Kepala BNN 80 Penyelundupan Narkotika Lewat Jalur Laut
![Kepala BNN: 80% Penyelundupan Narkotika Lewat Jalur Laut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/065641597e54acda602c9ce0b394d7e5.jpg)
KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Marthinus Hukom mengatakan Indonesia kini bukan sekadar jalur transit, tetapi menjadi tempat tujuan peredaran narkotika internasional.
Maraknya penyelundupan narkotika terjadi karena tingginya permintaan narkotika di dalam negeri yang diselundupkan dengan berbagai modus operandi. Wilayah pesisir dan perbatasan merupakan pintu masuk utama bagi penyelundupan narkotika.
Kondisi geografis Indonesia yang memiliki perbatasan darat yang panjang serta perbatasan laut yang luas dan terbuka, menjadi sasaran yang potensial bagi jaringan sindikat narkotika, sebagai jalur lalu lintas peredaran gelap narkotika internasional.
Baca juga : BNN dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Yaba dari Thailand
"Penyelundupan narkotika kurang lebih 80% dilakukan melalui jalur laut," katanya saat menghadiri kegiatan menyambut Hari Anti Narkotika Internasional HANI di Dumai, Riau, Senin (24/6).
Dalam rangka menyambut HANI 2024, BNN menggelar Deklarasi Antinarkoba Masyarakat Pesisir dan Perbatasan Negara Indonesia.
Deklarasi diikuti secara hybrid oleh 4.400 orang yang terdiri dari kelompok masyarakat, organisasi masyarakat, pelajar, mahasiswa, ASN, TNI/Polri, dan stakeholders terkait, di Taman Bukit Gelanggang, Dumai.
Baca juga : Sinergi Bea Cukai Entikong, BNN, dan TNI Gagalkan Penyelundupan Sabu
Pada siaran pers yang diterima Senin (24/6) malam itu, Marthinus mengatakan Dumai yang dikenal sebagai Kota Idaman dan “Mutiara” Pesisir Timur Sumatera, merupakan potret kawasan pesisir dan perbatasan negara yang rentan menjadi jalur masuk penyelundupan narkotika.
Dalam deklarasi itu, masyarakat pesisir dan perbatasan negara Indonesia secara tegas menyatakan komitmennya melawan segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Masyarakat juga mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Selain itu, masyarakat pesisir dan perbatasan juga akan senantiasa mengerahkan seluruh kemampuan dan potensinya untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan produktif, bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
"Deklarasi anti narkoba ini merupakan implementasi strategi BNN sebagai leading institution P4GN, dalam penguatan ketahanan masyarakat pada wilayah pesisir dan perbatasan untuk menangkal masuknya narkotika melalui jalur laut dan perbatasan,"tutupnya. (P-5)
Terkini Lainnya
HANI 2024, PJ Gubernur Riau Terima Penghargaan dari BNN
KPAI: Putus Akses Anak terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Inilah Deretan Negara yang Paling Banyak Menggunakan Narkotika
Hari Anti Narkotika Internasional: Tema, Sejarah, dan Jenis-jenisnya
Hasil Tes Urine Virgoun dan Teman Wanitanya Positif Narkoba
Mantan Kepala Bakamla Bicara Kemungkinan Adanya Peleburan Bakamla RI
Lindungi UMKM, Pelarangan Impor di Bawah US$100 Sebaiknya Semua Jalur
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap