visitaaponce.com

President University Siapkan Tiga Jalur Karier Dokter

President University Siapkan Tiga Jalur Karier Dokter
Dekan Fakultas Kedokteran President University Prof Budi Setiabudiawan (kiri) dan Prof (HC UA) Carina Citra Dewi Joe di Presidential Lecture(Dok President University)

FAKULTAS Kedokteran President University mendidik mahasiswanya untuk meniti tiga jalur karier sebagai dokter. Pertama, sebagai praktisi bidang kesehatan, yakni menjadi dokter di berbagai rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya.

Kedua, berkarier dengan mengisi posisi struktural di institusi layanan kesehatan, industri kesehatan atau industri lain dan berbagai usaha. Ketiga, menjadi dokter yang berprofesi sebagai peneliti atau ilmuwan.

Demikian dipaparkan Dekan Fakultas Kedokteran President University Prof Dr dr Budi Setiabudiawan Sp A (K) M Kes pada Presidential Lecture Series bertopik What Inspires the Next Generation in Healthcare? Exploring Prof Carina Joe’s Perspective.

Baca juga : Bioteknologi Miliki Peran Penting dalam Bidang Kesehatan

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Dr Adhi Setyo Santoso ST MBA serta ratusan peserta lain dari perwakilan perusahaan, praktisi kesehatan, dosen, dan mahasiswa. Presidential Lecture dalam format talkshow yang dipandu Prof Budi Setiabudiawan itu menghadirkan pembicara Prof (HC UA) Carina Citra Dewi Joe BSc MSc PhD, ilmuwan muda asal Indonesia.

Nama Carina mendunia karena ikut mengembangkan vaksin Oxford-AstraZeneca yang jadi solusi mengatasi pandemi covid-19. Berkat temuan vaksin itu, jutaan orang di seluruh dunia selamat dari pandemi covid-19.

Dalam sesi Presidential Lecture, Prof Budi dan Carina membahas pentingnya teknologi di bidang kesehatan, yakni rekayasa genetika. “Dengan rekayasa genetika, dokter bisa mengubah gen seseorang. Lalu, melalui terapi genetika, penyakit yang biasanya muncul akibat gen tertentu, ketika gen itu diubah melalui teknik rekayasa genetika, penyakitnya menjadi tidak muncul lagi,” papar Carina.

Baca juga :  3 Tawaran Prabowo Atasi Permasalahan Kesehatan Indonesia 

Contoh lain penerapan teknologi rekayasa genetika di bidang kesehatan adalah terapi sel punca (stem cell) untuk membantu mengatasi berbagai penyakit yang tergolong sulit disembuhkan seperti diabetes, alzheimer, parkinson, gagal jantung, dan strok.

Prof Budi dan Carina juga membahas penerapan Artificial Intelligence (AI) di bidang kedokteran. Carina menuturkan kini di dunia kedokteran sudah ada program berbasis AI untuk memprediksi struktur protein.
"Dokter dan peneliti bisa mempelajari dan memgembangkan berbagai jenis obat dengan berbasis informasi dari struktur protein itu,” kata Carina. 

Selain isu teknologi, Prof Budi dan Carina membahas tantangan di dunia kedokteran dan kesehatan dalam inovasi. Isu ini penting bagi mereka yang meniti karier di bidang kesehatan sebagai dokter dan peneliti. 

Di dunia industri, kata Carina, umumnya fasilitas melakukan riset beserta dananya tersedia. Namun, sesuai karakternya sebagai entitas bisnis, di dunia industri segala sesuatunya sudah sangat terstruktur.
Sebaliknya di dunia akademis termasuk perguruan tinggi, justru bebas berinovasi. “Hanya, sumber dana dan fasilitasnya terbatas,” kata Carina.

Sementara itu, Prof Budi menyimpulkan saat ini dan masa depan, peran teknologi di bidang kesehatan menjadi semakin penting.  "Maka, penting bagi karier lulusan Fakultas Kedokteran untuk memahami teknologi dan penerapannya di dunia kesehatan," tutup Prof Budi. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat