visitaaponce.com

Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius pada Kelompok Rentan

Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius pada Kelompok Rentan
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo, Faisal Parlindungan, mengatakan cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

"Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik, kata Faisal, dikutip Selasa (7/5).

Selain itu, pada kelompok rentan, cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. 

Baca juga : Ini Tips Agar Terhindar dari Dehidrasi dan Heat Stroke Saat Cuaca Panas

Faisal menjelaskan heatstroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Paparan panas yang berkepanjangan pada orang yang rentan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.

Pada lansia, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu internal akan menurun seiring bertambahnya usia. Lansia dengan komorbid seperti jantung, diabetes, dan ginjal juga dapat memperburuk efek dehidrasi dan panas.

Baca juga : Capai 40 Derajat Celcius, Panas Ekstrem di Thailand Cetak Rekor Suhu Tertinggi

Sementara, ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan juga harus mencukupi kebutuhan cairannya agar tidak terjadi dehidrasi.

"Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, lebih rentan terhadap efek panas. Ibu hamil memiliki kebutuhan cairan yang lebih banyak untuk mendukung perkembangan janin dan volume darah yang meningkat dan agar tidak dehidrasi," katanya.

Faisal juga mengatakan cuaca panas yang ekstrem dapat berdampak pada kesehatan anak-anak. Ia menjelaskan anak-anak memiliki rasio permukaan tubuh terhadap berat badan yang lebih besar dibandingkan orang dewasa sehingga mereka lebih mudah kehilangan cairan akibat cuaca panas dan mengalami dehidrasi.

Baca juga : NTT Diguyur Hujan Ringan, Suhu Masih 35-37 Derajat Celcius

Selain itu, anak dengan penyakit kronis seperti asma juga lebih rentan terhadap efek panas maupun cuaca yang kurang baik.

Di samping itu, orang yang berisiko tinggi dehidrasi, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak, harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi kopi, terutama saat cuaca panas.

"Kopi dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Dehidrasi akibat kopi mungkin tidak terasa langsung, karena efek diuretiknya lebih halus dibandingkan dehidrasi dari diare atau muntah," jelas Faisal.

Maka itu disarankan untuk minum air minimal 8 gelas atau dua liter perhari, dibarengi dengan buah dan sayur seperti semangka, melon, bayam dan timun untuk memenuhi cairan tubuh. 

Hindari konsumsi alkohol dan kafein secara berlebihan karena dapat memperburuk dehidrasi. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat