visitaaponce.com

Kemensos Bantu Air Bersih dan Pangan Korban Banjir Pesisir Selatan

Kemensos Bantu Air Bersih dan Pangan Korban Banjir Pesisir Selatan
Warga membawa bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan.(Antara/Givo Alputra)

BANJIR dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), mulai 7 Maret 2024 memang sudah berakhir. Namun ini bukan berarti kesulitan yang dirasakan korban banjir dan longsor sudah berakhir pula. Pascabencana, Kementerian Sosial, pemerintah daerah, warga, dan berbagai pihak bahu-membahu agar kehidupan bisa pulih seperti sedia kala. Untuk itu, ada berbagai kendala yang dihadapi oleh warga terdampak, salah satunya yaitu pemenuhan kebutuhan air bersih.

Selain merusak bangunan dan perabotan, lumpur yang terbawa bersama banjir dan longsor tersebut membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sumber mata air yang ada selama ini kini dipenuhi lumpur bercampur material, batu, pasir, dan kayu sehingga tak layak dikonsumsi dan tidak baik bagi kesehatan. Selain itu, akses untuk air bersih pun terputus di beberapa tempat.

Melihat sulitnya warga mengakses air bersih, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun memberikan arahan pada jajarannya untuk memberikan bantuan air bersih kepada warga terdampak. "Nanti akan ada petugas untuk menyiapkan air bersih. Ini sudah kita siapkan," ungkapnya saat meninjau kondisi warga terdampak banjir-longsor di Pesisir Selatan beberapa waktu lalu.

Baca juga : Pesisir Selatan Anggarkan Rp28 Miliar untuk Perbaikan Jalan Jembatan

Bukan sekadar janji manis semata, Risma pun menepati janjinya. Di beberapa tempat, petugas dari Kemensos pun segera memasang instalasi water treatment atau instalasi air bersih. "Sesuai arahan Bu Menteri Sosial kita sudah memasang empat penjernih air di Kecamatan Batang Kapas dan Kecamatan Sutra. Kami memasang di situ karena di situ daerah paling terdampak dan dari PDAM belum ada realisasi perbaikan tandon air," ujar Taufik Akbar, task force Kementerian Sosial, yang bertugas memasang water treatment di lokasi tersebut.

Adapun untuk lokasi lain, personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga membagikan sebanyak 20.000 liter air bersih setiap hari. Dengan tangki air berkapasitas 5.000 liter, mereka berkeliling desa untuk mendistribusikan air kepada warga yang terdampak. Warga yang sangat membutuhkan air bersih segera berbondong datang dengan membawa galon, ember, jeriken, hingga drum untuk menampung air agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Warga Desa Sungai Nyalo, Rumi, mengaku sangat senang dengan bantuan air bersih dari Kemensos. Sebelumnya, dia harus berjalan sejauh 3 km untuk mendapatkan air bersih karena sumber air yang biasa dia gunakan terputus dan untuk perbaikan memakan waktu lama. Rumi dan warga Desa Sungai Nyalo sudah 10 hari kesulitan mendapatkan air.

Baca juga : Ditemukan, Korban Ke-25 akibat Banjir Longsor Pesisir Selatan

"Kami senang sekali ini sangat membantu. Soalnya jarak 3 kilo ambil air jauh sekali kan. Sekarang sudah ada di sini bisa kami ambil untuk bersih-bersih, cuci, masak. Kami ambil 2 hari sekali pagi dan sore," ungkap Rumi.

Tak hanya air bersih, Kementerian Sosial memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak yang merupakan salah satu kebutuhan dasar mereka juga. Meski banjir telah surut, Tagana tetap berkomitmen terus membantu memenuhi kebutuhan gizi warga terdampak terdampak banjir di Kabupaten Pesisir Selatan. 

Mereka membagikan 2.000 nasi bungkus untuk berbuka puasa dan sahur sampai warga bisa beraktivitas normal kembali. Seluruh makanan siap santap ini dibuat oleh Tagana, pendamping PKH, Tenaga Sosial Pendamping Kecamatan (TKSK), serta warga yang bersama-sama mengolah masakan di Dapur Umum Kemensos. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat