visitaaponce.com

Khutbah Salat Idul Fitri Sembilan Pelajaran dari Madrasah Ramadan

Khutbah Salat Idul Fitri: Sembilan Pelajaran dari Madrasah Ramadan
Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan khutbah usai menjalankan shalat Idul Fitri di Masjid Nursiah Daud Paloh, Jakarta, Senin (02/05/2022).(MI/Susanto)

SALAH satu rukun dalam salat Idul Fitri yaitu khutbah yang dibacakan khatib. Khutbah ini dibacakan setelah salat Idul Fitri sama saat salat Idul Adha. Letak khutbah ini berbeda dengan salat Jumat yang dibaca sebelum salat dilakukan. 

Bagi para khatib salat Idul Fitri yang masih mencari bahan yang tepat untuk dibawakan, mungkin ini salah satu yang dapat dipertimbangkan. Tema yang diangkat pada khutbah salat Idul Fitri kali ini yaitu Sembilan Pelajaran dari Madrasah Ramadhan yang ditulis oleh ustaz Nur Rohmad, Pengurus Wilayah Majelis Dai Kebangsaan Provinsi Jawa Timur, tinggal di Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Khutbah pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Baca juga : Pemudik Disarankan Istirahat Selama 15-20 Menit Setiap 2-3 Jam untuk Cegah Statis Tubuh

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَتًا وَاَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ. اَللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ هَذَ الْيَوْمِ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ فِيْهِ الصِّياَمَ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ نَزَّلَ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانَ، نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ عَلَى نِعَامِهِ وكَمَالِ اِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.

Baca juga : Jelang Idul Fitri, Bolde Bagikan Paket Sembako kepada Masyarakat

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرَ اْلأَناَمِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّيْ وَسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ وَدَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ، وَمَنْ جاَهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقًّ جِهاَدِهِ اِلَى دَارِ السَّلاَمِ. 

فَيَا عِبَادَ اللهَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِياَّيَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِه الْكَرِيْمِ: ﴿يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾.
اَمَّا بَعْدُ:

Baca juga : Ini Kiat Bagi Ibu Hamil yang akan Mudik Lebaran

Allahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, wa lillaahil hamd. 
Ma'aasyiral Muslimiin rahimakumullaah.

Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah. Karena dalam kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal saleh. Untuk itu, mengawali khutbah yang singkat ini, kami berwasiat kepada kita semua agar senantiasa berusaha untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta'ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh larangan.

Hadirin jemaah salat Idul Fitri rahimakumullah,

Baca juga : Ini Tips Menjaga Mental Anak dalam Perjalanan Mudik

Selama satu bulan penuh kita telah menjalani pendidikan dan pelatihan di Madrasah Ramadan. Selama menempuh pendidikan di Madrasah Ramadan, kita tidak hanya dididik untuk memperbaiki hubungan dengan Allah ta'ala, tetapi juga dilatih untuk memperbaiki hubungan dengan sesama hamba.

Pada hari ini, di hari raya ini, kita semestinya merayakan kemenangan sebagai orang-orang yang berhasil melewati berbagai rintangan selama menjalani pendidikan di Madrasah Ramadan. Kita rayakan keberhasilan kita menundukkan hawa nafsu. Kita rayakan kesuksesan kita mengalahkan tipu daya setan. Kita rayakan 
kemenangan karena kita telah melewati Ramadan dengan berbagai ibadah dan kebaikan. 

Di hari raya ini, kita juga semestinya merayakan kelulusan dari Madrasah Ramadan dengan meraih predikat sebagai orang-orang yang bertakwa. Sebaliknya, jika keluar dari Madrasah Ramadan kita belum menjadi pribadi yang bertakwa, belum berhasil menundukkan hawa nafsu, dan masih kalah dengan tipu daya syetan, pantaskah di hari yang fitri ini kita merayakan kemenangan? Layakkah kita berhari raya? Sejatinya, apa yang kita rayakan pada hari raya ini jika kita belum benar-benar menjadi orang-orang yang bertakwa?

Baca juga : Dukung Program Mudik Gratis BUMN, ASDP Layani 800 Orang Pemudik di 3 Lintasan

Oleh karena itu, hadirin sekalian, marilah kita bermuhasabah. Kita introspeksi dan evaluasi diri kita. Apakah kita telah layak merayakan kemenangan di hari raya ini?

Hadirin jemaah salat Idul Fitri yang berbahagia,

Ramadan tiada lain adalah madrasah yang menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik yaitu pribadi yang memenuhi hak Allah dan hak sesama hamba. Pribadi yang melakukan kewajiban kepada sesama hamba dan kewajiban kepada Allah subhanahu wata'ala. Ketika menjalani pendidikan dan pelatihan di Madrasah Ramadan, 
kita ditempa untuk menerima berbagai pelajaran. 

Baca juga : Konsumsi Bensin Diproyeksi Naik 11% saat Ramadan-Idul Fitri

Pertama, takwa. Tujuan utama dari puasa adalah la'allakum tattaquun. Artinya, puasa Ramadan diwajibkan agar menjadi wasilah bagi kita untuk meraih ketakwaan. Ketika berpuasa, kita mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan syahwat makan, minum, dan syahwat-syahwat lain. Kita melakukan hal itu tiada lain karena kecintaan kita kepada Allah lebih besar daripada kecintaan kita kepada diri kita sendiri. 

Di bulan Ramadan, kita dilatih untuk mempuasakan seluruh anggota badan semampu yang dapat kita lakukan. Mata berpuasa sehingga tidak melihat yang haram. Lisan berpuasa sehingga tidak mengucapkan perkataan yang diharamkan. Begitu pula, hidung, telinga, tangan, kaki, dan sekujur badan ikut berpuasa sehingga tidak 
melakukan perkara-perkara yang diharamkan. Bahkan jika mampu, hati juga ikut berpuasa. Puasanya hati adalah mencegahnya secara total dari pikiran-pikiran duniawi dan segala hal selain Allah ta'ala.

Kedua, ikhlas yakni melakukan ketaatan semata-mata karena Allah. Puasa mengajarkan kepada kita keikhlasan dan menghindarkan diri dari niat ingin memperoleh pujian dari sesama. Puasa seorang mukmin adalah rahasia antara dirinya dan Allah. Tiada yang mengetahui puasanya kecuali Allah dan dirinya sendiri. 

Baca juga : Sambut Idul Fitri, Timezone Hadirkan Wisata Sejarah VR dan Berburu Ketupat

Jika mau, sangat mudah bagi kita untuk melakukan hal-hal yang membatalkan puasa tanpa diketahui oleh orang lain lalu kita tampakkan seolah-olah diri kita masih berpuasa. Kenapa hal itu tidak kita lakukan? Karena niat kita lillaahi ta'aalaa, bukan karena yang lain dan tidak bertujuan memperoleh sanjungan dari sesama makhluk.

Ketiga, sabar. Di Madrasah Ramadan, kita dilatih dan dididik untuk bersabar. Dengan berpuasa, kita belajar sabar dengan tiga jenisnya sekaligus yakni sabar dalam melakukan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi musibah. Selama Ramadan, kita bersabar dalam melakukan salat-salat fardu maupun sunah, sabar dalam membaca Al-Qur'an, sabar dalam beri'tikaf di masjid, dan sabar dalam menjalankan berbagai amal kebaikan yang lain. 

Kita juga sabar dalam meninggalkan syahwat makan, minum, berhubungan badan dengan istri, dan syahwat-syahwat lain mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kita juga dilatih bersabar dalam menghadapi rasa lapar dan rasa haus dan merasakan yang dirasakan oleh mereka yang tidak seberuntung kita. 

Baca juga : Kemenkeu: Inflasi Maret 2024 Masih Terkendali

Keempat, mujahadah. Puasa mengajarkan kepada kita untuk melakukan mujahadah, yaitu berjuang menghadapi hawa nafsu dan godaan setan dalam berbagai bentuknya.

Kelima, menjaga lisan. Puasa mengajarkan kepada kita untuk menjaga lisan jangan sampai mengatakan ucapan yang tidak diridai Allah. Baginda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dosa dan perbuatan dosa, Allah tidak akan menerima puasanya. (HR Al-Bukhari).

Keenam, mengendalikan amarah dan tidak membalas keburukan dengan keburukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya puasa ialah perisai. Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah bersikap keji dan jangan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mengganggunya atau mencacinya, 
hendaklah ia berkata, 'Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.'" (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Baca juga : Ketentuan Membayar dan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Ketujuh, menjaga persatuan, kebersamaan, an saling tolong menolong serta berempati kepada orang yang membutuhkan. Madrasah Ramadan mengajarkan kepada umat Islam untuk bersatu dan saling tolong menolong. Tentu persatuan yang berlandaskan kesatuan akidah. Salat tarawih berjeaah, tadarus Al-Qur'an bersama, berbuka puasa bersama di waktu yang sama, berbagi takjil di jalanan, iktikaf bersama di masjid, kegembiraan menyambut hari raya yang sama. 

Itu semua jembatan yang menghubungkan antarhati yang sebelumnya mungkin saling membenci, perekat antarjiwa yang sebelumnya mungkin saling memusuhi, serta wasilah yang mendekatkan antarwarga yang sebelumnya mungkin saling menjauhi. Lalu zakat di akhir Ramadan ialah perwujudan dari semangat saling tolong menolong dalam kebaikan dan membantu saudara-saudara sesama muslim yang membutuhkan. 

Kedelapan, menyambung dan mengokohkan tali silaturahim. Ada tradisi yang baik di kalangan kita menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan, yaitu tradisi weweh, cinjo atau tinjo. Tradisi ini sejatinya diambil dari ajaran Islam yang memerintahkan kita memperbanyak sedekah di bulan Ramadan dan bersilaturahim pada momen menjelang dan pada saat hari raya. Tradisi tersebut dilakukan dengan cara mengirim makanan, minuman, sembako, atau kue hari raya kepada kerabat dan sanak saudara. 

Baca juga : BRI Insurance Hadirkan Layanan Siaga Mudik di Rest Area Km 57 Cikampek

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sedekah kepada orang miskin terhitung sedekah sedangkan sedekah kepada kerabat terhitung dua: sedekah dan silaturahim." (HR At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

Kesembilan, mengingat kematian dan kehidupan akhirat. Ada juga tradisi yang sangat baik yang biasa kita lakukan di akhir bulan Ramadan, yaitu nyekar atau ziarah ke makam keluarga yang telah meninggal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Lakukanlah ziarah kubur karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan kalian akan kehidupan akhirat." (HR Al-Baihaqi).

Hadirin yang mudah-mudahan ditinggikan derajatnya oleh Allah, itulah sembilan di antara sekian banyak pelajaran dari Madrasah Ramadan. Jika seluruh pelajaran itu sudah berhasil kita terapkan di bulan Ramadan, marilah kita mempertahankannya setelah kita meninggalkan Ramadan. Jika kesembilan pelajaran itu telah menghiasi diri kita baik di bulan Ramadan maupun di luar bulan Ramadan, sungguh kita termasuk orang-orang yang mulia menurut Allah ta'ala. 

Baca juga : Ini 5 Hal yang Harus Anda Perhatikan Jika Mudik Menggunakan Mobil Listrik

Alangkah indah dan bahagianya kita jika telah menjadi pribadi yang bertakwa, ikhlas dalam menjalankan ketaatan, selalu bersabar, kuat menundukkan hawa nafsu, dan mengalahkan godaan syetan, mampu menjaga lisan, dapat mengendalikan amarah dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, menjaga persatuan dan kebersamaan dengan saudara sesama muslim, senantiasa menyambung silaturahim, memperbanyak sedekah, serta selalu mengingat kematian dan kehidupan akhirat. 

Lebih dari itu apalagi yang kita inginkan? Dengan menerapkan sembilan pelajaran itu secara istikamah, kita telah menjadi hamba yang diridai Allah dan kelak kita akan meraih kebahagiaan yang sejati, hakiki, dan 
abadi di akhirat.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Baca juga : Jelang Idul Fitri, Lippo Malls Gelar Midnight Sale

Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kemampuan dan kekuatan untuk mengamalkan berbagai pelajaran dari Madrasah Ramadan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan mudah-mudahan kita diberikan umur yang panjang serta dipertemukan kembali dengan 
Ramadhan pada tahun yang akan datang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ آمِيْن.ْ

Khutbah kedua

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ.

Baca juga : Bacaan Niat Salat Idulfitri Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ. 

الحمد لله الذي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ كَرَّمَ هَذهِ الأُمَّةَ بِشَريِعْتَهِ اِلكْاَملِة،ِ وخَصَّ بهِاَ بنِبُوُةِّ نَبِيِّهِ اِلْكَرِيِمَةِ، و اَعَزّهَا بِالْخِلاَفَةِ الرَّاشِدَةِ. عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ.

اَشْهَدُ اَنَّ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَا بَعْدَهُ، اَرْسَلَهُ بِرِسَالَتِهِ الْقُدْسِيَّةِ وَاَحْكَامِهِ الشَّرِيْفَةِ لِمُعَالَجَةِ كُلِّ مُشْكِلَةِ الْحَيَاةِ.

Baca juga : Inflasi Harga Pangan Bergejolak masih Naik

فَيَا اَيُّهاَ الْمُؤْمِنُوْنَ، تَمَسَّكوا بِاْلإِسْلاَمِ فِي كُلِّ حِيْنٍ، وَ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. 

اَمَّا بَعْدُ:

Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, wa lillaahil hamd. Ma’aasyiral Muslimiin rahimakumullaah,

Baca juga : Sambut Idul Fitri, Modena Hadirkan Produk Home Ecosystem Baru

Marilah kita berdoa, memohon dan bermunajat kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT mengabulkan permohonan kita. Semoga Allah SWT memberi kita kesabaran dan keikhlasan, menguatkan ketaatan kita, melanggengkan ketakwaan kita dan meneguhkan kita untuk tetap istikamah di jalan-Nya.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلىَ آلِهِ وَذُرِيَّاتِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Baca juga : BMKG Imbau Pemudik Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem

اَللَّهُمَّ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَامَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَ لِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَ صِغَارًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الأَمْوَاتِ، إِنّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. 

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي اِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

Baca juga : Jalin Antisipasi Lonjakan Transaksi Keuangan Selama Momen Idul Fitri 1445 H

اللّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلَنَا عَمَلًا صَالِحًا مُتَقَبَّلًا، مُوَافِقًا بِأَحْكَامِكَ وَخَالِصًا لِوَجْهِكَ

اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَكُلَّ أَعْمَالِنَا الصَّالِحَاتِ، وَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَاعْفُوْا عَنَّا تَقْصِرَاتَنَا وَارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلَامَةً فِيْ الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِيْ الْجَسَدِ، وَزِيَادَةً فِيْ الْعِلْمِ، وَبَارَكَةً فِيْ الرِّزْقِ، وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ، وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ، وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ، اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَةِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ، وَعَفْوًا عِنْدَ الْحِسَابِ.

Baca juga : Ini Tips Agar Mudik Anda Aman dan Nyaman

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعُ مَنْ يَفْجُرُكَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبِ الْكَفَرَةَ الذِّيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ، وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ، وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ.

اَللَّهُمَّ يَا مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُهْزِمَ اْلأَحْزَابِ، إِهْزِمِ الْيَهُوْدَ وَاَعْوَانَهُمْ وَصَلِيِبِّيْنَ وَاَنْصَارَهُمْ وَرَأْسَمَالِيِيْنَ وَاَعْوَانَهُمْ وَاِشْتَرَاكِيِيْنَ وَشُيُوْعَهُمْ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَاقْتُلْ مَنْ قَاتَلَ وَقَتَلَ الْمُسْلِمِيْنَ

Baca juga : Pertamina Prediksi Puncak Mudik di Jawa Tengah dan DIY pada 6 April

اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُنَافِقِيْنَ واَلْفَاسِقِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ

اَللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

اَللَّهُمَّ أَنْجِزْ لَنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رَسُوْلِكَ بِعَوْدَةِ دَوْلَةِ الْخِلاَفَةِ الرَّاشِدَةِ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، تُعِزُّ بِهَا اْلإِسْلاَمَ وَاَهْلَهُ، وَتُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَ وَاَهْلَهُ، وَاِجْعَلْنَا مِنَ الْعَامِلِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ لِإِقَامَتِهَا، بِإِذْنِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Baca juga : Menaker Ida: Ramadan, Momen Tepat Tingkatkan Integritas dan Produktivitas

ربَنَّاَ ظَلمَنْاَ أنَفْسُناَ واِنْ لمْ تَغَفْرِلْنَاَ وتَرَحْمنْاَ لَنَكُوْنَناَّ مِنَ الْخاَسِريِنَ

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا اِنْ نَسِيْنَا اَوْ اَخْطَأْنِا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُوْا عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا اَنْتَ مَوْلاَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، ربنا تقَبَّلْ منِاَّ وَاسْتَجِبْ دُعَائنَاَ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْع العْلَيِمْ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. 

Baca juga : Idul Fitri Berpotensi Bareng, Ini Kata Ketum PP Muhammadiyah

وَسُبْحَانَكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Demikianlah contoh khutbah salat Idul Fitri yang dapat dibawakan para khatib. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat