visitaaponce.com

Capres Perlu Persiapkan Gagasan Preventif di Sektor Kesehatan

Capres Perlu Persiapkan Gagasan Preventif di Sektor Kesehatan
DEBAT PILPRES: Capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah) usai debat di JCC, Jakarta, Minggu (21/1)(MI/ Susanto)

DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menilai program preventif dalam pencegahan penyebaran penyakit perlu dipahami dan diutamakan pada program kesehatan di setiap calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.

Hal itu juga perlu menjadi tema debat yang sangat penting. Menurut Tjandra ada 7 pendekatan dan program yang dapat dilakukan guna peningkatan derajat kesehatan bangsa.

Pertama, penerapan program promotif dan preventif untuk benar-benar dilaksanakan dan harus menjadi prioritas utama. Kedua, penyediaan sarana, prasarana dan kemudahan untuk masyarakat hidup sehat.

Baca juga : Usai Daftar ke KPU, Anies Ajak Gaspol Memenangkan Pilpres 2024

"Ini mencakup upaya kesehatan yang amat luas, termasuk mulai dari ketersediaan gizi yang sehat bagi seluruh lapisan masyarakat, tersedianya sarana melakukan aktifitas fisik dan olah raga, pengendalian pencemaran udara dan pencemaran lingkungan lain dan lainnya," kata Tjandra,  Minggu (4/2).

"Sebaiknya bahkan dapat ditarik ke perspektif lebih luas lagi, misalnya ketersediaan lapangan kerja dan jaminan penghasilan yang memadai yang membuat seseorang dapat menjalankan hidupnya dengan sehat dan bahagia. Juga perlu diperhatikan pentingnya pendekatan pembangunan berwawasan kesehatan dimana segala aspek pembangunan harus perlu menimbang aspek kesehatan sebagai paramater pentingnya," sambungnya.

Keempat, selain program menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, maka tentu perlu upaya nyata deteksi sedini mungkin bila mungkin akan terjadi penyakit.

Baca juga : Debat Capres, Kontribusi Prof. Paschalis Maria Laksono sebagai Panelis Antropologis

Untuk itu perlu dilakukan upaya surveilan yang terstruktur dengan baik diseluruh pelosok negeri didukung dengan kemampuan pemeriksaan laboratorium yang baik pula, dan untuk tingkat perorangan, perlu tersedianya sarana untuk melakukan pengecekan kesehatan berkala walaupun tidak sedang sakit, baik di kota maupun di desa.

Orang dapat datang ke puskesmas bukan hanya untuk berobat, tetapi datang untuk mengecek rutin kesehatannya, tekanan darah atau laboratorium rutin, atau meminta nasehat gizi atau cara olahraga yang baik sesuai umurnya, atau konsultasi berhenti merokok dan kegiatan lain sejenis.

Kelima, jika akhirnya sudah terjadi sakit maka tentu perlu pengobatan yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini, selain tentu harus tersedia pelayanan spesialistik yang canggih di rumah sakit.

Baca juga : Debat Capres Terakhir, KPU Siapkan Waktu Lebih untuk Closing Statement

"Keenam konsep lain yang juga penting diterapkan adalah pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care/PHC) di seluruh pelosok negara kita, termasuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan," ujar dia.

Pandemi mungkin bisa terjadi di masa datang, sehingga perlu dipersiapkan dan mendeteksi penyakit apa yang berpotensi menjadi pandemi. "Semua ini membutuhkan kesiapan yang baik, dalam bentuk ketahanan kesehatan yang mumpuni," pungkasnya. (H-1)

Baca juga : Ahli Teknologi dari Bandung, Onno Widodo Jadi Panelis Debat Terakhir

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat