Denny JA AI Telah Masuk ke Kehidupan Beragama
![Denny JA: AI Telah Masuk ke Kehidupan Beragama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/165bb0a3ea30d224d91789041b630fac.jpg)
ARTIFICAL Intelligence (AI) telah memasuki kehidupan umat beragama. Bahkan teknologi pintar ini telah masuk ke tempat-tempat ibadah. Hal itu dikatakan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena pada acara buka puasa bersama Satupena dan Komunitas Puisi Esai, bertajuk Tadarus Puisi Ramadan, di Jakarta, Jumat (15/3).
Denny JA, yang juga penggagas puisi esai ini, mengutip penerbitan The Conversation, September 2023, menceritakan apa yang terjadi Gereja, Kuil, dan Masjid. Di gereja Protestan Paul Church pada 2023, sebanyak 300 umat khusyuk mendengar ceramah agama dari pendeta berupa robot artificial intelligence.
Hal yang sama terjadi di Kuil Kodai-ji Buddhist Temple di Jepang. Bahkan sejak 2019 artificial Intelligence sudah masuk kuil ini. Umat di sana kapan saja dapat meminta Biksu KANNON MINDAR, yang bertenaga artificial Intelligence, memberikan nasihat berdasarkan doktrin Buddha.
Baca juga : Kemenag Seriusi Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan pada 2024
Di Masjidil Haram, Arab Saudi, sejak 2023 ditempatkan robot artificial Intelligence untuk melayani pertanyaan umat dalam 11 bahasa. Umat bisa meminta informasi siapa yang menjadi imam atau bisa juga meminta siraman rohani melalui pembacaan ayat-ayat AlQuran. Umat juga dapat berinteraksi via video dengan ulama lokal yang ada dalam list.
"Realitas di atas menimbulkan pertanyaan penting apakah di masa datang era, peran ulama, pendeta, dan biksu akan digantikan oleh robot artificial intelligence," ujar Denny.
Menurut Denny pertanyaan tersebut muncul karena empat hal. Pertama, kemampuan AI akan melampaui soal luasnya dan dalamnya informasi agama. Kedua, layanan 24 jam tanpa istirahat. Ketiga, ulama, pendeta, dan biksu dapat bias pada mazhab tertentu sedangkan AI, dapat memberikan pandangan perbandingan dari berbagai interpretasi, dan keempat robot AI terus hidup karena ia bisa di-upgrade.
“Tapi saya berpandangan, ulama, pendeta, dan biksu akan terus berperan. Hanya saja peran mereka tak lagi sedominan dulu,” kata konsultan politik yang rajin menulis puisi tersebut. (RO/R-2)
Terkini Lainnya
Hadiri MZN di Malaysia, Ketua Baznas Paparkan Makna Fi Sabilillah dalam Asnaf Zakat
Pimpinan Fatijja Luncurkan Buku Terbaru Tingkatkan Pemahaman Agama Generasi Muda
Surya Paloh Kritik Pemanfaatan Agama untuk Hal Pragmatis
PBNU Tegaskan Salam Lintas Agama untuk Memperat Umat Beragama
Amien Rais: Izin Tambang Ormas bukan Memperkuat Prinsip Agama
Tretan Muslim Tidak Pernah Ada Niatan untuk Menyinggung Berbagai Pihak Ketika Membuat Konten
Peduli Generasi Muda, Pundi Adakan Talkshow Ramadan Pengarusutamaan Moderasi Beragama
Lembaga Keagamaan Harus Dilibatkan untuk Edukasi Terkait Syarat Kesehatan Haji
Perkawinan Siri Anak di Bawah Umur Marak, Tersembunyi dan Tidak Terdata
TNI Gelar Acara Bakar Batu dan Berbagi Sembako di Distrik Tima, Papua
Terlibat Skandal Dana Sekolah, Menteri Pendidikan Brasil Mundur
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap