visitaaponce.com

PBNU Ingatkan Dampak Berbahaya jika Konflik Gaza Berkepanjangan

PBNU Ingatkan Dampak Berbahaya jika Konflik Gaza Berkepanjangan
Amin Said Husni (Wakil Ketua Umum PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Ketum PBNU), Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU).(Dokpri)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa PBNU sudah sejak lama berkomunikasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah Indonesia maupun aktor global, terkait situasi konflik di Palestina. Semua pihak pun sepakat kalau kondisi di Palestina masih sangat berat.

Menurutnya, bila konflik tersebut tidak segera dihentikan, dampaknya bisa lebih buruk. Suara masyarakat internasional seolah tidak didengar oleh pihak Israel.

"Kami khawatir malapetaka yang sedang berlangsung di Gaza cenderung menjadi status quo karena semua suara masyarakat secara internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat dalam bencana Palestina ini," ucapnya. Semua pihak termasuk nonpemerintah di seluruh dunia sudah bersuara dan mendesak Israel menghentikan serangannya ke Palestina. Namun suara itu terus diabaikan Israel. 

Baca juga : Respons Konflik Israel-Palestina, PBNU Bakal Kumpulkan Para Pemegang Wewenang Keagamaan di Dunia

Lantas, PBNU pun mengeluarkan tiga sikap atas konflik Israel-Palestina. Pertama, mengimbau kepada pemerintah di seluruh dunia untuk tidak berhenti membuat inisiatif berupa manuver diplomatik internasional maupun kebijakan demi menghentikan kekerasan. 

"Ini karena keadaan kemanusiaan benar-benar sudah tak tertanggungkan khususnya di Gaza. Kita tak boleh biarkan ini terus menerus," kata dia.

Kedua, PBNU juga meminta Israel untuk membuka akses ke Masjid Al-Aqsa agar umat Islam bisa beribadah di sana selama Ramadan. "Kami meminta dengan sungguh-sungguh supaya ini dibuka," imbuhnya.

Ketiga, PBNU minta aktor-aktor global untuk ingat bahwa keadaan di Palestina bisa memicu dinamika yang berbahaya untuk stabilitas dan keamanan global. Pasalnya, segala prinsip hukum internasional sudah dilanggar dan hal itu bisa membuat masyarakat internasional putus asa.

Yahya menilai kalau kepercayaan pada tatanan atas dasar aturan runtuh, dunia akan ada di ambang bahaya yang luar biasa. "Maka kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan malapetaka yang sekarang berlangsung di Gaza dan Palestina," tandasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat