Aktivis Tolak Penghargaan Lingkungan
![Aktivis Tolak Penghargaan Lingkungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/10/d27480f075f6351e56e7616c787c7da9.jpg)
AKTIVIS iklim asal Swedia, Greta Thunberg, 16, menolak untuk menerima sebuah penghargaan lingkungan. Ia mengatakan gerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan, tetapi memerlukan orang-orang yang berkuasa untuk mulai 'mendengarkan ilmu pengetahuan'.
Pemerhati lingkungan yang masih muda itu sebelumnya telah berhasil menggerakkan jutaan orang di seluruh dunia untuk terlibat dalam gerakan Fridays for Future. Ia semula akan mendapat penghargaan dari Nordic Council, sebuah badan regional untuk kerja sama antarparlemen. Pemberian penghargaan akan dilaksanakan dalam sebuah upacara di Stockholm, ibu kota Swedia.
Thunberg telah dinominasikan atas usahanya oleh Swedia dan Norwegia dan memenangi hadiah tahunan organisasi itu untuk bidang lingkungan.
Menurut kantor berita TT, setelah penghargaan diumumkan, perwakilan Thunberg mengatakan Thunberg tidak bersedia menerima penghargaan dan hadiah uang sejumlah 350 ribu kroner Denmark (sekitar Rp731 juta).
Thunberg, yang tengah berada di Amerika Serikat, membahas keputusannya itu dalam sebuah unggahan di Instagram.
"Pergerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan lagi. Hal yang kita butuhkan ialah agar para politikus dan orang-orang yang berkuasa mulai mau mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada saat ini," tulis remaja itu.
Meski berterima kasih kepada Nordik Council atas 'kehormatan besar' yang dipercayakan kepadanya, Thunberg juga mengkritik negara-negara Nordik karena tidak memenuhi 'reputasi besar' mereka dalam isu-isu iklim.
"Masih banyak yang harus dibenahi dalam masalah emisi dan dampak kita secara ekologis," ujarnya.
Thunberg menjadi terkenal setelah ia mulai beraksi pada setiap Jumat di luar parlemen Swedia pada Agustus 2018. Saat itu ia berdiri sambil memegang plakat bertuliskan 'Bolos sekolah demi masalah iklim'.
Thunberg lalu melakukan pelayaran melintasi Samudra Atlantik dari Stockholm menuju Amerika Serikat. Kemudian ia berpidato di pertemuan iklim PBB dan mengecam para pemimpin dunia yang dinilainya tidak serius mengatasi perubahan iklim.
Aksinya juga membuat Thunberg sempat dinominasikan meraih Nobel Perdamaian 2019 walaupun akhirnya jatuh kepada Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed. (AFP/Hym/X-11)
Terkini Lainnya
Mengenal Sosok 5 Peraih Hoegeng Award 2023, Siapakah Mereka?
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
HUT Bhayangkara ke-78, Ancol Berikan Rekreasi Gratis untuk Anggota dan Keluarga Polri
Terapkan Budaya Literasi, Sekolah Sukma Bangsa Sigi Lulus Nominasi Perpustakaan Terbaik 2024
Harganas ke-31, Sejumlah Kepala Daerah Mendapat Penghargaan dari Presiden Jokowi
ABBA Dianugerahi Kehormatan Ksatria Swedia oleh Raja Carl XVI Gustaf
Swedia Desak Israel Hentikan Serangan di Rafah dan Patuhi Putusan ICJ
Komisi IV DPR Kunjungi Parlemen Swedia Bahas Pangan dan Lingkungan
Komisi IV DPR RI Studi Banding ke Parlemen Swedia Bahas Program Pangan dan Lingkungan Hidup
"Female Rage: The Musical" Memikat Penonton Konser Taylor Swift di Swedia
Kemenkes-Kedutaan Swedia dan AstraZeneca Perkuat Kemitraan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap