Ini Hal-Hal yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak
![Ini Hal-Hal yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/b9ca13fd4b6429930121feb51a127ec7.jpg)
AHLI gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, Fitri Hudayani, mengatakan hormon pertumbuhan hingga asupan gizi dapat memengaruhi tinggi badan anak.
"Selain itu ada juga aktivitas fisik dan faktor genetik, meskipun untuk tumbuh optimal dibutuhkan makanan dengan nilai gizi yang berkualitas dan juga aktivitas fisik yang dapat merangsang pertumbuhan tulang sehingga dicapai tinggi badan yang optimal," kata Fitri, Senin (13/5).
Fitri menuturkan, bila berdasarkan gender, anak laki-laki dapat tumbuh tinggi sampai usia 20 tahun, sedangkan anak perempuan sampai dengan 18 tahun. Selama masa tersebut, orangtua diharapkan dapat mengoptimalkan asupan gizi yang baik.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Perhatikan Pemenuhan Gizi Anak Saat Berpuasa
Kalaupun terdapat kondisi pertumbuhan anak yang melebihi standar, Fitri menjelaskan ada beberapa faktor penyebab seperti produksi berlebihan dari hormon pertumbuhan yang berperan dalam pertumbuhan atau proses pemanjangan tulang, sehingga membutuhkan pengkajian khusus dari ahlinya.
Terkait dengan mengoptimalkan asupan gizi anak dalam kondisi yang normal, orangtua bisa membantu produksi hormon pertumbuhan dengan cara memberi makanan berprotein yang bersumber dari hewan atau nabati.
Misalnya ikan laut maupun air tawar, daging unggas, daging sapi, telur, protein susu serta tempe, tahu dan sayuran berdaun hijau yang mudah dibeli masyarakat di pasar.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Mengenai Pentingnya Nutrisi Bagi Daya Tahan Tubuh Anak
Selain itu, kalsium yang berperan dalam pertumbuhan tulang bisa didapat dari susu serta olahannya.
Selama anak masih mengalami tumbuh kembang, Fitri mengatakan orangtua harus memperhatikan pengaturan pola makan anak yang sesuai dengan kebutuhan dan usia mereka. Disertai dengan aktivitas fisik yang cukup sehingga seimbang antara makanan dan aktivitasnya.
Termasuk memantau berat badan untuk mengetahui apakah anak memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau tidak.
"Hindari konsumsi gula yang berlebihan karena dengan konsumsi gula atau karbohidrat sederhana yang berlebih akan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes melitus dalam keadaan tersebut dapat memengaruhi hormon pertumbuhan," ujarnya.
Sebelumnya, terdapat warta soal seorang anak laki-laki kelas 6 SD di Kabupaten Kerinci, Jambi yang tinggi badannya mencapai 2 meter. Melalui banyak foto yang beredar di media sosial, tampak tubuh anak tersebut lebih besar dibandingkan anak-anak seusianya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ayah di Alor Ditangkap Karena Aniaya Anak
Apakah Telepati Pada Anak Kembar Benar Ada?
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
DAK Non Fisik Perlu Dimaksimalkan untuk Tangani Isu Perempuan dan Anak
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Ada Luka Memar di Tubuh Balita yang Tewas Diduga Dianiaya Orangtua
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Baik Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap