Indonesia-Norwegia Perkuat Upaya Konservasi Pengurangan Emisi
![Indonesia-Norwegia Perkuat Upaya Konservasi & Pengurangan Emisi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/f739e0b04ffbde8cb82b57e3fdb570f0.png)
INDONESIA dan Norwegia memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Norwegia memberikan dukungan dalam penurunan deforestasi dan pencapaian Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan.
Kerja sama Indonesia dan Norwegia itu antara lain melalui pendanaan berbasis kontribusi (result-based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).
Baca juga : Berkat Kinerja Aksi Iklim Sistematis, Indonesia Raih Pengakuan Internasional
"Dari kerjasama RI Norway melalui program FoLU Net Sink 2030 akan terus ditingkatkan sarana prasarana konservasi di Taman Nasional yang di Sumatera dan Kalimantan karena menyangkut spesies flagship dunia,” ungkap Menteri Siti di sela-sela kunjungannya bersama Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani, dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen melakukan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser yang terletak di Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, (1/6).
Menteri LHK Siti Nurbaya memperlihatkan keindahan Bukit Lawang, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser, kepada Menteri Sri Mulyani dan Menteri Eriksen.
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni, ketiga menteri juga merekam sinar di tengah hutan. Kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati, upaya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya.
Baca juga : Menteri Siti Nurbaya: Norwegia Mulai Proses Pendanaan Keempat dari Hasil Penurunan Emisi Indonesia
Ketiganya berkesempatan melihat langsung orangutan Sumatra (Pongo abelii), salah satu satwa yang paling terkenal.
Orangutan sumatra adalah salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia dan menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2016, diperkirakan terdapat 71.820 individu orangutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan secara keseluruhan, termasuk di Sabah dan Sarawak, pada habitat seluas 17.460.000 hektare.
Orangutan sumatra yang merupakan endemik Pulau Sumatera merupakan salah satu dari tiga spesies orangutan yang hidup di Indonesia bersama orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus).
Baca juga : Kejar Target Penurunan Emisi, KLHK dan KKP Kaji Potensi Karbon Biru
Pada titik observasi orangutan di Bukit Lawang, terdapat lebih kurang 28 individu dan dilaporkan banyak kelahiran sehingga diperkirakan secara keseluruhan di Sumatera bisa mencapai 10.000 individu. Terkait dengan hal tersebut, Menteri Siti meminta kepada Direktur Jenderal KSDAE untuk segera melakukan diskusi tentang populasi orang utan dan progress-nya.
Usai dari Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Menteri Siti dan Menteri Eriksen melanjutkan kunjungan kerja ke lokasi pemulihan ekosistem dengan pola kemitraan konservasi di Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut (SM KGLT).
Di lokasi tersebut, ketiga menteri meninjau lokasi pembibitan mangrove serta melakukan penanaman Mangrove dan pelepasliaran satwa liar yang dilindungi undang-undang yaitu tutong laut.
Rehabilitasi lahan mangrove yang ditargetkan mencapai 6.000 hektare itu dianggap penting untuk mitigasi perubahan iklim terutama di kawasan pesisir.
" Penting sekali bahwa itu dikerjakan bersama masyarakat dalam kemitraan konservasi,” terang Menteri Siti. (Z-8)
Terkini Lainnya
Kebijakan Pengurangan Emisi Sektor Industri Perlu Implementasi Konsisten
Dirjendiktiristek Hadiri Peluncuran UI Net Zero Initiative
Dukung UMKM di Wonosobo, Pama Group Fasilitasi Program Berbasis Lingkungan
Pentingnya Perangkat Lunak, Otomasi, dan Elektrifikasi dalam Meningkatkan Daya Saing Industri
Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif
Empat Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat
Menteri LHK: RUU KSDAHE Penting untuk Perkuat Konservasi di Indonesia
RUU KSDHAE Perberat Sanksi Bagi Penjahat Lingkungan
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Keanekaragaman Hayati Terjaga, Keberadaan Orang Utan Ditemukan di Area Reklamasi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap