Ada Kajian Rutin Berbahasa Indonesia, Pintu 19 Masjid Nabawi Jadi Favorit Jemaah Haji
![Ada Kajian Rutin Berbahasa Indonesia, Pintu 19 Masjid Nabawi Jadi Favorit Jemaah Haji](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/f5a036b563f45b62086c9e767f72ea02.jpeg)
AREA pintu 19 Masjid Nabawi, Madinah, belakangan ini menjadi favorit jemaah haji asal Indonesia. Setiap hari seusai salat magrib, ratusan jemaah haji Indonesia memadati area tersebut. Usut punya usut, ternyata ada kajian rutin berbahasa Indonesia yang disampaikan seorang ustaz dari Indonesia.
Pengampu kajian tersebut adalah ustaz Dr Ariful Bahri MA. Sudah 5 tahun atau sejak 2019, pria asal Riau ini ditunjuk oleh Masjid Nabawi untuk mengisi kajian. "Libur kalau pas sakit atau ada keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan," kata Ariful Bahri saat berbincang dengan tim Media Center Haji setelah salat Isya di Masjid Nabawi, Sabtu (25/5).
Kajian yang disampaikan ustaz Ariful Bahri beragam. Namun karena bertepatan dengan musim haji, kajian banyak mengulik soal haji. Misalnya soal manasik haji, larangan-larangan serta soal pembayaran dam.
Baca juga : Awas, Merokok di Sekitar Masjid Nabawi Bisa Ditangkap dan Masuk Penjara
Peserta kajian bisa mencapai 300 orang lebih. Jemaah yang hadir bukan hanya jamaah haji Indonesia, juga ada jamaah haji dari Malaysia dan Singapura. Ustaz Ariful Bahri duduk di kursi mimbar. Jamaah melingkarinya.
Saking banyaknya jemaah yang ingin mengikuti kajian, askar (petugas keamanan) sampai sibuk mengatur jamaah. Sebab, jemaah meluber sampai memenuhi jalur jamaah yang akan keluar dan masuk ke masjid.
Ustaz Asal Pekanbaru
Ariful Bahri kelahiran Kelurahan Air Tiris, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar atau sekitar 75 km dari Pekanbaru. Ia merupakan lulusan S1-S3 di Universitas Islam Madinah (UIM).
Baca juga : 43 Ribu Jemaah Haji Diberangkatkan ke Makkah
Ariful Bahri saat ini satu-satunya penceramah di Masjid Nabawi yang berasal dari Indonesia. Sebelumnya pernah ada empat penceramah lain yang menjadi pengisi kajian di masjid yang dibangun Rasulullah itu.
Pernah ada tiga pengisi kajian dari Indonesia dalam era yang sama. Mereka adalah Anas Burhanuddin, Firanda Andirja, dan Abdullah Roy. Setelah era mereka, dua tahun vakum. Tidak ada lagi kajian berbahasa Indonesia di Nabawi.
Baru pada 2019, Masjid Nabawi meminta Universitas Islam Madinah mengirim mahasiswa dari Indonesia untuk mengikuti seleksi sebagai pengisi kajian di Nabawi. "Waktu itu saya sedang pulang ke Indonesia. Tiba-tiba dihubungi disuruh kembali ke Madinah untuk ke Masjid Nabawi," kata Ariful.
Baca juga : Banyak Masalah di Penerbangan Jemaah Haji, Kemenag: Manajemen Garuda Gagal
Setelah tes wawancara dengan salah seorang syekh, ada empat mahasiswa Indonesia yang dinyatakan lulus. Dua di antaranya mengundurkan diri. Tinggal Ariful Bahri dan Irsyad Hasan.
"Kami berdua mengisi kajian berbahasa Indonesia. Saya kebagian setelah Magrib, Ustaz Irsyad sore," kata Ariful Bahri. Namun, Irsyad Hasan tidak lama menjadi pengisi kajian di Masjid Nabawi. Kini tinggal Ariful Bahri pengisi kajian yang WNI.
Selain menjadi pengisi kajian, Ariful juga sibuk menulis. Karya bukunya antara lain Ziarah Madinah dan Keutamaannya serta Untukmu Wahai Tamu Allah. Buku itu ia tulis bersama Ustaz Abu Yusuf.
Kini sudah 15 tahun Ustaz Ariful Bahri tinggal di Madinah. Istrinya ia ajak ke Madinah. Bersama empat anaknya. "Sebentar lagi anak ke lima lahir. Insya Allah 2 atau 3 minggu lagi," ujarnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Ustaz Asal Pekanbaru
Evaluasi Haji 2024, DPR Bakal Panggil Menteri Agama
Semangat Menyala Para Lansia untuk Berhaji
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan ke Arafah
Wantim MUI Zainut Tauhid Dorong Kemenag Cabut Izin Travel Haji Nakal
Haji 2024, Terbanyak dalam Kuota dan Tertinggi Serapannya
Kemenag terus Sosialisasikan Kebijakan Murur
Garuda Penjemput Jemaah Haji Alami Masalah Mesin, Pesawat Pengganti Diterbangkan
Jalan Kaki dan Bersepeda Bantu Jaga Kebugaran Tubuh Usai Beribadah Haji
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Dengan Gaya Nyentrik Ratusan Jemaah Haji Tiba di Majene, Keluarga Berebut Cium Kening
Sepekan Pemulangan Jemaah, Lebih 50% Penerbangan Garuda Terlambat
PPIH Bentuk Enam Pos Seksi Khusus di Area Masjid Nabawi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap