visitaaponce.com

Pemimpin Dunia Lakukan Kolaborasi Global Lawan Pandemi

​​​​​​​Pemimpin Dunia Lakukan Kolaborasi Global Lawan Pandemi
Presiden Prancis Emanuel Macron melakukan telekonferensi dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Paris, Jumat (24/4).(AFP/CHRISTOPHE ENA)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (24/4), meluncurkan kolaborasi global melawan pandemi virus korona (covid-19) dengan para pemimpin dari Perancis, Jerman, dan Uni Eropa.

"Hari ini, WHO dengan bangga mempersatukan banyak mitra untuk meluncurkan Access to Covid-19 Tools Accelerator, atau ACT Accelerator," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Ini adalah kolaborasi penting untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan distribusi vaksin, diagnostik, dan terapi yang adil untuk covid-19," ujarnya pada acara yang menarik perwakilan dari sektor publik, swasta, dan nonpemerintah.

Acara ini disponsori bersama oleh Bill and Melinda Gates Foundation, organisasi nirlaba terbesar di dunia.

Tujuan kolaborasi dijelaskan oleh Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, yang akan memimpin konferensi yang menjanjikan pada 4 Mei mendatang.

Von der Leyen mengatakan, "Kampanye ini adalah untuk memulai pengisian ulang yang sedang berjalan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan 7,5 miliar euro (sekitar 126 triliun) untuk meningkatkan kerja diagnosis dan perawatan pencegahan. Ini adalah langkah pertama, tetapi lebih akan dibutuhkan di masa depan."

Dia mengundang semua orang, pemerintah, pemimpin bisnis, dermawan, seniman, dan warga negara untuk meningkatkan kesadaran tentang upaya dan untuk membantu menciptakan front persatuan melawan virus korona baru.

Pemimpin dunia yang tidak hadir dalam konferensi video itu adalah dari Tiongkok, tempat covid-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu, dan juga Amerika Serikat.

Baca juga: Wuhan Nihil, Heilongjiang Hotspot Baru Covid-19

Pada kesempatan itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, "Saya ingin memberikan penghormatan kepada petugas kesehatan yang berjuang melawan covid-19 setiap hari, serta kepada para peneliti yang bekerja di seluruh dunia baik dari sektor publik atau swasta dan juga kepada mereka yang dari sektor kemanusiaan, dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau mereka yang dari LSM.”

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang merupakan ketua Uni Afrika saat ini, menambahkan, "Dunia membutuhkan solidaritas dan kerja sama untuk memobilisasi dan membimbing, semua upaya dan mendorong akses yang adil ke terapi diagnostik dan vaksin covid-19 yang baru."

Semenytara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan, "Dunia membutuhkan pengembangan, produksi, dan distribusi vaksin covid-19 yang aman dan efektif, therapeutic dan diagnostik.”

"Bukan vaksin atau perawatan untuk satu negara atau satu wilayah atau setengah dunia saja, tetapi vaksin dan perawatan yang terjangkau, aman, efektif, mudah dikelola, dan tersedia secara universal, untuk semua orang, di mana saja. Tidak ada di antara kita yang aman sampai kita semua aman," Sekjen PBB.

Kanselir Jerman Angela Merkel menggarisbawahi ada beberapa negara tempat virus covid-19 sangat ganas. 

"Karena itu, Kita harus mengembangkan metode baru, mencoba pendekatan baru, secara global, misalnya, untuk meningkatkan kapasitas produksi di banyak negara berbeda di seluruh dunia," kata dia.

Virus korona baru telah merenggut lebih dari 191.000 jiwa di seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 2,72 juta lainnya, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat. (AA/A-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat