visitaaponce.com

Telerobotic Surgery jadi Alternatif Keterbatasan Dokter Spesialis di Daerah

Telerobotic Surgery jadi Alternatif Keterbatasan Dokter Spesialis di Daerah
Telerobotic Surgery(Ilustrasi)

MASIH banyak dibutuhkan dokter spesialis dalam melakukan penindakan termasuk di daerah-daerah. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan banyak negara sudah menerapkan teknologi telerobotic surgery untuk melakukan operasi/penindakan pada pasien meski jarak yang jauh.

"Memanfaatkan teknologi yang baik maka angka kesakitan bisa ditekan, saya sambut baik kegiatan dari Urological Association of Asia (UAA) untuk menekankan pada aspek teknologi yang akan dikembangkan pada pelayanan urologi salah satunya telerobotic surgery," kata dalam konferensi pers, Rabu (19/6).

Telerobotic surgery juga bisa menjadi alternatif mengatasi masalah SDM dokter spesialis yang masih terbatas.

Baca juga : Teknologi Industri 4.0 Bawa Kemajuan Baru Inovasi Medis

"Sehingga dengan telesurgery robotic surgery maka alatnya bisa ditaruh di berbagai daerah saja dan konsol atau dokter bedah dilakukan di daerah lain. Ia yakin kegiatan tersebut akan terjadi dalam waktu yang akan datang," ungkapnya.

Penyakit urologi masih jadi prioritas yang banyak kasusnya. Kemudian kanker prostat menjadi penyakit kelima terbanyak di Indonesia.

"Penyakit pembesaran prostat terkait penurunan hormon pada laki-laki usia lanjut juga makin tinggi angkanya capai 97 ribu kasus di Indonesia. Jadi masalah urologi tidak sederhana, penting diperhatikan," jelas Dante.

Baca juga : JEC@Kedoya Bebaskan 15 Ribu Penderita dari Mata Minus dan Silinder dengan Teknologi SMILE

Transplantasi ginjal jadi salah satu harapan karena kasus gagal ginjal membuat pasien harus cuci darah 2-3 kali dalam sepekan sehingga memakan biaya tinggi. Salah satu cara agar pasien tidak cuci darah adalah dengan transplantasi ginjal yang dilakukan oleh dokter urologi.

Penyebab sebagian besar dari gagal ginjal adalah hipertensi dan diabetes. Dan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan dari 1 dari 3 orang di Indonesia mengalami hipertensi.

Sementara dari penyakit diabetes adalah 1 dari 9 orang di Indonesia alami diabetes.

Baca juga : RSRP Terapkan Teknologi DSA Diagnosa Sumbatan Vaskular Lebih Akurat

"Dan dua penyakit itu kalau didiamkan salah satu komplikasinya gagal ginjal. Dan salah satu terapi yang menyelesaikan bukan cuci darah tapi transplantasi ginjal. Kita punya pengalaman banyak di RSCM sudah seribu operasi lebih," ungkapnya.

Sehingga ia berani menjamin pengalaman dokter-dokter ginjal yang sudah lakukan seribu transplantasi lebih jauh lebih banyak dari pada di Singapura.

Sementara itu, President Elect UAA dan Chairman Local Organizing Committee dr. Ponco Birowo menjelaskan pasien telerobotic surgery akan disiapkan di rumah sakit yang dia dirawat.

Baca juga : Trauma Center RS Harapan Keluarga Percepat Pemulihan Pasien

Ia mencontohkan pasien dirawat di Samarinda akan dipasang alat khusus yang akan digerakkan oleh dokter yang berada di luar kota Samarinda itu.

"Misalnya dari Jakarta, dari Jakarta itu alat itu yang digerakkan oleh dokter yang ada di Jakarta itu tadi contohnya jadi persiapan pasien sama seperti biasa," jelas dr Ponco.

Tinggal alatnya itu dokternya operatornya tidak berada di rumah sakit yang sama tapi ia ada di tempat lain. Bisa di rumah sakit lain atau bahkan di pulau lain. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat