Perlu Upaya Bersama untuk Cegah Pekerja Migran Perempuan Jadi Sasaran Radikalisme Online
![Perlu Upaya Bersama untuk Cegah Pekerja Migran Perempuan Jadi Sasaran Radikalisme Online](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/fa5970b934a34c0d2f1704c5882fa856.jpeg)
PEKERJA migran perempuan relatif rentan menjadi kalangan sasaran radikalisme terorisme oleh kelompok radikal dengan berbagai motif termasuk memainkan emosi seperti janji pernikahan atau cinta semu.
Pengamat terorisme dan pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian, Noor Huda Ismail mengatakan bahwa ada tren pergeseran dan fenomena dalam perekrutan untuk bergabung dalam kelompok teror. Jika dulu harus melalui kelompok tertentu secara tatap muka, sekarang bisa melalui online.
Fenomena radikalisme online kini semakin marak dengan adanya media sosial. Hari ini semua orang mencari informasi tidak hanya offline juga online.
Baca juga : Perlu Kesiapan Digital untuk Cegah Penyebaran Radikalisme
"Pekerja migran misalnya jauh dari keluarga, kesepian dan banyak bermasalah tidak hanya sekedar mencari informasi melalui online, kalau informasinya salah, alogaritma membawa mereka ke ranah-ranah informasi yang salah," ujar Noor Huda Ismail dalam keterangannya yang diterima Jumat (19/4).
Sementara itu, pengamat intelijen dan Direktur Eksekutif Intelliegence and National Security Studies (INSS), Stepi Anriani menyampaikan pandangan bahwa perempuan tidak serta merta menjadi pelaku tapi bisa juga korban baik sadar atau tidak, ada faktor emosional yg mengesampingkan "Rational Choice".
Stepi menegaskan perlunya edukasi bagi perempuan pekerja migran, komitmen dan upaya pencegahan dari pemerintah serta kerja sama seluruh stakeholders untuk deradikalisasi dan membantu para eks-napiter agar bisa diterima masyarakat, dan memberi kesempatan kedua untuk produktif dan melakukan hal-hal positif.
Baca juga : Pegiat Medsos Beri Tip Hindari Radikalisasi Berjubah Agama di Dunia Maya
Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian bahwa perlu upaya kolaborasi dari civil society, pengamat terorisme dan intelijen, akademisi, pers, pemuka agama, budayawan dan seluruh lapisan masyarakat.
"Kita dapat melakukan kontra narasi radikal, memberikan narasi positif, program pencegahan radikalisme dan deradikalisasi. Kita berikan kesempatan kedua bagi mereka yang sudah terlanjur terlibat terorisme dan radikalisme agar bisa hidup kembali normal dan diterima di tengah masyarakat," kata dia.
Terkait radikalisme online, BP2MI telah menggunakan film Choice untuk mengedukasi para pekerja migran Indonesia agar cerdas bermedia sosial. Film dokumenter yang mengisahkan soal pekerja migran Indonesia itu sudah diputar di Singapura dan Hong Kong. (Z-6)
Terkini Lainnya
Indonesia Darurat TTPO, 3.700 PMI Jadi Korban, Komnas HAM Luncurkan Program 'Jalan Terjal'
Dorong Transformasi, BP2MI Serap Masukan dari Jurnalis
Surya Paloh dan Prananda Salurkan Hewan Kurban untuk PMI di Malaysia
Menaker Optimistis Pekerja Migran Indonesia di Belanda Jadi Orang Hebat
Polresta Barelang Bongkar Praktik Pengiriman Pekerja Migran Ilegal di Batam
Renstra BP2MI Diharapkan Jawab Tantangan Pekerja Migran di Masa Depan
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
20 Ucapan Selamat Hari Bhayangkara Ke-78 2024
Astrid Berpartisipasi dalam Penggarapan Lagu Berjudul Silakan
Kenali Macam-macam Modus Penipuan yang Sering Terjadi, Begini Cara Mengatasinya
Bisnis Indonesia Layangkan Somasi Terkait Tindakan Doxing Terhadap Jurnalisnya
Di Balik Tren Pick Me, Mengapa Remaja Berusaha Terlihat Berbeda?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap