Jaga Kadar Air, Faktor Utama Perawatan Kulit
![Jaga Kadar Air, Faktor Utama Perawatan Kulit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/f85ec4b0b169da2e9310b5a94335b5fd.jpg)
FAKTOR utama dalam perawatan kulit yaitu menjaga kadar air di dalamnya. Karenanya, kita harus menjaga kelembapan kulit. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan moisturizer yang dapat mencegah dan mengatasi kulit kering.
"Untuk menjaga kadar air di kulit cukup pakai moisturizer. Kalau kita kena panas matahari, kadar air tidak menguap karena dilindungi lapisan moisturizer sehingga kulit kita lebih sehat," ungkap dr. Almond Wibowo, M.Biomed, AAM.
Ia mengingatkan agar pemakaian moisturizer tidak hanya di wajah tetapi juga leher. Dengan demikian, leher yang juga terpapar sinar matahari turut dilindungi pelembap. Soalnya, banyak orang punya kulit wajah yang terawat tetapi lemhernya terlihat lebih gelap sehingga tampak belang antara keduanya.
Mengonsumsi vitamin E, lanjut Almond, juga menjaga kadar air karena dilindungi lapisan minyak. Namun, kalau terlalu banyak vitamin E membuat kadar minyak tinggi sehingga menimbulkan komedo. Karenanya, ia menyarankan kita mengonsumsi suplemen vitamin E karena ketahuan dosis yang tepat.
Baca juga : Ini Cara Merawat Kulit Secara Optimal
Menggunakan tabir surya atau sunscreen juga bisa merawat kulit. "SPF (sun protection factor) dalam sunscreen seperti bensin yang mudah terbakar. Kalau SPF 15 tahan setengah jam sampai dua jam sehingga harus diaplikasikan lagi ke kulit. Kalau SPF tinggi, minyak tinggi, nanti komedo gampang muncul," papar pemilik dari Privee Clinic itu. Ia menyarankan SPF sekitar 30-40 saat kita di dalam ruangan dan di luar ruangan lebih tinggi daripada itu.
Almond melanjutkan bahwa olahraga yang tergolong ekstrem membuat kita banyak mengeluarkan keringat. Ini menyebabkan kolagen kulit pecah. Aktivitas tidur selama 7-8 jam juga merawat kesehatan kulit karena kita tidak mengeluarkan banyak keringat.
Namun banyak dari kita yang tidak dapat menjaga kebersihan kulit. Banyak kulit wajah yang belang, bopeng atau bekas jerawat, berjerawat, keriput halus, atau permukaan pipi bergelombang. "Bagi laki-laki hal itu biasa saja tetapi bagi perempuan hal tersebut dapat menjadi masalah," kata Almond. Lantas bagaimana menghilangkan permasalahan kulit itu?
Karena itu, kliniknya menghadirkan Lavieen Thulium Laser dari Korea Selatan dan yang pertama ada di Indonesia. Laser itu diklaimnya dapat mengurangi masalah kulit tersebut. Hanya, sekali datang perawatan, pasien mesti membayar sekitar Rp3,5 juta. Menurutnya, untuk hasil mulai terlihat hingga dua kali pertemuan dan optimalnya hingga 5-8 kali tergantung dari tingkat keparahan. Perawatan sekali pertemuan tidak lama hanya sekitar lima menit.
Untuk dapat memanfaatkan laser itu, Almond mengimbau agar pasien tidak datang dengan wajah dalam keadaan merah atau habis berjemur. Ini karena perawatan dengan laser yang terasa agak panas membuat wajah menjadi merah. "Kalau habis berjemur tunggu dulu sekitar 3-7 hari sehingga wajahnya kembali normal," katanya.
Sekadar informasi, wajah yang memerah setelah laser merupakan hal wajar. Ini karena laser yang bersifat panas. Hal tersebut penting untuk menstimulasi kolagen di bawah kulit. Almond menjelaskan bahwa keesokan hari sekitar 90% wajah sudah kembali normal alias merahnya mulai menghilang.
Setelah memperoleh wajah kembali mulus, ia meminta pasien agar menjauhi rokok, alkohol, dan berjemur. Ini perlu dilakukan agar wajah mulus itu dapat bertahan lama. Soalnya, jika pasien tersebut memiliki gaya hidup tidak sehat tersebut, ini membuat semakin cepat kulit wajahnya kembali memiliki permasalahan serupa sebelumnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Mau Punya Kulit Sehat dan Cantik? Temukan Jawabannya dalam Rangkaian Produk Natural Honey Botanical
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Mengenal Peringatan Hari Vitiligo Sedunia 25 Juni
Ini Cara Menghilangkan Kerutan di Bawah Mata
Ini 4 Hal yang Salah dari Gen Z Tentang Penyamakan Kulit
5 Rekomendasi Scrub Kaki agar Kaki Bersih dan Halus
Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
Program Pompanisasi Berjalan jika Ada Ketersediaan Air
Antisipasi Kekeringan, Pemkot Semarang Cadangkan 1,5 Juta Liter Air Bersih
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap