Menengok Kelenteng Tertua di Yogyakarta dan Persiapannya Menyambut Imlek
![Menengok Kelenteng Tertua di Yogyakarta dan Persiapannya Menyambut Imlek](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/78d8b3e55db2d6507054a240d72c3497.jpg)
AROMA dupa akan menyeruak ketika mendekati bangunan di Jalan Poncowinatan No.16, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Aroma dupa tersebut bersumber dari Kelenteng Twan Tee Kiong atau akrab dengan sebutan Kelenteng Poncowinatan yang tengah berbenah menjelang perayaan Imlek.
Bangunan yang dominan warna merah tersebut tampak meriah dengan berbagai ornamen, khususnya lampion. Kelenteng Poncowinatan merupakan yang tertua di antara dua kelenteng yang ada di Yogyakarta. Satu kelenteng lainnya yakni Kelenteng Fuk Ling Miau di Kecamatan Gondomanan.
"Bangunan kelenteng Poncowinatan ini didirikan 1879. Saya sekarang (pengurus) generasi ketiga," kata salah satu pengurus Kelenteng Poncowinatan, Margomulyo ditemui pada di kelenteng tersebut pada Rabu, 7 Februari 2024.
Baca juga : Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto Siapkan 400 Lilin untuk Imlek 2575
Melansir situs Pemerinta DIY, jogjaprov.go.id, Kelenteng Poncowinatan atau Klenteng Kwan Tee Kiong didirikan oleh etnis Tionghoa. Bangunan ini bermula dari ditetapkannya Kawasan Poncowinatan sebagai Chinese Town (de Chinese bevolking) oleh Keraton Yogyakarta pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Kelenteng yang dikelola Yayasan Bhakti Loka ini merupakan salah satu benda atau Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang dimiliki Kota Yogyakarta. Bagian dalam kelenteng terbagi menjadi beberapa ruangan. Antara lain ruangan suci utama sebagai pusatnya, yang dikelilingi ruang-ruang pemujaan dewa. Kemudian gudang dan ruang kamar penjaga kelenteng.
"Kelenteng ini tertua di Yogyakarta, bersama (Kelenteng) Gondomanan. Ini yang tertua," kata Margomulyo di sela menyiapkan Imlek di lokasi tersebut.
Baca juga : Konflik Internal Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Berakhir Damai
Selama keberadaan bangunan tersebut, ia melanjutkan, tidak perubahan signifikan yang dilakukan. Hal ini tak lepas dari bangunan yang telah ditetapkan menjadi bagian Cagar Budaya dan dilindungi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Yang berubah cuma lantai-lantai saja, atap dan ruang utama dalam sama. Biasanya paling memperbarui cat yang pudar. Tiang-tiang juga masih asli," kata dia.
Margomulyo juga mengatakan Kelenteng Poncowinatan juga memiliki makna tempat pembelajaran. Hal itu tak lepas dari keberadaan Sekolah Dasar Tionghoa (Sekolah Tiong Hoa Hak Tong) yang didirikan Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Sekolah tersebut terletak di sebelah barat kelenteng yang saat ini digunakan sebagai Sekolah Budya Wacana. Selain bangunan untuk kegiatan belajar mengajar, juga terdapat lapangan untuk berlatih kungfu dan berbagai kegiatan lain.
Baca juga : Jelang Imlek, Lilin-lilin Besar Hiasi Vihara di Kota Bandung
Bersejarahnya bangunan Kelenteng Poncowinatan juga berimplikasi pada situasi kekinian. Ia mengatakan jemaat yang menjalankan ibadah kini dominan sudah orang tua.
"Kurang lebih 100 naik turunnya. Jemaat sini lebih ke yang tua-tua, yang muda-muda jarang," ujarnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Indonesia Hadapi Jepang di Perempat Final Kejuaraan Asia Junior
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Komunitas UGM Peduli Gagas Kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Louis Gilbert Yulianto, Seniman Cilik Asal Yogya Pamerkan Karya di ArtJog 2024
Mandiri Jogja Marathon 2024 Usung Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata
Intip Tradisi Pecingan, Angpao ala Brebes
Membedah Transformasi Wayang Potehi Jadi Warisan Budaya Tionghoa Berwajah Indonesia
Cap Go Meh Berbalut Budaya Indonesia
Untar Tegaskan Komitmen Majukan Dunia Pendidikan
Dukung Penguatan Literasi Keuangan, DepositoBPR by Komunal Gelar Fundtasia Fair
IHSG Diprediksi Bergerak Sideways
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap