visitaaponce.com

Hati-hati Banyak Konsumsi Gula sejak Kecil Bisa Menyebabkan Penyakit Kronis saat Dewasa

Hati-hati Banyak Konsumsi Gula sejak Kecil Bisa Menyebabkan Penyakit Kronis saat Dewasa
Gula merupakan jenis karbohidrat sederhanam yang konsumsinya perlu dibatasi, maksimal lioma sendok makan dalam sehari. Kelebihan konsumsi gu(MI/ADAM DWI)

KONSUMSI gula berlebihan pada usia dini justru memberikan dampak yang mengerikan ketika dewasa. Sayangnya banyak orang tua yang tidak mengetahui hal tersebut. Anak cenderung diberikan makanan dan minuman manis yang berlebihan dengan berbagai alasan.

Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen mengatakan, kelebihan gula akan menekan daya tahan tubuh, meningkatkan kasus infeksi akibat bakteri, virus maupun jamur baik di pencernaan, pernafasan, telinga dan lainnya. Termasuk peningkatan adrenalin, hiperaktivitas, kecemasan, kesulitan konsentrasi dan kapasitas belajar.

"Bagaimana pun juga gula merupakan kalori berlebih yang dapat mengganggu konsentrasi dan kapasitas belajar. Selain itu akan meningkatan kasus alergi, memperburuk penglihatan, merusak gigi dan menghambat penyerapan kalsium," kata Tan Shot Yen dalam media briefing secara daring, Rabu (22/5).

Baca juga : Cegah Diabetes pada Anak dengan Pola Makan Seimbang dan Batasi Asupan Gula

Tidak sampai disitu, konsumsi gula yang berlebihan pada anak dapat menghambat penyerapan protein, mempermudah timbulnya sakit kepala dan migren, mempengaruhi gelombang otak delta, alfa dan beta.

Kemudian menyebabkan depresi dan prilaku anti-sosial, menyebabkan gangguan hormonal terutama saat akil balik, memperburuk episode epilepsi, hingga investasi semua penyakit di usia dewasa.

Dengan begitu banyaknya bahaya, sayangnya kebiasaan konsumsi makanan manis sudah terjadi sejak kecil. Bahkan 50,1% anak usia 3-4 tahun sudah terbiasa mengkonsumsi makanan manis. Kemudian pada usia 5-9 tahun 49,1% minimal 1 kali sehari mengonsumsi makanan manis.

Baca juga : Batasi Gula, Garam, dan Lemak (GGL), Langkah Penting Cegah Diabetes

"Dengan kebiasaan tersebut muncul kebiasaan makan makanan manis. Sehingga prevalensi pra diabetes remaja usia 15-24 tahun di Indonesia capai 10,8%," ujarnya.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menyebut 96% orang Indonesia sering mengomsumsi produk manis karena rasanya enak; 91% mudah didapat;dan 79,3% beralasan murah.

Bahkan 43% masyarakat Indonesia tidak tahu bahaya sering mengonsumsi produk manis.

Baca juga : Penderita Diabetes, Ini yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Berangkat Haji

Waspadai Gula Tersebunyi

Produk makanan dan minuman seringkali menggunakan gula rafinasi yang berasal dari gula pasir, sirop dan sebagainya sehingga itu yang membuat semakin berbahaya. Adapun gula yang bisa dimanfaatkan berasal dari gula kompleks seperti ubi, jagung, umbi, sagu, dan sayur.

Konsumsi gula sebisa mungkin menghindari kemasan pabrik serta waspadai gula tersembunyi pada pangan kemasan. Gula tersembunyi sering diberi nama manitol, sorbitol, xylitol dan sebagainya.

"Gula tersembunyi juga menggunkana istilah ajaib seperti sirup jagung yang merupakan high fructose corn syrup yang sebenarnya produk olahan pabrik," pungkasnya.

Selain itu ada juga gula aren, gula merah, dan imbuhan madu yang juga merupakan glua fluktosa. (Iam)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat