Total Kasus Kusta Meningkat menjadi 17.251 Kasus
KASUS kusta di Indonesia meningkat yang sebelumnya 14.821 kasus pada 2022 dan menjadi 17.251 kasus penderita kusta di 2023.
"Ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya sehingga kasus kusta di Indonesia ada sekitar 17.251 kasus yang terdeteksi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (5/2).
Sementara kasus kusta anak berhasil diturunkan dari 10,18% di 2022 menjadi 8,2% di 2023. Penemuan kasus kusta pada anak banyak terjadi di Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Kepulauan Riau, Aceh, Bangka Belitung hingga Maluku.
Baca juga : Hari Kusta Sedunia, RI Masih Belum Serius Tangani Kusta
Pada 2023 ditemukan 14.376 kasus kusta baru. Dari angka tersebut tedapat 11 provinsi dan 124 kota/kabupaten yang belum eliminasi.
"Temuan tersebut 90,85% proporsi kasus tipe multi basiler yang banyak bakterinya. Kemudian ada sekitar 8,20% proporsi baru pada anak ini membuktikan masih ada anak yang sakit kusta dan ada proses penularan," ungkapnya.
Sekitar 5,75% penderita mengalami disabilitas grade 2 saat ditemukan. Artinya masih ada penderita yang ditemukan dalam fase lanjut, targetnya adalah menemukan sebanyak mungkin penderita kusta tetapi belum ada disabilitas sehingga bisa diobati.
Baca juga : Bentol Akibat Gigitan Kutu Busuk yang Meluas Pertanda Alergi
Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Penyakit kusta menyerang kulit, saraf tepi, organ tubuh lain dengan penularan terjadi dari penderita kusta yang belum minum obat ke orang lain melalui pernapasan atau kontak erat dan lama.
"Jadi kalau cuman salaman, ketemu sekali tidak masalah. Gejala utama penyakit kusta adalah bercak kemerahan atau keputihan yang mati rasa, penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf, serta hasil BTA positif dari kerokan jaringan kulit," ujar dia.
Penderita kusta diobati dengan MDI (Multi Drug Therapy) selama 6 bulan untuk kusta tipe PB (pausibasiler) dan 12 bulan untuk kusta tipe MB (multibasiler). Kusta yang tidak diobati secara cepat dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan penderita mengalami disabilitas pada mata, tangan, dan kaki karena menyerang saraf dan organ tersebut sering luka tidak terasa hingga berujung amputasi.
Baca juga : Ini Beda Bercak Putih Kusta dengan Panu
"Ini juga yang sebabkan kusta disebut penyakit kutukan hingga masyarakat mengucilkan mereka sehingga tanpa parah karena tidak diobati dan disabilitas sangat tinggi," ucapnya.
Penyakit kusta termasuk Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau kelompok dari 21 penyakit yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit. NTDs atau penyakit yang terabaikan karena jumlahnya sedikit, tetapi di Indonesia justru penyakit tersebut cukup banyak.
Di Indonesia penyakit NTDs dapat ditemukan beberapa jenis antara lain kusta, frambusia, filariasis, cacingan, schistosomiasis, cikungunyah, dan dengue. (Z-10)
Terkini Lainnya
Gaya Hidup Sehat Langkah Penting Cegah Penyakit Menular
Surveilans Penyakit Kusta Sulit, Butuh Waktu Tahunan
Kimia Farma Diagnostika Gandeng MSD Indonesia Sosialisasikan Bahaya HPV
Ini Tips Menjaga Kesehatan di Tempat Kerja
Fakta Cacar Monyet di Jakarta, Semua Pasien Laki-Laki dan Tertular Lewat Kontak Seksual
Cegah Perabotan Jadi Sarang Kuman, Jangan Salah Pilih Vacuum Cleaner
Hati-hati, Beberapa Penyakit Ini Mengintai Anda di Tempat Renang Umum
Pembersih Tangan Beralkohol tidak Efektif Hempas Kuman
Resistensi Antimikkroba Lebih Berbahaya Dibanding Covid-19
Ini Pentingnya Mengganti Sikat Gigi Pascasakit
Inovasi Pengelolaan Risiko Bencana Hidrometeorologi
Jokowi dan Internet di Papua Pegunungan
Menyambut 10th World Water Forum 2024: Peran Serta Masyarakat Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Arus Balik, Urbanisasi, dan Nasib Penduduk Perdesaan
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap