visitaaponce.com

Perayaan Imlek, Menjaga Persatuan di Tengah Kemajemukan

Perayaan Imlek, Menjaga Persatuan di Tengah Kemajemukan
Doa Cuxi Imlek(MI/Tosiani)

PERAYAAN Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili pada hari ini berdekatan dengan pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024. Diharapkan pada perayaan Imlek kali ini dapat memberikan pengingat kepada masyarakat adanya persatuan meski di tengah kemajemukan dan berbeda pilihan.

"Kegiatan sembahyang syukur pergantian Tahun Kongzili yang diisi dengan doa dari tokoh-tokoh lintas agama menjadi sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kemajemukan yang ada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kepala Pusbindik Khonghucu, Susari, Sabtu (10/2).

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili kepada umat Khonghucu di Tanah Air dan seluruh warga masyarakat yang merayakannya. Menag mendoakan agar kehidupan bangsa Indonesia ke depan semakin maju.

Baca juga : Jelang Imlek, Vihara Tertua di Pulau Jawa, Dharma Sakti, Masih Sepi Pengunjung

"Tahun baru selalu menjadi waktu yang tepat untuk evaluasi untuk menyongsong kehidupan mendatang yang lebih baik lagi," ujar Gus Men sapaan akrabnya.

Perayaan Imlek tahun ini berdekatan dengan pesta demokrasi, pemilu pada 14 Februari 2024. Ia berharap pemilu bisa berjalan aman, lancar, jujur, adil, dan bermartabat, hingga terpilih calon pemimpin terbaik baik Indonesia

Para tokoh agama dan umat Khonghucu melangitkan harapan agar pemilihan umum serta pemilihan presiden dan wakil presiden berjalan lancar. Mereka juga mendoakan keutuhan bangsa, serta tumbuhnya sikap satri menjunjung tinggi kebenaran dan kebajikan.

Baca juga : Dua Lampion Raksasa Siap Meriahkan Imlek di Kelenteng Tri Dharma Hiang Thian Siang Tie, Kubu Raya Kalbar

“Gunakan hak pilih kita secara bertanggung jawab dan saling menghormati perbedaan pilihan. Terus jaga kerukunan umat sebab itu modal utama dalam pembangunan,” pesannya.

Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili mengangkat tema: Malu ketika tidak mengenal rasa malu, membuat orang tidak menanggung mal. Tema iti bermaksud mengingatkan kembali semua pihak akan pentingnya memiliki rasa malu. (Iam/Z-7)

Baca juga : Menengok Kelenteng Tertua di Yogyakarta dan Persiapannya Menyambut Imlek

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat