harus turut serta dalam upaya pelestarian sesuai UUD.

Baca juga : Rayakan HUT ke-54, Media Indonesia Gelar Kuliah Umum Bertema Krusial

“Sesungguhnya transformasi ekonomi lingkungan wajib dijalankan karena ini merupakan perintah konstitusi. Jika kita lihat pada pasal 28 ayat 1 maka tertera bahwa terciptanya lingkungan hidup yang sehat itu merupakan hak warga negara,” jelasnya.

Sementara itu, Gaudensius menyinggung aturan penting mengenai ekonomi nasional yang harus didasarkan pada dua prinsip yaitu berkelanjutan dan wawasan lingkungan.

“Pada pasal 33 ayat 4 UUD tentang penyelenggaraan ekonomi nasional berdasarkan demokrasi ekonomi, setidaknya ada prinsip yaitu prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” ungkapnya.

Baca juga : Siti Nurbaya Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-54 kepada Media Indonesia

Gaudensius juga menegaskan bahwa tujuan mencapai transformasi ekonomi hijau bukan hanya semata-semata merupakan tugas pemerintah maupun amanat UUD saja, melainkan juga tugas semua pihak sehingga harus dibangun rasa kepedulian masyarakat.

“Mengapa harus ekonomi hijau karena (hal) itu nantinya akan menghadirkan pemanfaatan dan kesetaraan. Tanpa ekonomi hijau, tidak akan terpenuhi tujuan kita dalam bernegara dan berbangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, maka dari itu harus ada korelasi antara perekonomian dan lingkungan untuk kepentingan seluruh masyarakat,” tandasnya.

Peran Media Edukasi Isu Lingkungan

Sementara itu, CEO Media Group, Mohammad Mirdal Akib menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi seluruh jajaran Media Indonesia yang telah berani mengangkat isu penting terkait lingkungan di tengah tahun politik 2024.

Baca juga : Kuliah Umum Media Indonesia ke-54: Transformasi Ekonomi Lingkungan dan Menjaga Industri Migas Di Tengah Transisi Energi

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Media Indonesia karena mengangkat isu ini pada hari-hari dimana kita sedang ramainya pemilu. Di tahun politik ini, masih ada lembaga yang mencoba mengangkat isu sangat penting ini mengenai lingkungan hidup,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mirdal menegaskan pentingnya peran media dalam menginternalisasikan isu memberikan keris iklim dan lingkungan hidup ini kepada semua pihak khususnya anak muda agar bisa beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi efek perubahan iklim.

“Saat ini bagaimana caranya agar ini menjadi isu kita bersama dan turun ke generasi muda. Seperti yang kita ketahui ada bonus demografi dan ada lebih dari 60% angkatan kerja baru. Semoga ke depan kita bisa menurunkan isu ini dan menjadi gaya hidup untuk generasi baru, sehingga ke depan tagline 3P yaitu people profit dan planet itu bisa sukseskan bersama,” ungkapnya.

Baca juga : KLHK Tanam Pohon Serentak di 38 Provinsi Seluruh Indonesia

Mirdal juga mengatakan bahwa semua pihak termasuk media punya peran untuk membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang akhirnya berkembang menjadi Environmental Social Governance (ESG) dengan sistem sustainability. Hal ini penting lanjut Mirdal karena negara-negara tropis semakin berkurang sehingga perlu adanya kerjasama seluruh pihak.

“Semestinya isu lingkungan ini bukan lagi menjadi masalah atau pemikiran pemerintah saja, tetapi harus diturunkan menjadi masalah kita semua dan menjadi solusi kita semua. Saat ini ada 3 krisis yang tengah kita hadapi bahkan krisis ini bukan sembarangan, penting bagi kami dari Media Group untuk mengawal isu ini agar terus turun ke bawah untuk membantu pemerintah dalam mencapai target-target sampai tahun 2060. Ini harus diturunkan sampai di lembaga korporasi dan bersama-sama mewujudkannya,” ujarnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat