visitaaponce.com

Pemerintah Akselerasi Rencana Operasional Indonesias FOLU Net Sink 2030

Pemerintah Akselerasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030(Dok KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) kembali melakukan Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di tingkat sub nasional. Sosialisasi digelar di Jawa Timur, Selasa (15/5), untuk akselerasi implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Ini sebagai salah satu upaya strategis guna menyebarluaskan informasi dengan menyosialisasikan secara luas kepada stakeholder hingga tingkat tapak atas Rencana Operasional (Renops) Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Sosialisasi dibuka langsung oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan dihadiri dinas terkait di pemerintah provinsi, kota/kabupaten di Jawa Timur, kelompok tani hutan, kesatuan pengelolaan hutan, penyuluh kehutanan, tokoh masyarakat, dan akademisi.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Hanif Faisol Nurofiq mengatakan komitmen Indonesia menahan laju peningkatan suhu global dan perubahan iklim dituangkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC), sebagai tindak lanjut Perjanjian Paris (Paris Agreement).

Baca juga : KLHK Gelar Workshop Sempurnakan Renja Indonesia's FOLU Net Sink

Sebagai informasi, Indonesia meratifikasi Persetujuan Paris seperti dinyatakan pada UU Nomor 16 Tahun 2016. Persetujuan Paris mengharuskan Indonesia untuk menguraikan dan mengkomunikasikan aksi ketahanan iklim pasca 2020 dalam dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (NDC) dan menetapkan peta jalan mitigasi sebagai acuan pelaksanaan NDC.

"Dokumen peta jalan ialah pedoman bagi pemerintah, pemda, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya pencapaian target NDC melalui penyediaan informasi tentang perencanaan, tata waktu, dan penetapan target penurunan emisi GRK (gas rumah kaca) secara rinci per subsektor serta identifikasi semua aspek yang mendukung pencapaian target," ujarnya.

Dalam mencapai target jangka panjang, NDC berperan untuk menjembatani komitmen penurunan emisi menuju Net Sink lewat penguatan dan peningkatan aksi mitigasi dan dukungan internasional, terutama pada sektor lahan dan kehutanan sebagai salah satu sektor kunci.

Baca juga : KLHK Sebut 72 PBPH Bersiap Penuhi Syarat Perdagangan Karbon

Menurut dia, dalam komitmen NDC, sektor FOLU mengalami tren penurunan nilai emisi sejak 2010 tetapi masih sebagai sektor pengemisi GRK (net emitter) dengan tingkat emisi pada 2030 sebesar 216 juta ton CO2e.  Adapun pada skenario LTS yang sejalan dari target Paris, sektor ini mencapai kondisi Net Sink dengan nilai serapan 140 juta ton CO2e.

Hanif menyampaikan enhanced NDC didukung peningkatan ambisi penurunan GRK pada sektor kehutanan dan lahan dengan penguatan pada tiga pijakan utama sektor kehutanan dan lahan menuju Net Sink 2030. "Yakni, sustainable forest management, environmental governance, dan carbon governance," ujar Hanif.

Ia menambahkan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 memuat 11 rencana operasional dan satu rencana operasional pengelolaan mangrove. Mereka yakni, pengurangan laju deforestasi lahan mineral, pengurangan laju deforestasi lahan gambut, pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral, dan pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut.

Baca juga : Delegasi RI Siapkan Diri untuk Perundingan di Konferensi Iklim Dunia

Selanjutnya, pembangunan hutan tanaman, sustainable forest management, rehabilitasi dengan rotasi, rehabilitasi non rotasi, restorasi gambut, perbaikan tata air gambut, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan mangrove.

Hanif mengungkapkan berdasarkan alur analisis spasial pada dokumen Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030, lokasi aksi mitigasi hanya tersebar di pulau-pulau besar di luar pulau Jawa, sedangkan prioritas di region Jawa persebaran lokasinya sangat terbatas dengan luasan minim.

"Ini terjadi karena karakteristik lahan, tipologi kelembagaan, dan permasalahan di region Jawa yang berbeda dengan wilayah lain sehingga perlu disusun tersendiri Rencana Operasional Indonesia’s Forest and Other Land Use Net Sink 2030 Region Jawa," ucapnya.

Sebelumnya, pada 2022-2023 Kementerian LHK juga melakukan Sosialisasi Regional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 pada enam regional yaitu Sumatera, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku Papua.

Sosialisasi pada tingkat sub nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 akan dilakukan di 28 provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. (H-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat