visitaaponce.com

Raih Cumlaude di Kampus UMJ, Doktor Suryan Widati Pemimpin Mesti Berkomitmen Berkelanjutan.

Raih Cumlaude di Kampus UMJ, Doktor Suryan Widati: Pemimpin Mesti Berkomitmen Berkelanjutan.
Dr. Suryan Widati (tengah)(MI/Syarief Oebaidillah)

SEORANG pemimpin atau leader yang memiliki komitmen berkelanjutan harus memiliki visi untuk berubah. Juga mesti memiliki misi bergandengan tangan dengan berbagai macam pihak

"Dengan kepemimpinan tersebut, seorang pemimpin atau leader bisa mengeksekusi keputusan dengan cepat dan tepat. Jadi menurut saya masih relevan, dalam pengelolaan pendidikan saat ini dan ke depan, " papar promovenda Suryan Widati saat mempertahankan disertasi berjudul Manajemen Aset Pendidikan Islam dalam Perspektif Kepemimpinan Berkelanjutan (Studi di Fenomenologi pada Yayasan Al-Qur’an Lima Benua) di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta ( UMJ), Cirendeu, Tangsel, Banten, Senin (29/4).

Gelar akademik wanita kelahiran Madiun, 22 Juli 1979 dikukuhkan dalam sidang terbuka promosi doktor yang dipimpin Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., dengan promotor Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., co. Promotor Prof. Dr. Ghofur Ahmad, M.M.

Baca juga : Dosen Prodi PGSD FKIP UMK Melaksanakan Kuliah Tamu 

Dr. Suryan Widati yang juga istri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ini dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,98.

Suryan yang juga Dosen Politeknik Negeri Malang ( Polinema) ini mengangkat pentingnya pengembangan pendidikan dalam rangka merespons tantangan keberlanjutan juga memandang strategisnya manajemen Tahfizd Al Quran yang profesional.

Tampil cerah dengan kerudung pink juga busana muslim yang selaras, Suryan memaparkan SDG’s (Sustainable Development Goals) khususnya dalam bidang pendidikan harus tetap menjadi fokus ditengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian dan desrupsi.

Baca juga : Buka Program Doktor, Uhamka Siapkan Langkah Raih Akreditasi

Dalam paparan disertasinya, Suryan meneliti fenomenologi dari sebuah rumah tahfiz di Yayasan Al-Qur’an Lima Benua. Rumah Tahfiz ini terhubung dengan Pondok Pesantren Darul Quran ( Daqu) pimpinan dai kondang Ustadz Yusuf Mansyur.

Dia menjelaskan Yayasan Al Quran Lima Benua ini ,telah menerapkan program beasiswa yang dapat mengakomodir agar anak-anak mampu menjadi santri. Langkah itu, selaras dengan semangat pendidikan untuk semua yang dibawa prinsip SDG’s.

Dia berkesimpulan setiap entitas dapat menjadi manajer lembaga pendidikan. Dengan landasan memiliki tekad kuat.

Baca juga : Kajian Metabolomik Bisa Bantu Pengembangan Obat Herbal

Suryan menjelaskan kepemimpinan di lembaga pendidikan yang ditelitinya tanpa adanya tekad ataupun landasan spritual dan keyakinan yang tinggi akan sulit. "Saya kira sangat berat bagi siapa pun, untuk menuju tujuan.Para pendiri atau pimpinan memiliki tekad akan mendirikan membuat 100 pesantren juga mencetak penghafal Al Quran. Dari tujuan yang fantastik itu tanpa landasan kepercayaan atau pun keimanan itu akan sulit," tukasnya.

Sebagai keluarga besar di Muhammadiyah, dalam kesempatan itu ia mengingatkan bahwa model platform pendidikan seperti ini bisa menjadi tantangan bagi kebesaran Muhammadiyah jika tidak segera melakukan langkah-langkah strategis.

"Jika saya perhatikan kenapa sampai seperti itu karena adanya keterbukaan para pimpinan atau pun pengelola lembaga pendidikan terkait.Kendati banyak sekali tantangan dewasa ini, jika kita bisa terbuka dengan sesuatu yang baru, itu menjadi hal dasar kita untuk mengambil suatu keputusan," pungkas Suryan.

Baca juga : Gelar Wisuda Kelima, Lulusan Universitas Muhammadiyah Bandung Didorong Kuasai Teknologi Berlandaskan Nilai Islam

Dalam kesempatan tersebut, suami promovenda Menko PMK Muhadjir Effendy, yang turut mendampingi bersama ketiga anak anaknya, mengaku bersyukur sang istri tampil dengan performa sangat baik mempertahankan disertasinya sehingga meraih predikat Doktor dengan cumlaude.

" Ya, alhamdulillah sekarang saya berdampingan dengan seorang doktor bukan mahasiswi lagi, " seluruh Muhadjir yang disambut tertawa kecil sang istri.

Mantan Mendikbud ini menilai predikat akademik yang telah diraih istrinya diharapkan bermanfaat dalam aktivitas mengajar ke depan, baik mengajar di Polinema atau dimana saja.

Rektor UMJ Ma’mun Murod, yang menjadi Ketua Sidang Terbuka Promosi Doktor Suryan menilai disertasi yang mengkaji manajemen aset di Yayasan Al-Qur’an Lima Benua menjadi tema menarik.

Hemat dia, hasil penemuannya dapat menjadi masukan bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam, terutama yang mengelola pesantren tahfiz dan sejenisnya.Lebih dari itu, Rektor UMJ menilai keberhasilan istri pejabat setingkat menteri mampu menjadi doktor merupakan sangat langka sekaligus menjadi teladan bagi kalangan lain. "Jadi keberhasilan Dr Suryan ini layak dicontoh tentang pentingnya meraIh pendidikan tertinggi ditengah kesibukan," pungkas Mamun Murod. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat