visitaaponce.com

PB IDI Berharap PPDS Berbasis Rumah Sakit Dapat Menjawab Permasalahan Distribusi Dokter di Daerah

PB IDI Berharap PPDS Berbasis Rumah Sakit Dapat Menjawab Permasalahan Distribusi Dokter di Daerah
Ilustrasi: Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini di KotaTasikmalaya, Jawa Barat(MI/Adi Kristadi)

PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merespons peresmian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit atau hospital based yang resmi diluncurkan hari ini (6/5). Diharapkan diharapkan PPDS tersebut mampu menjawab masalah maldistribusi dokter spesialis di berbagai daerah di Indonesia.

Terkait hal ini, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan bahwa kolaborasi antara sistem PPDS berbasis rumah sakit pendidikan dan universitas harus tetap berjalan secara beriringan. Dia juga meminta agar ke depannya ada regulasi yang mempertegas bahwa produksi PPDS berbasis rumah sakit atau universitas bisa menjangkau semua daerah.

“Jika ingin memperbanyak PPDS ini yang paling penting untuk diperkuat bukan hanya kita bicara produksinya, tapi bagaimana nanti ada regulasi yang mempertegas bahwa produksi ini akan bisa menjangkau ke seluruh wilayah di Indonesia, sehingga bisa menjawab maldistribusi. Ini yang menjadi penting, kata dr Adib saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/5).

Baca juga : Sederet Pasal Kontroversi di RUU Kesehatan

Menurut Adib, penyebaran dokter spesialis tidak lepas dari adanya peran serta supervisi kolegium. Hal ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh pihak yang dapat berjalan dengan baik. Ia juga menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk tidak membeda-bedakan antara dokter spesialis lulusan PPDS berbasis universitas, maupun PPDS berbasis berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP).

“Kalau memang untuk kepentingan dari penyebaran dokter dan tentunya tidak terlepas dari peran supervisi kolegium dan jangan ada dikotomi antara lulusan hospital based dan university based karena semua nanti akan bekerja di masyarakat dengan kompetensi yang sama,” katanya.

Selain itu Adib berharap agar kedepannya mutu dan kualitas dokter dari program hospital based akan setara dengan lulusan PPDS yang menempuh pendidikan berbasis universitas.

“Sebab tidak boleh ada perbedaan antara satu dokter dengan dokter lainnya dalam aspek profesionalisme, kolegialitas, dan etika,” pungkasnya. (Dev/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat