visitaaponce.com

Korea Utara Ancam Tingkatkan Kehadiran Militer di Sekitar DMZ

Korea Utara Ancam Tingkatkan Kehadiran Militer di Sekitar DMZ
Peta Zona Demiliterisasi yang telah membagi semenanjung Korea sejak 1953(AFP)

KOREA Utara, Rabu (17/6), mengancam akan meningkatkan kehadiran militernya di dekat Zona Demiliterisasi (DMZ), sehari setelah meledakkan kantor penghubungnya dengan Korea Selatan.

Korea Utara menolak tawaran dari Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mengirim utusan untuk mengadakan pembicaraan. Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong menyebut tawaran tersebut sebagai sebuah usulan yang tidak bijaksana dan mengancam, lapor kantor berita resmi KCNA.

Baca juga: Beijing Kembali Tutup Sekolah dan Batalkan Jadwal Penerbangan

Seoul pun membalas dengan kecaman keras yang tidak biasa, menyebut ucapan Kim Yo Jong tersebut tidak masuk akal dan sangat kasar.

"Kami memperingatkan kami tidak akan lagi mentolerir tindakan dan kata-kata Korea Utara yang tidak masuk akal," kata juru bicara Gedung Biru Yoon Do-han.

Dan kementerian pertahanan Korsel mengatakan ancaman Korea Utara tersebut akan melanggar beberapa perjanjian antar-Korea. "Korea Utara pasti akan membayar harganya jika tindakan itu diambil," katanya dalam sebuah pernyataan.

Penghancuran kantor penghubung di Kawasan Industri Kaesong terjadi setelah Pyongyang mengecam keras Seoul atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh pembelot ke Korut. Kegiatan di kantor tersebut telah ditangguhkan selama berbulan-bulan karena pandemi virus korona.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita resmi KCNA, seorang juru bicara militer Korut mengatakan pihaknya akan mengerahkan unit tingkat resimen ke kawasan wisata Gunung Kumgang dan kompleks Kaesong. Kedua zona itu adalah lokasi proyek bersama antar-Korea yang telah lama ditutup.

Juru bicara militer Korut juga mengatakan pos-pos penjagaan yang telah ditarik dari Zona Demiliterisasi berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 akan dibangun kembali untuk memperkuat penjaga di garis depan.

Baca juga: Ada Kasus Baru Covid-19, Militer Selandia Baru Awasi Perbatasan

Latihan militer di daerah perbatasan akan dilanjutkan dan akan bersiap untuk mengirim selebaran ke Selatan.

Sejak awal Juni, Korea Utara telah mengeluarkan serangkaian kecaman tajam untuk Korea Selatan atas selebaran yang dikirim oleh para pembelot ke Korut. Selebaran itu mengkritik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas pelanggaran hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya. (AFP/OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat