visitaaponce.com

Inilah Deretan Negara yang Paling Banyak Menggunakan Narkotika

Inilah Deretan Negara yang Paling Banyak Menggunakan Narkotika
Berikut 10 negara yang paling banyak menggunakan narkotika berdasarkan Laporan Narkoba Dunia PBB 2022.(Freepik)

MENURUT Laporan Narkoba Dunia PBB tahun 2022, fenomena konsumsi narkotika terlarang terus menjadi masalah global yang signifikan. 

Ganja, yang dibudidayakan di 154 negara dan wilayah. Selain itu ada opium, yang paling produktif dibudidayakan di 57 negara, menunjukkan dampak luas dari peredaran narkotika di seluruh dunia. 

Sementara itu, tanaman koka yang diolah menjadi kokain ditanam di delapan negara, memperlihatkan variasi dalam pola produksi dan konsumsi.

Baca juga : Hari Anti Narkotika Internasional: Tema, Sejarah, dan Jenis-jenisnya

Melansir dari worldpopulationreview.com, berdasarkan ukuran Tahun Hidup yang Disesuaikan dengan Disabilitas (DALYs). 

10 Negara Teratas yang Paling Banyak Menggunakan Narkoba Terlarang:

  1. Amerika Serikat - 6.70 DALYs
  2. Estonia - 5 DALYs
  3. Belarusia - 4.10 DALYs
  4. Mongolia - 4 DALYs
  5. Kanada - 3.90 DALYs
  6. Tanah Penggembalaan - 3.90 DALYs
  7. Rusia - 3.80 DALYs
  8. Kazakstan - 3.70 DALYs
  9. Uni Emirat Arab - 3.70 DALYs
  10. Denmark - 3.60 DALYs

Amerika Serikat menonjol sebagai konsumen terbesar obat-obatan terlarang di dunia. Sekitar 6% penduduknya menggunakan obat-obatan terlarang, mencerminkan tantangan serius dalam pengendalian narkotika di negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Greenland, Inggris, dan Mongolia juga mencatat tingkat penggunaan yang signifikan, dengan persentase penggunaan di atas 5%.

Salah satu teori yang mencoba menjelaskan tingginya konsumsi narkoba di Amerika Serikat adalah daya tarik "buah terlarang" yang timbul dari penegakan hukum yang ketat, populasi yang besar, dan perbatasan yang luas namun kurang terjaga, menjadikan AS sebagai pasar yang menarik bagi penyelundup narkoba.

Baca juga : Duterte: Masalah di Islandia cuma Es, Beda dengan Filipina

Ibu Kota Narkoba Dunia

Dalam konteks konsumsi, Amerika Serikat memegang peran sentral sebagai ibu kota narkoba dunia. Dalam hal produksi, gelar ini mungkin lebih sesuai untuk Afghanistan. Meskipun Taliban baru-baru ini melarang penanaman opium di negara tersebut, Afghanistan tetap menjadi produsen utama opium global bersama dengan Meksiko dan Myanmar.

Produksi opium di Afghanistan mencapai 177.000 hektare pada 2021, menghasilkan sekitar 650 ton heroin. Meskipun telah ada upaya pemberantasan, tantangan tetap besar mengingat nilai ekonomi yang signifikan dari industri ini, mencapai antara US$1,8 hingga US$2,7 miliar atau sekitar Rp27 triliun sampai Rp40,5 triliun pada  2021, setara dengan 14% dari PDB negara tersebut.

Demikianlah gambaran tentang negara-negara dengan tingkat konsumsi dan produksi narkoba terkemuka di dunia tahun 2022, menggambarkan kompleksitas dan dampak dari permasalahan narkotika global yang terus berlanjut. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat