Kisah BRIN Menemukan Arca Candi Adan-Adan yang Berserakan di Kediri
KETUA Tim dari Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sukawati Susetyo, menemukan pecahan batu candi yang sudah tersebar di Kediri, Jawa Timur. Batu tersebut merupakan pecahan candi Adan-Adan. Candi Adan-Adan diperkirakan dibuat pada abad ke-11-12, di era Kerajaan Kediri.
Awalnya, perempuan yang akrab dipanggil Wati ini mendapatkan informasi bahwa di halaman sebuah masjid di desa Wonorejo, Kecamatan Pagu, Kediri, Jawa Timur terdapat batu candi.
“Masjid ini pada tahun 1950-an merupakan pesantren, di mana di halamannya banyak sekali batu-batu candi yang berasal dari candi Adan-Adan. Batu candi tersebut digunakan sebagai landasan untuk menuju tempat wudhu,” tutur Wati dalam gelar wicara Kongko Arkeo volume 3 melalui Zoom pada Kamis (28/3).
Baca juga : Akibat Mengantuk, Bus di Kediri Tabrakan dengan Minibus, 12 Penumpang Luka-luka
Salah satu batu yang diinformasikan pada Wati adalah arca manusia berambut keriting dalam posisi duduk bersila, dengan kedua tangannya berada di pangkuan. Wati pun mengira Arca tersebut adalah arca Budha dari abad ke 10 atau 11. Perkiraan ini dibuat berdasarkan gaya seni.
“Kami lakukan berdasarkan pertanggalan relatif, yaitu dari gaya seni arca,” ujarnya.
Selain di masjid, batu-batu lain juga ditemukan berserakan di desa Adan-Adan. Ada yang berada di kebun penduduk, digunakan sebagai nisan kuburan, dan digunakan warga sekitar untuk membangun rumah dan masjid.
Baca juga : 10 Tarian Jawa Timur yang Kerap Ditampilkan di Pentas Kesenian
Kondisi awal situs Adan-Adan diperkirakan Wati berupa sepasang batu setinggi 30 centimeter, dengan jarak antar batu 3,5 meter, “berada di kebun durian milik penduduk.” Wati mengatakan BRIN menemukan informasi ini saat melakukan ekskavasi.
“Ekskavasi pertama kami lakukan di tahun 2016, diketahui bahwa sepasang batu tersebut adalah sepasang makara yang sangat besar dan tinggi, yaitu setinggi 2,3 meter,” pungkasnya.
Baca juga : Santri Kediri Tewas, Kemenag: Ponpes PPTQ Al Hanifiyyah Belum Berizin
Foto: Potongan arca Candi Adan-Adan yang ditemukan di Kediri oleh BRIN (Dok. Kemdikbud.go.id)
Kemudian, dalam ekskavasi 2017, BRIN menemukan arca dwarapala di kedalaman 3 meter menjulang setinggi 2 meter, hingga kedalaman 80 centimeter. Arca Dwarapala berbentuk raksasa yang tidak menyeramkan. Wati menyatakan justru keramahan tergambar di wajahnya. Raksasa tersebut memegang gada dan tali jerat atau pasha.
Arca Makara dan Dwarapala umumnya ada di depan pintu masuk sebuah candi. Arca Dwarapala berbentuk raksasa ini, jelas Wati, menghadap ke arah barat laut. Berdasarkan temuan tersebut, arah candi dapat dipastikan.
Baca juga : 55 Adegan Rekonstruksi Penganiayaan Santri Kediri Digelar secara Tertutup
“Dwarapala nampak berdiri di atas tatanan batu, dengan arah hadap barat laut, sejajar dengan sepasang Makara. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa arah hadap candi adalah barat laut,” ucap Wati.
Bentuk arca yang memesona ini menarik minat masyarakat untuk melihatnya. “Masyarakat berduyun-duyun berkunjung ke situs tersebut,” tutur Wati. Namun, arca tersebut sudah ditimbun kembali ketika ekskavasi awal di tahun 2017. Masyarakat pun kecewa karena mereka tidak dapat melihat keindahan arca Dwarapala ini.
Pada Oktober 2022, BRIN pun mengobati rasa kecewa masyarakat. Atas dukungan dana dari Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Wati menceritakan, pihaknya menampakan kembali arca-arca tersebut. Namun sangat disayangkan ketika musim hujan arca Dwarapala terendam dan mengalami kerusakan.
Baca juga : Viral, Ibu Korban Santri Meninggal di Kediri Minta Bantuan Pengacara Kondang Hotman Paris
“Ketika musim hujan arca-arca ini terendam air menjadi seperti kolam. Tentu saja hal ini sangat disayangkan karena lambat laun dapat menimbulkan kerusakan pada artefak yang sangat penting ini,” tukasnya.
Hingga kini, warga yang mau menikmati bentuk arca Dwarapala dari candi Adan-Adan bisa berkunjung ke museum Airlangga, Kediri, Jawa Timur. Arca Dwarapala diletakan di halaman museum.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Revitalisasi KCBN Muarajambi Upaya Menjaga Kebudayaan Masa Lampau
Destinasi Wisata di Jawa Tengah Dipadati Pengunjung Saat Libur Panjang Waisak
Operasi Ketupat Candi 2024, Polres Klaten Terjunkan 403 Personel
Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial dan Saka Yoga Festival
Polandia Bangun Candi Bentar Bali di Kota Gdansk
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap