visitaaponce.com

Kisah Romantis, Suami Istri Jemaah Haji Asal Serang, Banten

Kisah Romantis, Suami Istri Jemaah Haji Asal Serang, Banten
Pasangan suami istri Saliman (84) dan Sapiah (72) asal Serang, Banten.(Dok.Media Center Haji)

IBADAH haji, sebagai salah satu rukun Islam, menjadi momen yang diidam-idamkan oleh umat Islam, lantaran tidak semua orang mampu melaksanakannya. Apalagi jika mampu melaksanakannya bersama pasangan atau keluarga.

Tidak mengherankan jika pasangan suami-istri Saliman Alimaya (84) dan Sapiah (72) asal Desa Tanjung Manis, Anyer, Banten, amat berbahagia bisa beribadah haji bersama ke Tanah Suci.

Sambil terus menggenggam tangan suaminya sejak turun dari bus hingga duduk diruang tunggu Hotel Sidra El Madina, di Madinah, Sapiah menceritakan betapa bahagia dirinya bisa beribadah ke Tanah Suci.

Baca juga : Jelang Timnas Indonesia U-23 Vs Korsel, Jasa Sewa Infocus Laris

“Gak bisa diucapin deh, gimana senengnya hati ini,” kata Sapiah saat ditemui di Hotel Sidra Madinah, Senin (13/5).

Ia menambahkan, mereka berdua bisa berangkat haji dari hasil menabung. “Ada sedikit uang, saya sisihkan dan saya setor, ada lagi setor lagi begitu seterusnya,” ujarnya.

Tapi ketika pelunasan, ia dan suaminya harus menjual hartanya karena masih kurang sedikit. “Gak apa-apa, insyaa Allah ada rezeki kita beli lagi,” ujarnya sambil terus memegang erat tangan suami tercintanya.

Baca juga : Empat Hari Jelang Pilpres, Koordinator GBN Faisal Dudayef: Prabowo-Gibran Menang Telak di Banten

Pasangan yang sudah dianugerahi 6 orang anak, cucu banyak dan cicit juga ini mengaku menunggu keberangkatan haji selama 10 tahun lebih.

Niat mereka hanya beribadah kepada Allah SWT dan berharap semoga perjalanan ibadah haji ini mereka bisa memperoleh predikat haji mabrur. “Saya dan suami yang sudah sakit-sakitan semoga diberikan kesehatan oleh Allah selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Kami bisa berkumpul lagi dengan anak, cucu serta di cicit di kampung halaman. Amiin,” tutupnya.

Cerita berbeda dialami Fatonah, 73, lansia asal Temanggung, Jawa Tengah. Meski gembira akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci dia tetap merasa sedih lantaran suaminya tidak ikut serta. Mendaftar dan menyetor haji berdua, hanya Fatonah yang akhirnya dipanggil untuk berangkat ke Tanah Suci. Fatonah mengaku bingung suaminya tidak dipanggil.

Kendati demikian Fatonah mengaku tetap bersemangat untuk menjalankan ibadah haji meski tidak didampingi suami tercinta.

Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja (Daker Madinah) Syamsudin mengatakan untuk kasus yang dialami Fatonah jemaah haji sebenarnya bisa mengajukan pengaduan kepada Kementerian Agama setempat supaya bisa diatur keberangkatan bersama. Langkah lainnya, jemaah haji jangan menyetorkan dahulu pelunasan haji sehingga otomatis akan dimundurkan di tahun berikutnya. (Hde/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat