visitaaponce.com

Aktivis Tolak Penghargaan Lingkungan

Aktivis Tolak Penghargaan Lingkungan
Aktivis lingkungan Swedia, Greta Thunberg, 16, menyampaikan orasi saat berunjuk rasa di Vancouver, Kanada, Jumat (25/10).(AFP/Don MacKinnon )

AKTIVIS iklim asal Swedia, Greta Thunberg, 16, menolak untuk menerima sebuah penghargaan lingkungan. Ia mengatakan gerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan, tetapi memerlukan orang-orang yang berkuasa untuk mulai 'mendengarkan ilmu pengetahuan'.

Pemerhati lingkungan yang masih muda itu sebelumnya telah berhasil menggerakkan jutaan orang di seluruh dunia untuk terlibat dalam gerakan Fridays for Future. Ia semula akan mendapat penghargaan dari Nordic Council, sebuah badan regional untuk kerja sama antarparlemen. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan dalam sebuah upacara di Stockholm, ibu kota Swedia.

Thunberg telah dinominasikan atas usahanya oleh Swedia dan Norwegia dan memenangi hadiah tahunan organisasi itu untuk bidang lingkungan.

Menurut kantor berita TT, setelah penghargaan diumumkan, perwakilan Thunberg mengatakan Thunberg tidak bersedia menerima penghargaan dan hadiah uang sejumlah 350 ribu kroner Denmark (sekitar Rp731 juta).

Thunberg, yang tengah berada di Amerika Serikat, membahas keputusannya itu dalam sebuah unggahan di Instagram.

"Pergerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan lagi. Hal yang kita butuhkan ialah agar para politikus dan orang-orang yang berkuasa mulai mau mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada saat ini," tulis remaja itu.

Meski berterima kasih kepada Nordik Council atas 'kehormatan besar' yang dipercayakan kepadanya, Thunberg juga mengkritik negara-negara Nordik karena tidak memenuhi 'reputasi besar' mereka dalam isu-isu iklim.

"Masih banyak yang harus dibenahi dalam masalah emisi dan dampak kita secara ekologis," ujarnya.

Thunberg menjadi terkenal setelah ia mulai beraksi pada setiap Jumat di luar parlemen Swedia pada Agustus 2018. Saat itu ia berdiri sambil memegang plakat bertuliskan 'Bolos sekolah demi masalah iklim'.

Thunberg lalu melakukan pelayaran melintasi Samudra Atlantik dari Stockholm menuju Amerika Serikat. Kemudian ia berpidato di pertemuan iklim PBB dan mengecam para pemimpin dunia yang dinilainya tidak serius mengatasi perubahan iklim.

Aksinya juga membuat Thunberg sempat dinominasikan meraih Nobel Perdamaian 2019 walaupun akhirnya jatuh kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed. (AFP/Hym/X-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat