visitaaponce.com

Pengembangan Ilmu Medis, Untar dan Univesitas Hunan China Lakukan Riset Pengobatan Tradisional

Pengembangan Ilmu Medis, Untar dan Univesitas Hunan China Lakukan Riset Pengobatan Tradisional
Seminar on Integrative Medicine di Kampus Untar(Medcom / Citra Larasati)

PENGOBATAN tradisional Indonesia, Tiongkok, hingga modern dapat berjalan beriringan, bahkan saling melengkapi.  Kini pengobatan tradisional juga mulai 'masuk' kampus, khususnya dalam riset fakultas-fakultas kedokteran di sejumlah perguruan tinggi.

Pengobatan dengan bahan-bahan dan pengolahan tradisional kini bahkan mulai banyak masuk ke riset-riset dan penelitian di perguruan tinggi.  Dengan pendekatan ilmiah dan metode-metode modern, dapat membuat cakupan pasar obat tradisional semakin dapat dinikmati masyarakat luas. 

"Walaupun tradisional, tapi kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih ilmiah, akademik, kan itu pasti bisa diterima juga," kata Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan usai saat membuka Seminar on Integrative Medicine bertema "The Role of Traditional Indonesia and Chinese Medicine in Conjunction with Western Medicine, di Kampus Untar, Kamis, 30 Mei 2024.

Baca juga : Multiple Myeloma, Risiko Meningkat dengan Pertambahan Usia

Dalam seminar tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Hunan University of Chinese Medicine.  Kerja sama tersebut mencakup pengembangan metode pengobatan serta riset terkait obat-obat tradisional dari Indonesia dan Tiongkok serta mengintegrasikannya ke dalam pengobatan dari barat yang terkenal modern. 

Agustinus mengatakan, kolaborasi tersebut juga semakin membuka pintu bagi pengobatan tradisional untuk masuk dalam pembelajaran di perguruan tinggi bersama dengan pengobatan modern.  Terlebih lagi di Untar sejumlah dosen telah mempelajari terkait pengobatan tradisional dari luar negeri seperti Korea Selatan.

"Kemudian yang dari sisi ilmiah kemudian juga dikombinasikan dari sisi tradisional, saya kira itu juga makin melengkapi memberikan kepercayaan kepada pasien," terang Agustinus. 

Baca juga : Awasi Minum Obat Penderita TB, PPTI Denpasar Luncurkan Aplikasi Senter

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Untar, Noer Saelan Tadjudin, menambahkan, obat-obatan tradisional Indonesia sudah banyak digunakan masyarakat. Hanya saja untuk di bidang kedokteran sendiri masih dalam proses.

"Kita tahu banyak obat-obat sekarang juga sudah mulai memproduksi obat-obat tradisional kita. Ada sebagian dokter juga mulai menggunakan kombinasi itu," ucapnya.

Dia menilai, Tiongkok merupakan salah satu negara yang mampu mengembangkan obat tradisional bahkan penggunaanya banyak di Indonesia. Pihaknya juga akan mendorong penggunaan serta riset obat tradisional di Fakultas Kedokteran Untar.

"Kita sudah memakai bahan-bahan tradisional itu di laboratorium kita dan itu bahan pokoknya ada herbal. Jadi sebagian dari penelitian itu diarahkan ke penelitian yang herbal," pungkasnya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat