visitaaponce.com

PPIH Arab Saudi Matangkan Skema Safari Wukuf Lansia Nonmandiri

PPIH Arab Saudi Matangkan Skema Safari Wukuf Lansia Nonmandiri
(Dok Media Center Haji)

PETUGAS Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi hari ini mematangkan skema pelaksanaan Safari Wukuf bagi jemaah lansia nonmandiri.

Wukuf merupakan rukun haji yang tidak boleh dilewatkan. Wukuf juga sering kali disebut sebagai inti dari ibadah haji. Safari Wukuf diberikan kepada jemaah haji yang sakit atau yang dalam perawatan serta bisa dibawa dengan ambulans atau bis kesehatan.

Ada dua penyelenggaraan safari wukuf. Pertama, safari wukuf jemaah sakit yang dilakukan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kedua, safari wukuf jemaah lansia nonmandiri yang difasilitasi oleh Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas.

Baca juga : Kloter Terakhir Tiba, Seluruh Jemaah Haji RI Sudah di Mekah

"Hari ini kita bahas skema safari wukuf lansia nonmandiri. Ini kali kedua sehingga sejumlah evaluasi tahun lalu kita lakukan agar penyelenggaraan tahun ini lebih baik," ujar Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrulllah Jasam, di Jeddah, Rabu (29/5).

Tahun ini, PPIH akan menyiapkan satu hotel transit khusus bagi peserta Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia Nonmandiri. Dengan demikian, jemaah tidak terpencar-pencar seperti tahun lalu. Lokasinya didekatkan dengan KKHI Mekah untuk memudahkan pengawasan.

Menurutnya, hotel transit bagi jemaah Safari Wukuf Lansia Nonmandiri akan disiapkan dari 7-15 Zulhijah 1445 H. Proses evakuasi jemaah dari sektor pemondokan jemaah ke hotel transit dilakukan sejak 7 Zulhijah.

Baca juga : Embarkasi Bertukar Wilayah Pemondokan Haji di Mekah

"Pada 9 Zulhijah siang, jemaah akan bergerak ke Arafah untuk wukuf sejenak, lalu kembali ke hotel transit," sebut Nasrullah. "Nanti ada tim bimbingan ibadah yang akan memantau pelaksanaan manasik jemaah safari wukuf lansia nonmandiri," sambungnya.

"Kita juga siapkan mekanisme layanan transportasi dan katering bagi jemaah safari wukuf lansia nonmandiri," katanya lagi.

Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet menambahkan tahun ini pihaknya mengalokasikan layanan safari wukuf bagi 300 jemaah lansia. "Kami akan menyiapkan 10 tenaga medis dari Petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji), 10 petugas bimbingan ibadah, 36 petugas pada bidang layanan lansia dan disabilitas," jelasnya.

Baca juga : 149 Kloter Haji Telah Tiba di Tanah Air hingga 12 Juli 2023

Pihaknya akan mendiskusikan dengan pihak KKHI Mekah. Dari situ dilakukan proses pendataan awal dan diharapkan sudah terhimpun pada 1 Zulhijah 1445 H.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Liliek Marhaendro menyambut baik proses pendataan dan pengecekan kesehatan yang dilakukan sejak awal. Basisnya dari usulan kloter.

"Kita akan melakukan pengecekan kesehatan. Jadi kloter mengusulkan jemaah untuk dilakukan medical check up (MCU) untuk dinilai kelayakan safari wukuf," jelas Liliek.

"Jadi yang menentukan kelayakan ialah KKHI melalui proses MCU. Data jemaah yang diusulkan untuk dinilai kelayakannya ini sangat dibutuhkan. Kalau bisa 1 Zulhijah sudah ada data awal," tandasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat