visitaaponce.com

Israel akan Izinkan Pembangunan 2.000 Rumah bagi Pemukim

Israel akan Izinkan Pembangunan 2.000 Rumah bagi Pemukim
Pemilik rumah Palestina yang dihancurkan Israel melihat tentara berjaga di Desa Sair, timur laut Hebron, Tepi Barat, Kamis (5/8).(AFP/Hazem Bader.)

ISRAEL akan menyetujui 2.000 rumah baru untuk pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki. Sumber-sumber pertahanan mengatakan itu, Kamis (12/8), meskipun ada tentangan dari anggota koalisi pemerintahan.

Palestina dengan cepat mengutuk rencana perluasan permukiman terbaru. Proyek ini merupakan yang pertama dari pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett.

Seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa izin untuk permukiman Yahudi akan datang bersamaan dengan persetujuan untuk ratusan rumah Palestina di petak besar Tepi Barat yang dikenal sebagai Area C. Di area ini Israel menjalankan kontrol militer dan perencanaan.

"Ada harapan untuk menyetujui sekitar 1.000 rumah untuk warga Palestina di Area C minggu depan dan 2.000 rumah di komunitas Yahudi," kata sumber tersebut kepada AFP tanpa menyebut nama.

Kantor Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan penolakan dan kecaman keras terhadap rumah-rumah pemukim baru. Menurutnya, rencana itu bertentangan dengan posisi Amerika yang jelas diungkapkan Presiden Joe Biden dalam panggilan telepon dengan Abbas.

Biden dilaporkan akan bertemu dengan Bennett dalam waktu dekat, meskipun kantornya tidak menentukan tanggal.
Bennett, mantan direktur lobi pemukim Dewan Yesha, menghadapi kritik dari mitra koalisinya, serta dari pendukung pemukim Israel di oposisi.

Israel merebut Tepi Barat dan Jerusalem timur dari Yordania pada 1967. Sejak itu, hampir 700.000 orang Israel telah pindah ke permukiman yang sebagian besar masyarakat internasional anggap ilegal. Palestina berharap wilayah itu akan menjadi bagian dari negara masa depan.

Tujuh anggota parlemen dari partai Meretz, tiga di antaranya menteri, menulis kepada Menteri Pertahanan Benny Gantz menentang persetujuan lebih banyak rumah untuk pemukim. "Pemukiman tidak bermoral, pemukiman ilegal. Mereka membahayakan hubungan kita dengan Palestina dan dunia," kata anggota parlemen Meretz Mossi Raz kepada radio publik. Tapi dia berhenti mengancam untuk keluar dari koalisi yang berkuasa.

Anggota parlemen oposisi, Bezalel Smotrich, dari blok Zionisme Religius nasionalis mengatakan di Twitter bahwa ia menyetujui rumah di kota-kota Palestina yang merugikan komunitas Israel. 

Menurut analisis oleh pengawas pemukiman Peace Now, Dewan Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil bermaksud menyetujui hanya sekitar 860 rumah untuk desa-desa Palestina dan 2.000 unit di pemukiman Israel. Ini berarti pemukim Yahudi membangun rumah lebih dari dua kali lipat ketimbang rakyat Palestina. Peace Now mengatakan persetujuan untuk Palestina datang setelah bertahun-tahun penolakan dari otoritas Israel yang tidak kooperatif.

Baca juga: Pengadilan Jerusalem Bekukan Penghancuran Rumah Warga Palestina di Silwan

"Angka itu menunjukkan perluasan yang sangat kecil dari desa-desa Palestina. Ini berarti pula penurunan dalam hal kebutuhan pembangunan nyata Palestina," kata kelompok itu. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat