PB IDI Berharap PPDS Berbasis Rumah Sakit Dapat Menjawab Permasalahan Distribusi Dokter di Daerah
![PB IDI Berharap PPDS Berbasis Rumah Sakit Dapat Menjawab Permasalahan Distribusi Dokter di Daerah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/8e9eb448bbea6a897117039c51dbeb31.jpg)
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merespons peresmian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit atau hospital based yang resmi diluncurkan hari ini (6/5). Diharapkan diharapkan PPDS tersebut mampu menjawab masalah maldistribusi dokter spesialis di berbagai daerah di Indonesia.
Terkait hal ini, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi mengatakan bahwa kolaborasi antara sistem PPDS berbasis rumah sakit pendidikan dan universitas harus tetap berjalan secara beriringan. Dia juga meminta agar ke depannya ada regulasi yang mempertegas bahwa produksi PPDS berbasis rumah sakit atau universitas bisa menjangkau semua daerah.
“Jika ingin memperbanyak PPDS ini yang paling penting untuk diperkuat bukan hanya kita bicara produksinya, tapi bagaimana nanti ada regulasi yang mempertegas bahwa produksi ini akan bisa menjangkau ke seluruh wilayah di Indonesia, sehingga bisa menjawab maldistribusi. Ini yang menjadi penting, kata dr Adib saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Baca juga : Sederet Pasal Kontroversi di RUU Kesehatan
Menurut Adib, penyebaran dokter spesialis tidak lepas dari adanya peran serta supervisi kolegium. Hal ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh pihak yang dapat berjalan dengan baik. Ia juga menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk tidak membeda-bedakan antara dokter spesialis lulusan PPDS berbasis universitas, maupun PPDS berbasis berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP).
“Kalau memang untuk kepentingan dari penyebaran dokter dan tentunya tidak terlepas dari peran supervisi kolegium dan jangan ada dikotomi antara lulusan hospital based dan university based karena semua nanti akan bekerja di masyarakat dengan kompetensi yang sama,” katanya.
Selain itu Adib berharap agar kedepannya mutu dan kualitas dokter dari program hospital based akan setara dengan lulusan PPDS yang menempuh pendidikan berbasis universitas.
“Sebab tidak boleh ada perbedaan antara satu dokter dengan dokter lainnya dalam aspek profesionalisme, kolegialitas, dan etika,” pungkasnya. (Dev/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemenkes Sebut PPDS Berbasis Rumah Sakit Gratis dan Dapat Insentif
IAKMI Dorong Kemenkes Berikan Gaji Dokter pada Peserta PPDS Hospital Based
Tanggapi Data Masalah Kesehatan Jiwa Peserta PPDS, Dokter Spesialis Kejiwaan Ajak Berantas Stigma Depresi
IDI Tegaskan Kepentingan Masyarakat Harus Diutamakan Sebelum Menghadirkan Dokter Asing
JDN IDI Ditunjuk Memimpin JDN MASEAN
Ide Naturalisasi Nakes Tidak Sejalan dengan UUD 1945
Kekacauan SKP Kemenkes Membuka Peluang Profesi Kesehatan untuk mengajukan JR Uji Materiel pasal 258 dan 264 UU 17 tahun 2023
Memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-116, Kebangkitan (Dokter) Indonesia
Sambut Pekan Imunisasi Dunia 2024, Tenaga Kesehatan Garda Terdepan Sukseskan Vaksinasi Lengkap
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap